Trudeau Not Sorry Russia, China Weren’t Invited | | | PM Not Sorry Russia, China Weren't Invited To Talks On North Korea The decision has sparked criticism. | |
| - Tinggalkan Rusiadan China, AS Kumpulkan 19 Negara Bahas Korut MuhaiminSelasa, 16 Januari 2018 – 11:41 WIB OTTAWA - Amerika Serikat (AS) mengumpulkanpara diplomat dari 19 negara untuk membahas krisis nuklir Korea Utara (Korut).Namun, Rusia dan China tidak diundang dalam pertemuan yang berlangsung pada15-17 Januari 2018 tersebut. Tuan rumah pertemuan itu bukan hanya AS, tapi juga Kanada. Menurut pejabatRusia, Moskow dan Beijing yang ditinggal Washington hanya akan diberipengarahan tentang hasil pertemuan 20 negara itu. Menurut pemerintah Kanada, tujuan pertemuan tersebut adalah mencapai“Semenanjung Korea yang aman, sejahtera dan denuklirisasi”. ”Kelompok menteri luar negeri ‘Vancouver’ dari seluruh dunia bertemu untukmenunjukkan solidaritas yang bertentangan dengan tindakan berbahaya dan ilegalKorea Utara,” bunyi pernyataan yang dirilis pemerintah Kanada, yang dikutip SINDOnews dari situsresminya, Selasa (16/1/2018). Selain AS dan Kanada, 18 negara di kelompok “Vancouver” itu di antaranya;Denmark, Yunani, Norwegia, Selandia Baru dan lainnya. Langkah AS dan Kanada inidianggap aneh, karena China dan Rusia merupakan tetangga dekat Korut yang aktifmeredam krisis di Semenanjung Korea justru tidak dilibatkan. Pejabat Moskow dan Beijing mengaku hanya diundang di akhir pertemuan untukmemeriksa hasilnya. Undangan itu ditolak dan dikritik Rusia dan China. ”Kami dan orang-orang China belum diundang, tapi kami telah diberi tahu'Pertemuan akan berlangsung hari ini di malam hari, pertemuan utama pada 16Januari, datang bersama orang-orang China pada tanggal 16 di malam hari, kamiakan menceritakannya kepada Anda apa yang telah kita sepakati’,” kata MenteriLuar Negeri Rusia Sergey Lavrov, mengutip pemberitahuan dari AS dan Kanada. ”Ini jelas tidak dapat diterima,” lanjut Lavrov, seperti dikutip Russia Today. Menurutdiplomat Rusia itu, pertemuan yang dibuat AS dan Kanada diragukan bisamengungkap masalah Korea Utara. ”Dengan segala hormat kepada orang-orang yang menghasilkan inisiatif semacamitu, saya tidak mengharapkan sesuatu yang produktif. Mudah-mudahan, tidak adahal yang kontraproduktif yang akan terjadi. Ini akan menjadi hasil yang bagus,padahal ini tidak bisa dipercaya,” kritik Lavrov. Sikap serupa disuarakan Beijing, yang memperingatkan AS dan Kanada untuk tidakmelakukan pemikiran ”Perang Dingin”. “Pertemuan tanpa mediator utama dalam krisis Korea Utara hanya akan menciptakanperpecahan dalam masyarakat internasional dan membahayakan usaha bersama untukmenyelesaikan secara tepat masalah nuklir semenanjung Korea,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang. (mas)