Menurut anda, apakah Confucianism mengajarkan materialism sehingga bisa 
menyebabkan sukses tujuh turunan?

  Show original message     On Wednesday, August 9, 2017 12:52 PM, kh djie 
<dji...@gmail.com> wrote:
 

 Ya, kalau mau sampai bisa tahu  ya mesti baca bukunya sendiri dan bisa tahu 
apa kaitannya dengan Confucianisme yang mereka pelajari dan terapkan di 
keluarga mereka dan di sekolah yang mereka dirikan.
2017-08-09 20:38 GMT+02:00 Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

     
Anda salah paham, yg saya maksudkan bukannya riwayat keluarga itu, tetapi 
tentang kaitan Confucianism dgn sukses sso atau sekeluarga (secara material) 
sampai 7 turunan, suatu rasionalitas dibalik itu. 

    On Wednesday, August 9, 2017 10:24 AM, kh djie <dji...@gmail.com> wrote:
 

 Coba saja pesan dari Gramedia kalau berminat tahu mengapa keluarga ini bisa 
sukses 7 turunan.Tanpa baca sendiri, sulit untuk menarik kesimpulan.
2017-08-09 19:13 GMT+02:00 Jonathan Goeij <jonathango...@yahoo.com>:

Wah... dapat bukunya darimana...Hanya ingin tahu menurut pandangan anda saja, 
bukannya dari buku.
 

    On Wednesday, August 9, 2017 9:06 AM, kh djie <dji...@gmail.com> wrote:
 

 Sebaiknya anda baca sendiri buku tulisan Li Zhuo Hui, Pancaran Cahaya Tujuh 
Generasi, Kisah perjalanan keluarga Sucipto Nagaria dalam dunia bisnis dan 
sosial.
2017-08-09 17:01 GMT+02:00 Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

      Ingin tahu hipotesis anda, dibawah seakan karena Confucianism seseorang 
atau sekeluarga sukses tujuh turunan, bagaimana kira2 hal itu bisa terjadi?

    On Wednesday, August 9, 2017 12:02 AM, kh djie <dji...@gmail.com> wrote:
 

 Bukan, Summarecon Agung baru 2 turunan. Tetapi jauh sebelumnya hingga generasi 
termuda, mereka 7 turunan sukses.
2017-08-09 8:52 GMT+02:00 jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:


apa iya Summarecon Agung tujuh turunan? 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :

Ya, banyak yang begitu. Generasi pertama kerja berat dengan seluruh keluarga. 
Anak-anaknya ikut serta dari kecil membangun perusahaan. Generasi ketiga, 
memiliki pendidikan tinggi berkat kekayaan yang dibangun generasi pertama dan 
kedua, lebih memilih kerja intelektuil ( dokter, ahli hukum, ekonoom, insinyur 
dll.).Tetapi ada juga generasi yang tujuh turunan sukses, seperti Summarecon 
Agung sekarang. Apa mungkin karena di rumah diberi pelajaran Konfucianisme dan 
keluarga ini dari generasi ke generasi mementingkan pendidikan. Kapten Nio 
(Liong/Liang) Hoei Oen salah satu pendiri perkumpulan THHK, dan aktif di 
sekolah THHK pertama di Jakarta Pa Hoa (Patekoan Tiong Hoa Hwee Koan), cucu 
buyutnya ( pendiri Summarecon) mendirikan kembali sekolah Pa Hoa bersama 
teman2nya. Di sekolah diajarkan etika anak2 Di Zi Gui. Diajarkan Confucianisme, 
tetapi Buddhisme tidak.
2017-08-09 7:45 GMT+02:00 Hsin Hui Lin ehhlin@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:


 Puluhan tahun yang lalu, Lee Kuan Yew mengatakan perusahaan 2 di Singapur, 
ummunya perusahaan keluarga, umumnya berumur dua sampai tiga generasi palu 
lenyap.....begitu juga dengan Jamu Nyonya Meneer ?
2017-08-09 11:04 GMT+05:30 Chalik Hamid chalik.hamid@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

 

 Pada Selasa, 8 Agustus 2017 13:13, "Sunny ambon ilmesengero@... [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
 

 

Apakah kalah saingan dengan obat surga dunia modern seperti viagra etc, maka 
oleh karena itu terpaksa harus tutup pintu?

2017-08-08 8:47 GMT+02:00 'Chan CT' SADAR@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

 Pahit Jamu si Nyonya Meneer: Strategi Bersaing FamilyBusiness 8 Agustus 2017   
12:06 Diperbarui: 8 Agustus2017   12:49  1147  1 0http://www.kompasiana.com/ 
yudhihertanto/ 598946b8e6033318b003f3e5/ pahit-jamu-si-nyonya-meneer- 
strategi-bersaing-family- businessPekerja Nyonya Meneer melakukan 
demonstrasi.Beritasatu.comPekan ini dalam dunia bisnis ditandai dengan kabar 
pailitnyaperusahaan jamu Nyonya Meneer. Situasi pelik dihadapi perusahaan yang 
ikonikdengan simbol si Nyonya Meneer yang berdiri sejak 1919 itu.Kisah 
kebangkrutan tentu saja menyisakan pilu, terutama bagibanyak perusahaan yang 
memiliki latar belakang sejarah bisnis yangpanjang.Alih-alih mengkonversi 
kemampuan bertahan dalam durasi nan panjangtersebut, akhirnya arena kompetisi 
bisnis dengan telak menjatuhkan sang Nyonyayang sudah tidak sanggup lagi 
berdiri.Evaluasi bisnis jamu yang menjadi area kelolaan Nyonya 
Meneersesungguhnya memiliki potensi kapitalisasi pasar yang baik dan bahkan 
besar,setidaknya diestimasi dapat mencapai 20 triliun.Kita tentu tidak 
mendapatkan uraian menyeluruh tentang muarakegagalan bayar pada para kreditur 
Nyonya Meneer yang kemudian menalaknya, namunbeberapa hal masih dapat diperoleh 
dari studi kasus sangNyonya.Era Dinamis Dunia BisnisAnalisa bisnis dari 
perusahaan Nyonya Meneer tentu berpusat padapola dan model bisnis yang 
digelutinya. Sepanjang sejarahnya, perusahaan inipernah menjadi role model 
bisnis yang inovatif, termasuk beroleh sertifikatmanajemen internasional yang 
membuat produk ini bisa menembus pasarinternasional.Dengan list produk yang 
merentang kedalam ratusan merek dan varianproduk, serta tekonsentrasi 80% bagi 
kebutuhan wanita maka Nyonya Meneer tentumenjadi pelaku dalam proposi besar 
didunia industri jamu yang mayoritas masihberkategori usaha kecil 
rumahan.Bahkan Charles Saerang sang CEO pun tidak kalah terkenalnya daribrand 
jamu tersebut, mantan ketua GP Jamu dan peraih gelar doktoral ilmumanajemen ini 
tentu fasih merumuskan bisnis turun temuruntersebut.Lalu dimana letak 
persoalannya? Mari kita formulasikan bentuk daripuzzle bisnis Nyonya 
Meneer.Pertama:bisnis keluarga, tentu tidak ada yang salah dalam format bisnis 
tersebut. Padabanyak kasus bisnis keluarga justru berkembang karena support 
semua pihak dalamkeluarga sebagai bentuk rasa memiliki dan keinginan 
untukmemajukan.Namun disisi lain, potensi konflik kerap muncul baik 
secaraterbuka atau tersembunyi. Hal ini jelas menghabiskan energi yang 
dibutuhkanuntuk melakukan pengembangan kedepan.Dalam sejarah Nyonya Meneer 
silang sengkarut konflik mewarnaibisnis sebelum sampai pada era Charles Saerang 
yang visioner, tetapi laksanasebuah kendaraan kondisinya mungkin sudah mulai 
kehabisan bahan bakar sebelummencapai tujuan akhir.Bisnis keluarga yang tidak 
terkelola dalam menuntaskan konfliklaksana meredam bara panas api dalam 
tumpukan sekam, potensinya selalu tetapada.Keputusan pembelian saham yang 
terdistribusi keseluruh anggotakeluarga untuk dikonsolidasikan kembali oleh 
Charles Saerang tidak mampumeredakan hal tersebut.Solusi praktis yang mungkin 
dapat diterapkan pada kondisi iniadalah memberikan playfield yang terpisah bagi 
anggota keluarga sesuai dengankemampuannya.Lapisan generasi lama didalam 
keluarga harus bersedia untukmelibatkan generasi penerus lanjutan, mendapatkan 
injeksi ide-ide baru sesuaikondisi aktual.Layaknya sebagai induk usaha, Nyonya 
Meneer harus dapatmengidentifikasi dan mendefinisikan bisnisnya melalui mata 
rantai nilaiterintegrasi dari hulu ke hilir, dan pada playfield yang terpisah 
namunbersinergi tersebut, semua bagian dari keluarga mendapatkan 
amanahpengembangan.Kedua:modernisasi pemasaran, hal ini nampaknya sudah dibuat 
oleh Charles Saerang namunbelum tergarap secara mendalam.Sentralisasi 
kepemimpinan tentu memiliki dampak yang baik saatperiode gelombang tak menentu, 
satu arah komando menyelamatkan biduk dariancaman badai.Tetapi saat periode 
teduh berlayar, maka improvisasi dalamkepemimpinan biduk dapat didelegasikan. 
Dengan demikian, figur pemimpin utamatidak terkekang untuk terlibat dalam 
detail. Sehingga dengan demikian, waktuyang dipergunakan pemimpin puncak 
terkonsentrasi pada upaya pengembanganmenyeluruh.Hal-hal yang telah ditetapkan 
terpisah kemudian diserahkan kepadapimpinan tim kecil based project. Museum 
Jamu dan Meneer Shop adalah langkahjitu konservasi budaya minum jamu sebagai 
warisan tradisional sekaligus ajangbranding and selling.Namun agaknya Nyonya 
Meneer belum memulai pemanfaatan skema B2COnline, ketika retailer jamu gendong 
sudah semakin sedikit dan outlet jamu seduhjuga lambat laun berkurang dalam 
populasi. Membangun keterikatan dan keterkaitan(engagement) dengan lapis 
retailer dan consumer menjadi sebuah kebutuhan wajib,untuk menjamin 
sustainability bisnis dimasa mendatang.Tentu asek pemasaran yang berubah, 
membutuhkan kapasitas dapuryang mumpuni, dan hal tersebut ditumpukan pada unit 
khusus yangbertanggungjawab, semisal divisi riset, penelitian dan pengembangan. 
Hal iniditujukan agar produk tidak hanya bentuk turunan dari formul rahasia 
keluarga,tetapi menjadi bagian yang dapat dikembangkan setiap saat.Bagian 
rislitbang tersebut yang akan memadukan kebutuhan konsumen,produk yang dimiliki 
saat ini dan potensi pengembangan produk yang menjawabkebutuhan pengguna, agar 
konsumen tidak beralih ke produk sejenislainnya.Ketiga:pilihan menjadi terbuka, 
hal terberat dalam sebuah perusahaan tertutup adalahmemastikan kapasitas 
internal mencukupi untuk melakukan pengembangan.Setidaknya, role model ndustri 
jamu yang terbuka telah mulai diadaptasi olehSido Muncul yang melantai dibursa 
untuk mendapatkan dana segar pengembangandalam proporsi pelepasan saham secara 
minoritas sebesar 20%.Model dan cara pengelolaan keuangan yang baru dapat 
digunakanuntuk mengatasi lack of source dari kemampuan financial perusahaan. 
Terlebihdengan model industry padat karya yang bertransformasi menjadi industry 
modern,utamanya dengan perbaikan rantai produksi dan distribusi tentu tidak 
sedikitdana yang harus dicadangkan perusahaan dalam melakukanpengembangan.Dalam 
sebuah bisnis keluarga, tentu pilihan terbuka menjadi tidakpopular. Tetapi 
titik tekan yang dapat diinformasikan ke pemegang saham tertutupadalah 
kepentingan jangka panjang.Di samping itu, beberapa opsi dalam kerangka 
pengembangan lebihjauh perusahaan dapat dilaksanakan termasuk dengan opsi 
menggandeng mitrastrategis, baik dalam upaya menjaga kepastian bahan baku, atau 
memastikan prosesditribusi dan penjualan berlangsung sesuai dengan target yang 
telah ditetapkanperusahaan.Posisinya jelas tidak mudah, apalagi ketukan hakim 
atas pernyataanpailit sudah terjadi, Kini yang tersisa adalah warisan budaya 
dan formula atasproduk serta merek jamu yang sudah melekat itu, seharusnya 
disusun ulangkembali. Termasuk memperhatikan kepentingan para pekerja yang 
terkena dampakatas pailitnya wanita perkasa Nyonya Meneer yang sudah sekian 
lama menahan nyerikarena berdiri terlalu lama.Tetap berjuang pak Charles 
Saerang!    












      



   



      



   
  • Re: [GELORA45] Pahit Jam... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • Re: [GELORA45] Pahi... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
      • Re: [GELORA45] ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
        • Re: [GELORA... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
          • Re: [GE... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
                • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
                • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
                • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
                • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
                • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]

Kirim email ke