Halo Bung Chan yb.

Apa artikel-artikel yang bung Chan tulis kalau agak berbau politik
begitu juga kena semacam "seleksi" spt yang menimpa tulisan-tulisan yang
saya kirimkan pada akhir-akhir ini? Bentuknya yah spt tulisan berbahasa
Jerman di bawah yang saya sertakan ini. Pada hal komentar saya itu saya
buat menanggapi tulisannya bung Chan ttg "perang pemusnahan telor"
menjelang akhir minggu yang lalu itu.

Hal ini saya kemukakakan, seandainya bung Chan tahu dimana biang
keroknya, tolong deh sampaikan pada admin-nya. Terus terang secara
prinsip apalagi pada zaman internet ini saya tidak setuju tabiat yang
semacam diskriminasi ini. Betul-betul memalukan. Pepatah kita
menyebutnya seperti terpercik ke muka sendiri.

Salam dari negeri induk kapitalis dan terimakasih atas bantuan bung
Chan.
Lusi.-




Beginn der weitergeleiteten Nachricht:

Datum: Mon, 7 Aug 2017 11:25:20 +0200 (CEST)
Von: "Mail Delivery Subsystem" <mailer-dae...@smtp.strato.de>
An: <lus...@rantar.de>
Betreff: Achtung: Die Mail konnte noch nicht versendet werden


*** DIES IST NUR EIN HINWEIS - SIE BRAUCHEN DIE MAIL NICHT NOCH EINMAL
ZU SENDEN. ***

Die E-Mail wurde eingeliefert am Montag, 7. August 2017 10:25:12 +0200
(CEST) von Host P5QL-E
(p200300E30BC2E2003499AACA5B98ED5E.dip0.t-ipconnect.de .
[IPv6:2003:e3:bc2:e200:3499:aaca:5b98:ed5e]).


From: "Lusi D." <lus...@rantar.de>
Re: [GELORA45] Jerman khawatir
Belgia tahan data soal telur tercemar Date: Mon, 7 Aug 2017 10:25:12
+0200 X-Mailer: Claws Mail 3.13.2 (GTK+ 2.24.30; x86_64-pc-linux-gnu)
Organization: National List

Lho mengherankan, kok bung Chan sempat-sempatnya melangsir berita
telor-menelor di Eropa. Kalau saya punya kesan metode pemberitaannya
itu seperti kejadian 11 September-an di New York itu. Semua media
kayaknya berkewajiban menyiarkan sekaligus dan termasuk juga
kambing-hitam penyebabnya sudah "diketahui" tapi korban akibatnya belum
ditemukan. Dikatakan anak-anak dibawah umur yang akan diserang. Tapi
semua makanan yang mengandung telor akan terkena imbasnya. Bisa
dihitung berapa ribu jenis hidangan yang mengandung telor.

Kecuali itu saya jadi ingat ada tradisi di Spanyol atau Italia jaman
perkembangan kapitalisme dulu kalau hasil pertanian over-produksi
terus diadakan "perayaan" lempar-lemparan tomat dan sebangsanya itu
untuk mempertahankan harga pasarannya supaya tidak merosot hingga
keuntungan si kapitalis masih seperti keinginan mereka.
Yang jelas hari Senin ini di Jerman sudah tidak ada lagi berita gempar
urusan telor-menelor.
Salam taklim



Reporting-MTA: DNS; mo6-p00-ob.smtp.rzone.de
Received-From-MTA: DNS; P5QL-E (2003:e3:bc2:e200:3499:aaca:5b98:ed5e)
Arrival-Date: Mon, 7 Aug 2017 10:25:12 +0200 (CEST)

Final-Recipient: RFC822; GELORA45@yahoogroups.com
Action: delayed
Status: 4.0.0
Remote-MTA: DNS; fo-mx-groups.mail.am0.yahoodns.net [98.138.113.36]
Diagnostic-Code: SMTP; 451 mta1005.groups.mail.ne1.yahoo.com Resources te=
mporarily=20
                 unavailable. Please try again later [#4.16.2].
Last-Attempt-Date: Mon, 7 Aug 2017 11:24:36 +0200 (CEST)
Will-Retry-Until: Tue, 8 Aug 2017 10:25:20 +0200 (CEST)

Final-Recipient: RFC822; nasional-list@yahoogroups.com
Action: delayed
Status: 4.0.0
Remote-MTA: DNS; fo-mx-groups.mail.am0.yahoodns.net [98.138.113.36]
Diagnostic-Code: SMTP; 451 mta1005.groups.mail.ne1.yahoo.com Resources te=
mporarily=20
                 unavailable. Please try again later [#4.16.2].
Last-Attempt-Date: Mon, 7 Aug 2017 11:24:36 +0200 (CEST)
Will-Retry-Until: Tue, 8 Aug 2017 10:25:20 +0200 (CEST)
--- Begin Message ---
Lho mengherankan, kok bung Chan sempat-sempatnya melangsir berita
telor-menelor di Eropa. Kalau saya punya kesan metode pemberitaannya
itu seperti kejadian 11 September-an di New York itu. Semua media
kayaknya berkewajiban menyiarkan sekaligus dan termasuk juga
kambing-hitam penyebabnya sudah "diketahui" tapi korban akibatnya belum
ditemukan. Dikatakan anak-anak dibawah umur yang akan diserang. Tapi
semua makanan yang mengandung telor akan terkena imbasnya. Bisa
dihitung berapa ribu jenis hidangan yang mengandung telor.

Kecuali itu saya jadi ingat ada tradisi di Spanyol atau Italia jaman
perkembangan kapitalisme dulu kalau hasil pertanian over-produksi
terus diadakan "perayaan" lempar-lemparan tomat dan sebangsanya itu
untuk mempertahankan harga pasarannya supaya tidak merosot hingga
keuntungan si kapitalis masih seperti keinginan mereka.
Yang jelas hari Senin ini di Jerman sudah tidak ada lagi berita gempar
urusan telor-menelor.
Salam taklim



Am Mon, 7 Aug 2017
08:13:41 +0200 schrieb "Lusi D." <lus...@rantar.de>:

> Beginn der weitergeleiteten Nachricht:
> 
> Datum: Sun, 6 Aug 2017 08:54:30 +0800
> Von: "'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]"
> <GELORA45@yahoogroups.com> An: "GELORA_In" <GELORA45@yahoogroups.com>
> Betreff: [GELORA45] Jerman khawatir Belgia tahan data soal telur
> tercemar
> 
> 
> Jerman khawatir Belgia tahan data soal telur tercemar
> 
> Minggu, 6 Agustus 2017 06:47 WIB | 511 Views
> 
> 
> Menteri Pertanian Jerman Christian Schmidt. (Reuters)
> 
> 
> 
> “Menteri Pertanian Schmidt berharap akan mendapatkan
> pemberitahuan ..." 
> 
> 
> 
> Berlin/Brussel (ANTARA News) - Menteri Pertanian Jerman Christian
> Schmidt, Sabtu (5/8), menyatakan kekhawatirannya soal kabar bahwa
> pihak berwenang Belgia menahan data telur tercemar racun pembasmi
> serangga (insektisida), yang pertama kali diketahu pada Juni, atau
> sebulan sebelum kasus tersebut muncul ke publik.
> 
> "Menteri Pertanian Schmidt berharap akan mendapatkan pemberitahuan
> dari para pejabat di Belgia secara tepat waktu dan lengkap," kata juru
> bicaranya di Berlin, Ibu Kota Negara Jerman.
> 
> Schmidt akan menelepon mitranya dari Belgia pada Senin guna membahas
> kasus itu "terutama untuk mendapatkan keterangan terbaru".
> 
> Jutaan telur telah ditarik dari pasar-pasar swalayan di Jerman dan
> Belanda, di tengah skandal luas terkait kemungkinkan bahwa telur-telur
> itu telah tercemar racun serangga fipronil. 
> 
> Skandal itu membuat kejaksaan di Belgia dan Belanda menjalankan
> penyelidikan dan peternakan-peternakan ayam ditutup untuk sementara. 
> 
> Kasus tersebut mengundang perhatian luas di Jerman. Jaringan pasar
> swalayan Aldi pada Jumat menyatakan menarik semua telur dari rak-rak
> penjualan di lebih dari 4.000 gerainya di Jerman sebagai langkah
> pencegahan. 
> 
> Badan keamanan makanan Belgia pada pekan ini mengatakan pihaknya
> mengetahui ada masalah menyangkut telur pada awal Juni.
> 
> Saat itu, sebuah perusahaan peternakan memperingatkan badan tersebut
> mengenai adanya peningkatan fipronil dalam telur-telur produksi
> peternakannya.. 
> 
> Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi kesehatan dunia,
> World Health Organisation (WHO), menganggap fipronil cukup beracun,
> dan mengumumkan bahwa jika terlalu banyak dikonsumsi, maka
> insektisida itu dapat merusak ginjal, hati dan kelenjar getah bening.
> 
> Schmidt berbicara soal laporan saluran televisi Belgia VRT, yang
> mengutip badan keamanan makanan bahwa badan Belgia itu belum
> mengungkapkan informasi soal kemungkinan pencemaran pada telur karena
> pihaknya masih menyelediki kemungkinan kecurangan.
> 
> Seorang juru bicara pada badan pangan Belgia mengatakan tidak dapat
> memberikan keterangan lebih lanjut karena undang-undang Belgia tidak
> memungkinkannya untuk mengomentari penyelidikan peradilan.
> 
> Walaupun sejumlah produsen perorangan sudah dicekal, Belgia belum
> menarik telur-telur dari pasar swalayan karena tingkat fipronil yang
> ditemukan jauh berada di bawah ambang batas membahayakan kesehatan. 
> 
> Perusahaan yang dicekal baru diperbolehkan untuk kembali menjual
> telur, jika mereka bisa menunjukkan bahwa tidak lagi ada fipronil pada
> produk-produknya. 
> 
> Juru bicara Komisi Eropa pada Jumat mengatakan kasus tersebut sedang
> diselidiki oleh kejakaan Belgia dan Belanda, demikian laporan kantor
> berita Reuters.
> 
> 
> 
> Editor: Priyambodo RH
> 
> 


--- End Message ---

Kirim email ke