Seperti apa yang sudah saya singung dalam postingan saya baru-baru ini, dimana disitu saya tulis :``Dalam konteks ini tak ada kehendak bebas dari manusia, sebab dia dikuasai oleh kepentingan-kepentingan dirinya yang tak terbatas`` (demikialah menurut Bacon dan Machiaveli dalam pemikiran Politik dan Etika). Konsekuensinya dalam konteks ini, Becon selalu memandang kedamaian sebagai kemerosotan, sementara perang membuat manusia senantiasa berada dalam kondesi prima untuk mengeruk kekuasaan dan kekuatannya. Demikanlah yang polapikir Trum dalam melaksanakan Doktrin ``Amerika the First`` dengan politik perang diatas segala-galanya dalam menghadapi konflik dengan Korea Utara, dengan perang Trum akan mengeruk kekuasaan dan kekuatam Kim-Jon-Un.
Dugaan ini didukung oleh sikap Trum yang memangkas anggaran luar negerinya dan melipat gandakan anggaran pertahanan untuk melaksanakan strategi perang diatas segala-galanya, yang akan memicu terjadinya perang Dunia ke III, yang menyemremper-rempet bahaya besara dan pemusnahan umat manusia. Roeslan. Von: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Gesendet: Sonntag, 16. April 2017 20:45 An: GELORA45@yahoogroups.com Betreff: [GELORA45] Re: AW: Korea Utara Tembakkan Nuklir Jika Agresi Amerika Berlanjut. Saya pinjam kata2 di Salon,com utk menjelaskan Trump's Doctrine: "Welcome to Trump’s new <http://www.realclearpolitics.com/video/2015/09/09/trump_we_will_have_so_much_winning_if_i_get_elected_that_you_may_get_bored_with_winning.html> era of winning. It’s not really about ending wars, but exerting “ <http://lexingtoninstitute.org/global-power-global-reach-is-the-air-force/> global reach/global power” while <https://www.theguardian.com/us-news/2017/mar/30/donald-trump-chases-arms-sales-whatever-the-human-cost> selling loads of weaponry. " http://www.salon.com/2017/04/15/putting-the-u-s-military-first-second-third-what-does-an-america-first-foreign-policy-actually-mean_partner/ Dalam budget Trump, anggaran pertahanan dinaikkan besar2an sementara anggaran luar negeri dipangkas. Apakah artinya ini? mungkin maksudnya lupakan diplomasi adu kekuatan militer. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <ajegilelu@...> wrote : Kalau begitu mari kita robek-robek deklarasi HAM PBB yang selalu digunakan AS sebagai pembenar serbuan bersenjatanya ke negara lain, termasuk membunuh manusia dengan bom atom. Hanya AS dan sekutu Baratnya yang punya Hak Asasi Manusia. Penduduk bumi selebihnya cuma punya hak untuk mati. Konsep HAM itu sungguh pinter, dan samasekali tidak cerdas. --- roeslan12@,,, wrote: Bung Ajeg, terimakasih respouns dan jawabannya. Berikut uni pendapat saya dalam konteks konflik AS Vs Korea Utara. Dalam konteks ini tak ada kehendak bebas dari manusia, sebab dia dikuasai oleh kepentingan-kepentingan dirinya yang tak terbatas (demikialah menurut Bacon dan Machiaveli dalam pemikiran Politik dan Etika). Baik Trum, maupun Kim Jong-un, mereka itu dikuasai oleh kepentingan dirnya masing-masing. Kim-Jong-Un dikuasaia oleh kepentingannya utuk mepertahankan negerinya agar supaya tidak di obrak-abrik oleh imperialisme AS dan sekutunya, seperti apa yang pernah terjadi di Iran (Sadam Hussein), Mesir (Mubarak) dan Libia (Kadafi); untuk maksud itu Kim-Jong-Un didorng oleh kehendaknya untuk mempertahankan tanah airnya, oleh karena itu Korea Utara didesak untuk secepat mungkin memiliki senjata Nucklir, agar supaya imperialisme AS tidak sakenaknya sendiri dapat melakukan agresi di Korea Utara, seperti yang pernah dilakukan di Ira, Mesir dan Libia, yang tidak memiliki senjara Nucklir. Sedangkan AS dibawah presiden Trum dikuasaia oleh kehendaknya untuk secepat mungkin menguasai seluruh dunia, ini tercermindala mottonya yang mengatakan ``Amerika the First``; Ucapan Trum itu dibuktikan oleh tidakannya yang anarkis, menghakimi negara lain yang dipandang meghalang-halangan kepentingan imperialisme AS untuk menguasai dunia, tindakan anarkis ini tercermin dalam keputusannya yang sepihak menghajar negara Syria dengan 59 Rudal Tomahawk, dengan tuduhan yang megada-ada, seperti di zamannya presiden George Walter Bush (baca: presiden perang) dalam mengagresi Iran; karena Iran pada saat itu tidak memiliki senjata Nucklir. Setelah itu menyerang Mesir dan Libia, yang juga tidak memiliki senjata nucklir. Keberhasilan imperialis AS itu kini oleh Trum akan di praktekkan dalm usahanya untuk menghancurkan Korea Utara, tapi nampaknya akan gagal , karena menghadapi halangan besar, dalam konteks ini Korea Utara memiliki senjata nucklir yang canggih, sebagai senjata pangmungkas. Jadi jika AS nekat maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa, justru malah AS akan dikutuk oleh dunia, karena perang nuklir adalah perang pemusnahan umat manusia secara besar-besaran. Dengan adanya benturan kekusaan antara imperialisme AS dan Korea utara inilah,maka nalar manusia yang sama-sama didesak oleh dominasi kepentingan-kepeningannya masing-masing, sehinga bertambahnya ilmu pengetahuan manusia tak akan mampu lagi berpartisipasi mengendalikan emosi-emosi yang timbul dalam benturan kekuasaan,yang antagonis. Jadi entah kapan akan bisa pecah perang nucklir, jika Imperialisme AS terus bertindak sepihak dan anarkis, untuk menjalankan Mottonya yaitu ``Amerika the Firs``,seprti zamannya Hitlerr dengan motto( ``duetschland über allses``). Menurut pengamatan saya dalam mkonteks ini PBB sudah sudah tidak dianggap oleh Trum, dan tak berkutik; karena secara hakekat BPP adalah instrimen AS, yang dibentuk dan diperlukan untuk mendukung maksud-maksud jahat dan angkaramurka imperialisme AS. Roeslan. Von: ajeg Jawabannya: relatif. Sebab, bertambahnya pengetahuan manusia pasti diikuti pertambahan resiko dan konsekuensi. Bukan saja resiko & konsekuensi bagi si manusia itu sendiri tetapi juga bagi sekitarnya. Bocah yang pengetahuannya bertambah dengan pensil / alat tulis umumnya akan mencoreti dinding dan apa pun di dekatnya. Begitu juga orang dewasa yang mengungkapkan pengetahuannya, beresiko ditanggapi orang lain. Dengan konsekuensi, belum tentu orang lain sependapat dengannya dll, dsb, dst. Kesadaran tentang adanya resiko serta keberanian menanggung konsekuensi atas pengetahuan, ucapan, dan tindakannya, itulah yang membentuk kebijakan dan mengembangkan kecerdasan dalam diri seseorang. Punya pengetahuan seluas perpustakaan tetapi tidak bersentuhan dengan resiko & konsekuensi maka dia ya cuma tumbuh sebagai orang yang pintar semata, tidak sebagai makhluk cerdas yang kaya pengalaman. Kepintaran yang melompong dari rasa tanggungjawab, baik terhadap dirinya maupun sekelilingnya. --- roeslan12@... wrote: RELEKSI : Agresi militer imperialisme AS terhadap Syria, dan ancaman perang nucklir Korea Utara dalam menjawab propokasi militer imperialismr AS baru-baru ini adalah merupakan pencerminan dari ketegangan baru, yang muncul sebagai dampak dari adanya benturan-benturan kekuasaan yang dahsyat dalam rangka seleksi alamiah survival of he fittest, yang akan menyerempet-nyerempet bahaya, pemusnahan manusia dari bumi, seperti di gelombang ke III*, yaitu era perang dingin, akan terulang kembali dan lebih daksyat, jika manusia tidak menjadi lebih cerdik dan cerdekia, dalam kemampuannya untuk turut berpartisipasi mengendalikan evolusi kebudayaannya , yang tercermin dalam benturan-benturan kekuasaan dalam gelombang ke IV sekarang ini, yaitu adu kekuatan nucklir-Mutual Assured Destruc (M.A.D), yang baru saja kita lampaui, dalam perang dingin, dengan selamat. Pertanyaannya sekarang; Apakah betul manusia dengan ilmu yang bertambah maju itu, mengalami kemajuan untuk turut dan mampu berpartisipasi mengendalikan emosi kehendaknya yang takterbatas?; Dan apakah betul kebijakan dan kreativitas manusia bertambah, dengan bertmabahnya ilmu pengetahuan dan pengalaman-pengalamannya?, sehingga penyerempetan bahaya yang lebih besar lagi, yang terlalu tinnggi resikionya dapat dihindarkan? *Catatan: Gelombang ke1 adalah perang dunia Pertama, Gelombang ke II adalah perang Dunia ke 2, dan gelombang ke III adalah pearang dingin, dan gelombang ke IV adalah zaman kekuasaan Neolibera yang sudah mengelobal) Roeslan. Von: Chalik Hamid Pada Rabu, 12 April 2017 8:59, j.gedearka menulis: https://dunia.tempo.co/read/news/2017/04/12/118865195/korea-utara-tembakkan-nuklir-jika-agresi- <https://dunia.tempo.co/read/news/2017/04/12/118865195/korea-utara-tembakkan-nuklir-jika-agresi-amerika-berlanjut> amerika-berlanjut <https://dunia.tempo.co/read/news/2017/04/12/118865195/korea-utara-tembakkan-nuklir-jika-agresi-amerika-berlanjut> Korea Utara Tembakkan Nuklir Jika Agresi Amerika Berlanjut Rabu, 12 April 2017 | 11:56 WIB Amerika Serikat mengirim kapal induk USS Carl Vinson (CVN 70) ke Semenanjung Korea atas permintaan Laksamana Harry Harris, kepala Komando Pasifik Amerika Serikat. Permintaan ini disebabkan Korea Utara beberapa kali melakukan tes peluncuran rudal balistik, terakhir 5 April 2017. US Navy/Tom Tonthat/via Reuters TEMPO.CO <http://tempo.co/> , Pyongyang - Korea Utara tidak tinggal diam atas pengiriman armada perang, berikut kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat ke Semenanjung Korea pekan ini. Menurut laporan media Korea Utara, Selasa, 11 April 2017, militernya tidak segan-segan melakukan serangan nuklir jika agresi AS itu berlanjut. "Tentara revolusi kami sangat kuat. Kami menyaksikan dari dekat pergerakan musuh dengan mata nuklir kami. Serangan kami tidak hanya terfokus pada basis AS di Korea Selatan dan Pasifik, melainkan juga daratan AS," bunyi pernyataan Rodong Sinmun, koran resmi Komite Sentral Partai Pekerja Korea. Baca juga: Korea <https://dunia.tempo.co/read/news/2017/04/11/118864764/korea-utara-uji-coba-senjata-nuklir-keenam-kalinya-april-ini> Utara Uji Coba Senjata Nuklir Keenam Kalinya April Ini Pengumuman itu disampaikan saat pembukaan rapat parlemen Korea Utara, Selasa 11 April 2017. Tampak di pertemuan anggota Dewan Rakyat Agung itu pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang duduk di kursi tengah. Pertemuan parlemen itu digelar menjelang perayaan besar di Korea Utara, termasuk peringatan 105 tahun hari lahir pemimpin Korea Utara pertama, Kim Il Sung, pada Sabtu, 15 April 2017. Mendiang Kim Il Sung adalah kakek Kim Jong-un dianggap sebagai "Presiden Abadi" di Korea Utara. Baca juga: Eks Diplomat <https://dunia.tempo.co/read/news/2017/04/04/118862436/eks-diplomat-korea-utara-kim-jong-un-siap-serang-amerika-serikat-pakai-nuklir> Korea Utara: Kim Jong-un Siap Serang Amerika Serikat Pakai Nuklir Ada kekhawatiran Korea Utara bakal melakukan uji coba nuklir pada saat memperingati ulang tahun Kim Il Sung atau tanggal berdirinya angkatan bersenjata Korea Utara pada 25 April 2017. Tes rudal Korea Utara baru-baru ini menunjukkan kemampuan bahwa misil antarbenua yang dilengkapi kepala nuklir tersebut memiliki kemampuan menjangkau wilayah darat AS. DEUTSCHE WELLE | CHOIRUL AMINUDDIN