Fakta Soal Ahok di Balik Jeruji Besi: Dituduh Tak Ada di Penjara hingga Baca 
Buku Nurcholis Majid 
http://www.tribunnews.com/nasional/2017/08/07/fakta-soal-ahok-di-balik-jeruji-besi-dituduh-tak-ada-di-penjara-hingga-baca-buku-nurcholis-majid?page=all
 
 Senin, 7 Agustus 2017 09:53 WIB
 

 

 Unggahan foto di Twitter yang memicu kontroversi 

 

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama 
(Ahok) http://www.tribunnews.com/tag/basuki-tjahaja-purnama-ahok memiliki 
beberapa kegiatan untuk menghabiskan waktunya di dalam tahanan.
 Hal ini diketahui melalui cerita-cerita yang dibagikan oleh kuasa hukumnya 
yang rutin menjenguk suami dari Veronica Tan tersebut.
 
 Diketahui Ahok menceritakan berbagai hal mengenai pengalamannya selama 
beberapa bulan terakhir menghuni Rutan Mako Brimob 
http://www.tribunnews.com/tag/mako-brimob Kelapa Dua, Jawa Barat.
 

 Salah satu kegiatan Ahok di dalam tahanan adalah mengikuti tugas yang 
ditugaskan oleh pengurus rutan.
 "Pak Ahok punya banyak waktu di dalam untuk dirinya sendiri dan mengikuti 
kegiatan yang ditugaskan oleh pengurus rutan," kata salah satu anggota tim 
kuasa hukum Ahok, Teguh Samudera, dilansir dari Kompas.com.
 Teguh juga menyampaikan bahwa kliennya yang sudah menghuni Rutan Mako Brimob 
http://www.tribunnews.com/tag/mako-brimob sejak Mei 2017 itu lebih banyak 
menghabiskan waktunya dengan banyak berdoa dan menenangkan diri.
 Tak hanya itu, Ahok mulai mengisi waktunya di tahanan dengan berolahraga.
 Ia juga melatih dirinya dengan latihan kungfu keseimbangan dan sempat belajar 
Bahasa Mandarin.
 Kemudian, kini Ahok mulai rutin menulis. Ayah tiga anak ini memuat berbagai 
macam topik, mulai dari renungan dirinya selama berada di tahanan hingga 
pemikirannya tentang dunia yang lebih luas, terutama soal politik dan kehidupan 
warga DKI Jakarta.
 Menurut Teguh, bukan hal yang tidak mungkin jika nanti tulisan milik Ahok akan 
diterbitkan dalam bentuk buku berisi kumpulan tulisan mengenai dirinya selama 
berada di tahanan.
 Tulisan-tulisan itu sendiri dicicil oleh Ahok minimal satu lembar dalam satu 
hari.
 Teguh mengatakan bahwa kini Ahok tambah belajar dalam mengolah pikiran, 
perasaan serta pengalaman.
 Selama dalam rutan pun Ahok juga kerap membantu mengurus administrasi pihak 
rutan.
 Diketahui, tugas-tugas tertentu memang kerap diberikan pihak rutan atau lapas 
kepada warga binaan agar mereka tetap memiliki kesibukan yang bermanfaat.
 Setelah mengerjakan tugas dari pihak rutan, Ahok pun menyempatkan diri untuk 
membalas surat dari warga dan pendukungnya.
 Hingga kini Ahok masih terus mendapatkan surat yang jumlahnya sekitar ribuan 
setiap harinya yang dititipkan kepada tim kuasa hukum untuk diantar ke tempat 
Ahok.
 "Surat yang kasih alamat, perangko, sama kertas kosong pasti dibalas sama Pak 
Ahok. Dia maunya balas sendiri satu-satu, mau dibantuin katanya enggak boleh, 
harus dia yang balas sendiri," ujar Teguh.
 Setiap dukungan, harapan, hingga doa dari pendukungnya itu dibalas dengan 
ucapan terima kasih serta doa yang sama dari Ahok.
 Sebagai penutup, Ahok turut menyertakan nama terang dan tanda tangannya untuk 
diberikan kepada pengirim surat.
 Ahok banya baca buku, salah satunya novel 'Sam Kok'
 Ahok juga banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku.
 Melansir dari Kompas.com, hal ini diungkapkan oleh seorang pengacara Ahok yang 
lain, I Wayan Sudirta.
 Salah satu buku yang dibacanya adalah novel sejarah Cina 'Sam Kok' yang 
ditulis oleh Lupa Guan Zhong.
 Novel itu sendiri berkisah tentang masa keruntuhan dinasti Han saat tiga 
kerajaan Wei, Shu, dan Wu berebut kekuasaan.
 "Terakhir saya bertemu Ahok hari Jumat tanggal 5 kemarin. Banyak bercerita 
tentang baca buku Sam Kok China yang terkenal itu," kata I Wayan Sudirta, di 
Denpasar, Bali, Minggu (6/8/2017).
 Wayan menjelaskan bahwa Ahok tertarik membaca buku tersebut lantaran berbicara 
soal teori kekuasaan.
 Mengapa kekuasaan tersebut harus diturunkan atau kekuasaan tidak harus 
diturunkan.
 Buku tersebut turut mengisahkan bagaimana peran perdana menteri lebih besar 
dari kaisar.
 Tak hanya membaca buku 'Sam Kok', buku-buku lain pun juga dibaca Ahok seperti 
karya Nurcholis Majid.
 "Bacaannya ya banyak sekali, saya tidak ingat semuanya. Selama di penjara Ahok 
juga aktif menulis kisah selama berada di balik jeruji besi. Belum dirampungkan 
jadi buku," kata Wayan.
 Wayan juga menjelaskan bahwa kini Ahok enggan membicarakan soal kondisi 
politik nasional dengan orang-orang yang menjenguknya.
 "Ketawa-ketawa saja ya, kalau bicara politik dia tidak mau. Soal kesaksian di 
Bandung gak mau (dalam kasus dengan terdakwa Buni Yani). Begitu juga soal 
simpang Semanggi dia tidak mau ngomong," kata Wayan.
 Ahok kini lebih banyak mendengar dan irit bicara
 Saat tim kuasa Ahok menjenguk kliennya tersebut pada Jumat (4/8/2017), mereka 
membicarakan topik ringan dengan Ahok.
 "Pak Ahok sekarang sudah nambah lagi yang dipelajari, yaitu belajar mengolah 
pikiran, perasaan, dan pengalaman. Banyak mendengar, sedikit bicara," kata 
seorang anggota tim kuasa hukum Ahok, Teguh Samudera, saat dilansir dari 
Kompas.com.
 Teguh juga mengatakan bahwa kini Ahok terlihat seperti seorang pemikir dan 
perenung.
 Diketahui Ahok banyak merenungkan apa yang sudah ia lakukan semasa menjabat 
Gubernur DKI Jakarta.
 Namun, Teguh tidak menyebutkan bahwa Ahok berubah menjadi pendiam.
 
 Masih banyak kegiatan yang dilakukan Ahok di dalam tahanan yang membuatnya 
masih terus sibuk meski tubuhnya terpenjara di suatu tempat. 
(TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)
 

Kirim email ke