Ahok Ditahan CumaJadi Obrolan di Warung Kopi Belitung Timur RABU 10 MEI 2017 | 
14:06 WIB TEMPO.CO, Belitung Timur- Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta 
Utara menjatuhkan vonis dua tahunpenjara kepada  Basuki Tjahaja Purnama alias 
Ahok. Gubernur DKI Jakartanon aktif ini langsung masuk Rutan Cipinang, Jakarta 
Timur pada Selasa, 9 Mei2017 dan kemudian dipindahkan ke Markas Brimob Kelapa 
Dua, Depok, Jawa Barat. Namun vonis untuk kasus penistaan agamaitu tidak 
membuat warga Kabupaten Belitung Timur, tempat kelahiran Ahok,bergejolak atau 
unjuk rasa. "Di sini aman-aman saja. Tidak ada gejolakapapun,” kata Masri 
Sadeli, tokoh masyarakat Belitung Timur kepada Tempo, Rabu10 Mei 2017.  Kasus 
itu hanya jadi obrolan di warung kopi. Menurut Masri, tidak berpengaruhnya 
Ahokdi Belitung Timur tak lepas dari perannya ketika menjabat sebagai 
BupatiBelitung Timur pada 3 Agustus 2005 – 22 Desember 2006. “Yang dilakukan 
biasasaja. Tidak ada yang spektakuler atau seperti yang ada di pemberitaan. Dia 
hanyamenjabat satu tahun setengah. Apa ikon Belitung Timur ketika dipimpin 
dia?Tidak ada. Kalau dibilang dia bangun industri besar, mana itu. Dibilang 
banyakbuka lapangan pekerjaan, itu juga tidak ada," ujar Masri. Masri meminta 
masyarakat dan pemuda di KabupatenBelitung Timur dapat belajar dari kasus yang 
menimpa Ahok. Yakni harusberhati-hati dalam berbicara yang menyangkut keyakinan 
atau agama oranglain. "Kita jangan masuk kedalam keyakinan orang agar tidak 
terjadipertentangan. Hati-hati saja ketika berbicara," ujar dia.

Berdasarkan catatan sejumlah, program Ahok selama menjadi Bupati Belitung 
Timurcukup banyak yang berjalan dan berhasil. Di antaranya pengaspalan jalan 
hinggake perkampungan. Program layanan kesehatan gratis kepada penduduk kurang 
mampu,biaya sekolah SMA dan pendidikan tinggi gratis. Ahok dikenal seorang 
bupatiyang gampang diajak komunikasi. Warganya gampang menghubungi melalui 
nomortelepon selulernya. Tokoh pemuda Belitung Timur, Wahyu EpanYudhistira, 
mengatakan pro dan kontra terkait dengan figur Ahok ramai di mediasosial. 
"Kasus Ahok memang diperbincangkan di warung kopi. Hal itu karenaBelitung Timur 
terkenal dengan budaya ngopi. Warung kopi merupakan salah saturuang interaksi 
sosial strategis. Jangankan Ahok, terpilihnya Donald Trump sajadikaji dan jadi 
perbincangan hangat," ujar dia. Menurut Epan, soal toleransi dankeberagaman 
masyarakat di Belitung Timur sudah khatam dan tidakmempermasalahkan. Salah satu 
buktinya adalah dengan terpilihnya Ahok danadiknya menjadi bupati. "Kami akan 
belajar dari kasus Ahok. Belajar dariprinsip unity sesungguhnya yaitu 
membiarkan yang berbeda untuk tetap berbedadan tidak diupayakan untuk seragam." 
Kepala Polda Bangka Belitung BrigadirJenderal Anton Wahono mengatakan, saat ini 
situasi di Bangka Belitung,khususnya di Kabupaten Belitung Timur kondusif dan 
tenang. Belum dilaporkankegiatan yang mengarah pada gangguan keamanan. "Sampai 
sejauh ini masihaman terkendali. Masyarakat biasa saja menyikapi kasus tersebut 
(Ahok),"ujar dia. SERVIO MARANDA

Kirim email ke