Itu karena pengetahuan diukur dengan uang (dolar).Dalam Catur Purusa, kekayaan materi (artha) berada pada urutan 3 sebelum moksa, sedangkan urutan pertamanya adalah dharma, kekayaan batin - termasuk intelektualita. Dalam hal ini, setelah diberi tahu (oleh Weda), manusia perlu memperkaya batinnya dengan memperkaya pengetahuan tsb melalui pembuktian kebenarannya, faktual. Secara kontekstual,dharma semacam inilah yang dilakukan para ilmuwan yang terkesan menghamburkan dolar itu. Doakan saja di kitab-kitab suci para raksasa & bidadari itu juga sudah dijelaskan tentang wahana antariksa dari planet Bumi, sehinggamereka tahu dan tidak terkaget-kaget ketika melihat wahana dari Bumiberseliweran di alam mereka, hehe... --- inengahk@... wrote: Maaf bukan saya bermaksud besar kepala, kalau mau jujur para ahli tidak usah penelitian keruang angkasa dengan biaya miliayaran dolar. Kalau tidak salah, masalah perbintangan di kitab suci weda sudah dijelaskan tentang planet planetdi ruang angkasa beserta kandungan didalamnya. Baik tentang jarak antara planet, nama- nama setelit di planet, susanan tanah dan udara diplanet. Karena saya sempat baca sepintas, seperti ada planet saturnus sampali pluto. Kalau ditata surya lain seperti galaksi katanya ada mahluk lain selain manusia . Katanya ada planet yang dihuni oleh para bidadari, ada planet yang dihuni oleh para raksasa, ada planet yang di huni oleh para dewa (sorga loka). Katanya mahluk ini bisa singgah antara planet dalam hitungn detik, seperti dunia seperitual From: ajeg Hari ini, Sabtu 22 April 2017 Waktu Bumi, wahana antariksa Cassini kembali terbang ke Titan, salahsatu bulan dari planet Saturnus. Ini merupakan penjelajahan terakhir Cassini setelah berkelana di Saturnus dan ketujuh rembulannya sejak tahun 2004.
Menurut rencana, Cassini akan terbang rendah, sekitar 960 kilometer di atas permukaan Titan, sang rembulan yang dicurigai mengandung lautan di bawah lapisan es-nya. Setelah itu Cassini akan meluncur ke Saturnus untuk melakukan "seppuku" dengan menghunjamkan dirinya ke planet bercincin itu, September mendatang. Saturnus 2016, dengan cincin selebar lk. 113 ribu km Bumi (tanda panah) pada jarak 1,4 milyar km dari kolong cincin Saturnus, 19 Juli 2013