*Tingkatkan daya saing antara para penjual sayur mayur, seperti kankung,
tauge, tomat, tempe dll? hehehehe ayosilah bersaing!*


*Dikatakan bahwa sesuai perintah Allah harus berpakaian tutup aurat adalah
kewajiba, tetapi kalau dilihat para isteri petinggi neo-Mojopahit yang
harus memakai misalnya jilbab tidak dipakai ( contoh pada gambar di bawah).
Apakah ada kekecualian dalam agama bahwa wanita petinggi tidak diwajibkan?
Apa keterangan MUI cs tentang hal tutut aurat ataukah MUI cs tidak melihat?
hehehehe*


http://sp.beritasatu.com/ekonomidanbisnis/tingkatkan-daya-saing-pemerintah-akan-bangun-5000-pasar-tradisional/122365



*Tingkatkan Daya Saing, Pemerintah akan Bangun 5.000 Pasar Tradisional*
*E-8* | Jumat, 19 Januari 2018 | 10:48

[image: Ibu Negara Iriana Jokowi bersama anaknya, Kahiyang Ayu berbelanja
di Pasar Nongko, sebuah pasar tradisional di Solo, Selasa (14/02/2015).
[SP/Imron Rosyid)] Ibu Negara Iriana Jokowi bersama anaknya, Kahiyang Ayu
berbelanja di Pasar Nongko, sebuah pasar tradisional di Solo, Selasa
(14/02/2015). [SP/Imron Rosyid)

[JAKARTA] Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Ngurah Puspayoga meresmikan
beroperasinya Pasar Rakat Desa Bayunggede, Kintamani, Kabupaten Bangli,
Bali, Selasa (16/1). Pasar Rakyat Bayunggede termasuk dalam program
revitalisasi Kementerian Koperasi dan UKM yang sumber anggarannya berasal
dari dana tenaga pembantuan tahun 2017 sebesar Rp 684 juta. “Besar harapan
kami dengan diresmikannya Pasar Desa Bayunggede ini dapat memberikan
manfaat besar bagi para pedagang dan masyarakat di sekitarnya,” kata
Menteri Puspayoga dalam sambutannya sebagaimana dalam siaran pers yang
diterima *SP, *Rabu (17/1) pagi.

Program revitalisasi pasar rakyat merupakan implementasi program kerja
Kabinet Kerja yang diarahkan kerja samanya antara pemerintah pusat dan
daerah, serta koperasi sebagai pengelola. Pemerintah pusat menyediakan
anggaran yang bersumber dari APBN, sedangkan pemda menyediakan lahan untuk
lokask pasar.

Dalam upaya meningkatkan produktivitas rakyat dan saya saing di pasar
internasional pemerintah pusat berencana membangun 5.000 pasar tradisional
di seluruh Indonesia dan memodernisasi pasar tradisional yang sudah ada.
Sejak 2015-2017 sudah sebanyak 196 unit pasar tradisional telah
direvitalisasi yang pengelolaannya diserahkan kepada koperasi.

Revitalisasi Pasar Rakyat Bayunggede sendiri merupakan solusi dari kendala
yang selama ini dihadapi para pedagang, yakni dalam hal kesulitan dalam
akses pasar, serta ketersediaan tempat usaha yang layak.

Selanjutnya, menurut Puspayoga akan lebih baik pengelolaan pasar
tradisional ini diserahkan penuh kepada Koperasi Kerta Wisata Bayunggede.
“Pengelolaannya harus dibuatkan koperasi pasar. Harus mencontoh koperasi
pasar di Klungkung Srinadi. Itu sudah mampu membangun toko bangunan,
supermarket pariwisata. Ini kan pengelolannya profesional,” tandasnya.

*Pengelola Pasar*

Puspayoga berharap ke depan, Koperasi Kerta Wisata Bayunggede harus siap
untuk menjalankan aktivitasnya sebagai pengelola pasar, bahkan mampu
menciptakan segala aspek peluang dalam tata kelola pasar yang pada akhirnya
menghasilkan kontribusi kepada pendapatan daerah, serta bersinergi dengan
pemerintah daerah dalam memberikan peluang kerja bagi masyarakat lokal.

“Saya mengharapkan para pedagang dan masyarakat agar benar-benar
memanfaatkan sarana pasar yang representatif ini dengan sebaik-baiknya.
Peliharalah kebersihan, dan lingkungan pasar, serta utamakan komoditas yang
dijual merupakan produk lokal sehingga keberadaan pasar ini mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah,” imbuh Puspayoga.

Bangli mengajukan rencana revitalisasi tiga pasar tradisional kepada Kemkop
dan UKM, namun satu unit pasar yang telah terealisasi, yakni Pasar Rakyat
Bayunggede. Dua pasar tradisional lainnya masih perlu memenuhi syarat
administrasi terutama dalam hal perizinan, dan penyediaan lahan serta aset
yang jelas kepemilikannya.

Bupati Bangli I Made Gianyar memastikan pengelolaan Pasar Rakyat Bayunggede
akan dilakukan oleh Koperasi Kerta Wisata Bayunggede. Sekaligus menjadi
tantangan bagi koperasi untuk bisa mengelola pasar dengan baik.

“Ini langkah awal untuk kemajuan Desa Bayunggede dan penataan desa menjadi
desa wisata nanti diharapkan tidak kalah menarik dengan lainnya,” ungkap I
Made Gianyar.

Dalam kesempatan itu, Menteri Puspayoga turut menyerahkan bantuan program
strategis Kemkop dan UKM, diantaranya bantuan Sertifikat Nomor Induk
Koperasi (NIK), Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), Izin Usaha Mikro Kecil
(IUMK), dan bantuan perkuatan modal bagi pelaku UKM berupa Kredit Usaha
Rakyat (KUR). Usai peresmian, Menteri Puspayoga langsung meninjau lokasi
pasar. [E-8]

Kirim email ke