Kalau nggak punya argumen soal kekompakan Jokowi-Ahok ya rapopo. 

Nggak usah mengeluh panjang lebar.

--- nesare1@...  wrote

 Lucu sekali ya?!Ente loh yang bilang ahok dan Jokowi tidak kompak.Ente juga 
yang bilang dwitunggal Soekarno Hatta saja bubar.  Ane tambahin dengan Aidit 
dan Nyoto juga banyak yang bilang tidak kompak.  Belajar sejarah endak ente 
ini?  Lalu dikeluarga ente: kalau ente punya pasangan, ente kompak ndak?Begitu 
juga dengan saudara/I, ente kompak ndak?  Yang bikin statement ente, koq minta 
ane yang kasih penjelasan ahok kompak dengan jokowi?!Lucu amat!  Nah sekarang 
takut dibilang bashing godot. Eh godot itu kan bukti bashingnya!Moso’ bukan?!  
Juga ente bashing PDIP loh. Jangan lupa ini. Ente mana pernah bashing parpol 
lain?Ndak pernah kan? Koq bisa2nya bashingnya hanya PDIP saja? Ada dendam apa 
ente sama PDIP?  Jadi aneh saja koq sudah bashing Jokowi, ahok dan PDIP, tetapi 
ngak berani mengaku.Tulisan2nya bagus2, indah2, pake’ bahasa langitan mau bikin 
orang kelelep ya?Hehehehehe ane mah bukan kelelep tetapi malah timbul terang 
benderang untuk menelanjangi ente2 ini.  Hanya bisa bikin statement utk bashing 
saja! Tidak ada argument!Bener ndak?Coba mulai dengan kompaknya ahok dan Jokowi 
kalau berani berargumen!Dasar pengecut!  Nesare


From: ajeg
Ati-ati, nanti dituding bashing si godot.
--- jonathangoeij@... wrote:
menunggu godot?
--- ajegilelu@... wrote :
Ada yang menyamakan hubungan Jokowi-Ahok dengan
persahabatan Soekarno-Hatta.
Kalau betul begitu tentu mereka tidak akan saling mencelakai.
Sebab, persahabatan adalah saling mendukung, saling membantu.
Sekurangnya menyediakan waktu khusus untuk sahabat yang
sedang tertimpa musibah.
Kita tunggu kunjungan sang sahabat.
--- jonathangoeij@... wrote:

Kuasa Hukum Ahok Sebut Grasi Jokowi Masih Jauh
Andika Putra , CNN Indonesia
Selasa, 23/05/2017 11:13 WIB
Tim penasihat hukum Ahok mengatakan pihaknya belum mempertimbangkan permohonan 
grasi dari Presiden Joko Widodo. (Foto: REUTERS/Beawiharta)


Jakarta, CNN Indonesia -- Tim penasihat hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 
mengatakan pihaknya belum mempertimbangkan pengajuan permohonan grasi Presiden 
Joko Widodo.

I Wayan Sudarta mengatakan hal itu dalam jumpa pers di Jakarta hari ini. Dia 
menuturkan permohonan grasi atau pengurangan hukuman dari kepala negara masih 
belum dipikirkan.

“Proses masih jauh, jauh sekali. Nanti kalau saya jawab nanti salah, berkaitan 
dengan politik dan kepala negara,” kata Sudarta kepada pers.

Dia menuturkan tim penasihat hukum masih belum memikirkan hal itu dan tak akan 
menjawab apakah hal itu akan dilakukan atau tidak. Sudarta memastikan hal itu 
akan diputuskan oleh Ahok dan bukan orang lain.

| 
Lihat juga:
'Cabut Banding, Ahok Sudah Nyaman di Sel' |


I Wayan Sudirta mengatakan kasus Ahok dipenuhi kontroversi karena berdasarkan 
KUHAP, Pengadilan Tinggi adalah pihak yang bisa menetapkan penahanan. Jadi, 
kata dia, bukan ketua majelis hakim dalam persidangan tersebut.

“Menurut KUHAP Pengadilan Tinggi boleh menetapkan penahanan, bukan ketua. Jadi 
penuh kontroversi masalah ini,” kata Sudirta.

Sebelumnya, Jaksa penuntut umum kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki 
Tjahaja Purnama alias Ahok, Ali Mukartono belum bisa bersikap terkait 
pencabutan banding oleh Ahok. Sebelumnya jaksa juga mengajukan banding karena 
pasal yang digunakan majelis hakim berbeda dengan tuntutan (asa/asa)

   

Kirim email ke