Pilihan yang lucu. 

Ya tendang saja si Setnov supaya dianggap tidak melawan Rakyat. 
Padahal yang Rakyat mau adalah pemberantasan korupsi, bukan cuma 
menangkapi koruptor melulu.


--- SADAR@... wrote:
 
Golkar Harus Memilih: Merelakan Setya Novanto 


atau Melawan Rakyat
MINGGU, 26 NOV 2017 09:41 | EDITOR : YUSUF ASYARI

Golkar Harus Memilih: Merelakan Setya Novanto atau Melawan Rakyat
 Setya Novanto saat menjalani pemeriksaan di KPK (Dery 
Ridwansah/JawaPos.com)JawaPos.com - Partai Golkar saat ini dinilai seperti 
dalam kondisi buah simalakama atau serba salah. Pasalnya Golkar harus memilih, 
merelakan etua umumnya Setya Novanto yang sudah ditahan KPK karena menjadi 
tersangka kasus korupsi e-KTP. Atau Partai Golkar melawan rakyatDirektur 
Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, sikap 
Golkar yang masih mempertahankan Setya Novanto sebagai ketua umum dan ketua DPR 
saat ini sama saja dengan sikap melawan kehendak rakyat."Saya kira kita semua 
tahu, bahwa rakyat hari ini menginginkan Setya Novanto mundur dari posisinya 
sebagai ketum Golkar dan ketua DPR. Pemberitaan tentang Setya Novanto 
akhir-akhir ini bagaikan sinetron berseri yang tak ada habis-habisnya," kata 
Ujang, Minggu (25/11). Ilustrasi (Dok.JawaPos.com)Dia menambahkan, pemberitaan 
tersebut bukan mengangkat popularitas Partai Golkar. Sebaliknya, merupakan 
kampanye hitam gratis bagi partai berlambang pohon beringin tersebut.Menurut 
Ujang, situasi ini juga menyadari bahwa Novanto masih memiliki kekuatan untuk 
mempertahankan kekuasaannya. "Novanto mugkin saja memegang kartu AS di Internal 
Golkar, tapi menurut saya dia lebih elok dan negarawan jika rela melepas 
jabatan yang melekat pada dirinya," ujar dia.Novanto harus menyadari, kasus 
hukum yang dihadapinya saat ini membuat citra dan elektabilitas Partai yang 
dipimpinnya menjadi merosot. Bahkan, kata Ujang, Novanto harus tahu bahwa DPR 
juga di mata masyarakat bagaikan lembaga legislatif yang tidak lagi mewakili 
suara rakyat."Itu semua karena kasus hukum Novanto saat ini," tegas Ujang.Untuk 
itu, menurut Ujang Partai Golkar harus memilih, mempertahankan Novanto atau 
melawan rakyat. Jika tetap mempertahankan Novanto, kata Ujang, konsekuensinya 
Golkar akan mendapat hukuman dari rakyat di Pilkada dan Pilpres nanti."Golkar 
akan dihukum rakyat dengan tidak dipilihnya Golkar di Pilkada 2018, Pileg dan 
Pilpres 2019 nanti jika masih mempertahankan Novanto," tutup Ujang.
(cr2/JPC)

Kirim email ke