*Apa yang harus dilakukan untuk menciptakan ekonomi Pancasila?*


http://www.antaranews.com/berita/639618/mpr-penerapan-ekonomi-pancasila-masih-sulit-terwujud



*MPR: penerapan ekonomi Pancasila masih sulit terwujud*

Senin, 10 Juli 2017 20:13 WIB | 2.110 Views

Pewarta: Riza Harahap

[image: MPR: penerapan ekonomi Pancasila masih sulit terwujud]MPR RI (
id.wikipedia.org)


Jakarta (ANTARA News) - Anggota Lembaga Pengkajian MPR RI Didik J Rachbini
mengatakan ekonomi Pancasila yang konsepnya ada dalam UUD NRI 1945 jelas
yakni berorientasi pada kesejahteraan rakyat tapi implementasinya sulit
diterapkan.

"Ekonomi Pancasila dalam implementasinya berbeda nyata dengan nilai-nilai
luhur Pancasila dalam konstitusi," kata Didik J Rachbini di Gedung
MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

Menurut Didik, dirinya mendapat amanah dari Lembaga Pengkajian MPR RI untuk
menulis buku perihal ekonomi Pancasila yang isinya menyajikan konsep
Pancasila sesuai amanah para pendiri bangsa seperti yang tertuang dalam
konstitusi.

Didik menjelaskan, dalam buku yang masih berupa draft tersebut, dirinya
menjelaskan beberapa hal terkait dengan ekonomi Pancasila, yakni
kesejahteraan sosial, sistem perekonomian nasional, dan penerapan ekonomi
Pancasila.

"Pada kesejahteraan sosial, upaya untuk kesejahteraan rakyat sudah
dilakukan terus-menerus, tapi implementasinya berbeda jauh dari konsep
dalam konstitusi," katanya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengkajian MPR RI Rully Chaerul Azwar
mengatakan, MPR RI akan mencari formulasi penerapan kebijakan ekonomi yang
tepat yakni sejalan dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan berorientasi
meningkatkan kesejahteraan rakyat sesuai amanah pendiri bangsa Indonesia.

"Mencari formulasi penerapan kebijakan ekonomi yang disebut ekonomi
Pancasila ini, Lembaga Pengkajian MPR RI akan menyelenggarakan simposium
nasional," kata Rully.

Menurut Rully, Indonesia menerapkan ekonomi Pancasila, tapi setiap kali
mendapatkan tekanan ekonomi internasional, penerapan ekonomi Pancasila
selalu menjauh dari amanah konstitusi.

Padahal, kata dia, ekonomi liberal berdampak akan menghasilkan kesenjangan
sosial yang dalam jangka panjang akan berdampak pada konflik sosial.

"Kesenjangan sosial itu suatu persoalan besar bangsa Indonesia saat ini.
Persoalan ini yang sedang dikaji oleh tim Pengkajian MPR RI," katanya.

Rully menambahkan, Lembaga Pengkajian MPR RI akan menyelenggarakan
simposiun nasional guna menghimpun pemikiran dan pandangan-pandangan soal
ekonomi Pancasila.

Simposium nasional ini akan diselenggarakan di Gedung MPR/DPR/DPD RI,
Jakarta, Rabu (12/7) yang dijadwalkan akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf
Kalla.

Simposiujm ini juga akan dihadiri oleh Menko Perekonomim Darmin Nasional
sebagai pembahas utama, serta sejumlah pakar ekonomi sebagai pembahas
yakni, Emil Salim, Sri Adiningsih, Edy Swasono, Chairul Tanjung, Tanri
Abeng, Soebroto.

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © ANTARA 2017
  • [GELORA45] MPR: penerapan... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]

Kirim email ke