kalau jadi toleransi tertinggi itu baru berita!
 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <ilmesengero@...> wrote :

 

 Kalau ibukota negara NKRI mempunyai toleransi terendah, lantas apa yang bisa 
diharapkan oleh kaum minoritas di besok hari?
 

 
http://www.mediaindonesia.com/news/read/132403/jakarta-merupakan-kota-dengan-toleransi-terendah/2017-11-16
 
http://www.mediaindonesia.com/news/read/132403/jakarta-merupakan-kota-dengan-toleransi-terendah/2017-11-16
 

 Jakarta Merupakan Kota dengan Toleransi Terendah Kamis, 16 November 2017 17:09 
WIB Penulis: Antara 
 


 ANTARA
 SETARA Institut merilis Indeks Kota Toleran 2017, yang menyebut DKI Jakarta 
termasuk kota dengan skor toleransi terendah dengan nilai 2,30.
 Peneliti Setara Halili mengatakan skor tersebut diperoleh dari penelitian data 
milik Badan Pusat Statistik (BPS), Komisi Nasional Perempuan, Setara Institut 
dan referensi beberapa media massa.
 "Penelitian ini terlihat ada 10 kota dengan nilai toleransi terendah yang 
memiliki skor di bawah 4, dalam skala 1 sampai 7. Kota-kota tersebut, memiliki 
skor rendah dalam enam indikator yang digunakan untuk mengukur," kata Halili 
dalam konferensi pers di Jakarta, hari ini.
 Berdasarkan kerangka indeks yang diperoleh, penelitian tersebut menetapkan 
enam indikator pengukuran, yakni rencana pembangunan jangka menengah daerah 
(RPJMD), kebijakan diskriminatif melalui peraturan daerah, pernyataan pejabat 
pemerintah daerah, tindakan terkait peristiwa menyangkut toleransi, peristiwa 
pelanggaran toleransi dan komposisi penduduk berdasarkan agama.
 Selain Jakarta, yang menempati urutan pertama kota dengan tingkat toleransi 
terendah, ada sembilan kota lain yang memiliki skor toleransi rendah.
 Ke-sembilan kota tersebut adalah Banda Aceh (2,90), Bogor (3,05), Cilegon 
(3,20), Depok (3,30), Yogyakarta (3,40), Banjarmasin (3,55), Makassar (3,65), 
Padang (3,75) dan Mataram (3,78).
 Sementara itu, 10 kota dengan skor indeks toleransi tertinggi diraih oleh 
Manado (5,90), Pematangsiantar (5,90), Salatiga (5,90), Singkawang (5,90), Tual 
5,90), Binjai (5,80), Kotamobagu (5,80), Palu (5,80), Tebing Tinggi (5,80) dan 
Surakarta (5,72).
 Wakil Ketua Setara Institut Bonar Tigor Naipospos mengatakan skor hasil 
penelitian tersebut diukur berdasarkan kejadian dan peristiwa terkait toleransi 
di daerah tersebut, sehingga tidak bisa disamaratakan hasilnya terhadap semua 
penduduk di kota terkait.
 "Jadi kalau indeks toleransi DKI Jakarta rendah, jangan diukur bahwa semua 
warga DKI itu intoleran. Faktor pemimpin daerah juga menjadi penting dalam 
penelitian tersebut," tutur Bonar.
 Penelitian tersebut dilakukan pada 94 dari 98 kota yang ada di seluruh 
Indonesia, yang didasarkan pada pertimbangan bahwa komposisi penduduk di 
perkotaan seharusnya lebih heterogen dibandingkan dengan kabupaten. (OL-7)
 




Kirim email ke