----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: 'Chan CT' sa...@netvigator.com 
[GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: GELORA_In 
<gelor...@yahoogroups..com>Terkirim: Selasa, 23 Januari 2018 01.36.28 
GMT+1Judul: Fw: [GELORA45] Jeritan Hati Sopir Angkot Tanah Abang, Minta 
Perhatian Pemprov DKI ----- Kepada Sopir Angkot, Anggota DPRD DKI Janji Akan 
Minta Klarifikasi ke Gubernur
     

  From: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] Sent: Tuesday, January 
23, 2018 1:56 AM  


 

http://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/22/13125011/jeritan-hati-sopir-angkot-tanah-abang-minta-perhatian-pemprov-dki


Jeritan Hati Sopir Angkot Tanah Abang 


Minta Perhatian Pemprov DKI
Kontributor Jakarta, David Oliver PurbaKompas.com - 22/01/2018, 13:12 WIB   
Para sopir angkot berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin 
(22/1/2018).(Kompas.com/Sherly Puspita)
JAKARTA, KOMPAS.com — Tommi, sopir angkot trayek M10 yang ikut berunjuk rasa di 
Balai Kota, Jakarta Pusat, menyayangkan sikap arogan yang dilakukan sejumlah 
petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat menindak sopir angkot yang melintas 
di sekitar Pasar Tanah Abang.

Tommi mengatakan, dirinya dan sejumlah rekannya cukup sering mendapat 
perlakukan kasar berbentuk makian dan bentakan yang dilontarkan petugas.

Hal itu terjadi saat angkot M10 yang dikendarainya melintas di sekitar Blok A. 
Kepada Tommi, petugas Dishub tersebut mengatakan bahwa jalur itu tak lagi boleh 
dilintasi. Para sopir diminta untuk mengambil rute lain. 

"Saya sering dimaki, Pak. Kan mereka bilang enggak boleh lewat, kemarin-kemarin 
masih boleh. Ya harusnya, kan, bisa dengan cara baik-baik," ujar Tommi kepada 
Kompas.com di depan Gedung Balai Kota, Senin siang.

Baca juga: Kadishub DKI Jemput Perwakilan Sopir Angkot Tanah Abang untuk 
Diskusi 

Tommi mengatakan, pelarangan angkot melintas mengakibatkan omzetnya menurun 
drastis.

Tommi mengaku selama beberapa hari ini tak lagi memberikan uang kepada 
keluarganya karena sedikitnya penumpang yang didapat.

Tommi mengatakan, selama puluhan tahun menjadi sopir angkot, baru kali ini 
merasakan kebijakan yang dirasa tidak pro-masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Andri Yansah menemui 
perwakilan sopir angkot Tanah Abang yang menggelar aksi di depan Balai Kota DKI 
Jakarta, Senin (22/1/2018).(Kompas.com/Sherly Puspita) 
"Puluhan tahun saya jadi sopir angkot, asam garam sudah saya dapat. Baru kali 
ini ada pemerintahan yang gini banget, Pak," ujar Tommi.

Sopir angkot lainnya yang berasal dari trayek M08, Dini, merasakan hal serupa. 
Dini kerap merasakan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan.

Baca juga: Demo di Balai Kota, Sopir Angkot Tanah Abang Menjerit Omzet 
Berkurang 50 Persen

Dia berharap petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta berlaku lebih sopan. Dia 
juga berharap agar kebijakan menutup Jalan Jatibaru di Tanah Abang bisa dicabut.

"Saya mohon perhatikan nasib kami. Kami cuma di Stasiun Tanah Abang, mencari 
penumpang. Sekarang di jalanan enggak ada lagi sewa. Anak-anak kami butuh 
sekolah. Pak Dishub, tolonglah kami hanya mencari sesuap nasi," ujar Dini.

Baca juga: Sopir Angkot Tanah Abang Demo, Kendaraan Diparkir di Sepanjang Jalan 
Menuju Balai Kota 

Sopir angkot yang rutenya melintasi kawasan Tanah Abang melakukan aksi protes 
di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka tidak terima dengan kebijakan Pemprov 
DKI Jakarta yang menutup ruas jalan di Tanah Abang demi pedagang kaki lima.

Sejumlah sopir angkot yang mengikuti aksi berasal dari angkot 08 jurusan Tanah 
Abang-Jakarta Kota, angkot 03 jurusan Bendugan Hillir-Roxy, angkot 03 A jurusan 
Roxy-Karet, dan angkot M10 Tanah Abang-Jembatan Lima.
Setelah melakukan investigasi atas penataan pedagang kaki lima di Tanah Abang, 
Ombudsman berencana memanggil sejumlah pihak yang berkepentingan.(Kompas TV)



                                                                                
         ================

http://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/22/17024921/kepada-sopir-angkot-anggota-dprd-dki-janji-akan-minta-klarifikasi-ke

Kepada Sopir Angkot, Anggota DPRD DKI 


Janji Akan Minta Klarifikasi ke Gubernur
Kontributor Jakarta, David Oliver PurbaKompas.com - 22/01/2018, 17:02 WIB   
Para pengemudi angkutan umum berbagai jurusan Tanah Abang melakukan aksi unjuk 
rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018). Mereka tidak terima 
dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menutup ruas jalan demi pedagang kaki 
lima.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir angkot melakukan aksi di Balai Kota dan  
Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/1/2018). Para sopir angkot yang melayani 
rute Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu mempersoalkan kebijakan penutupan Jalan 
Jatibaru Tanah Abang yang dinilai telah merugikan mereka.

Di DPRD, lebih dari 10 orang pewakilan para sopir angkot diterima anggota DRPD 
DKI Jakarta dari Fraksi Partai Nasdem Bestari Barus. Kepada Bestari, mereka 
mengeluhkan penutupan jalan karena telah menggerus pendapatannya.

Kepada para sopir angkot, Bestari mengatakan akan segera menindaklanjuti 
keluhan mereka dengan menggalang kekuatan politik bersama fraksi lainnya.

Bestari menyampaikan bukan tidak mungkin anggota DPRD DKI Jakarta menggunakan 
hak interpelasi hingga hak angket terkait kebijakan Pemprov DKI yang dianggap 
menyulitnya sejumlah pihak. 

Menurut Bestari, cukup banyak aturan yang ditabrak oleh kebijakan yang diambil 
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga : DPRD DKI: Kami Ingin Tanah Abang Tertib Tanpa Mematikan Mata 
Pencaharian Sopir Angkot 

"Kalau ini mengemuka, suatu hari nanti kami (berpeluang) sepakat melakukan 
interpelasi kepada Gubernur. Kami juga akan minta klarifikasi dan akan menegur 
Saudara Gubernur yang menyelesaikan suatu masalah tapi menciptakan masalah 
baru," ujar Bestari.

Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang ditutup Pemprov DKI Jakarta sejak awal 
Januari. Penutupan dilakukan untuk mengakomodasi para PKL agar bisa berjualan 
di badan jalan. Sebelum ada penutupan jalan, para sopir mengaku tak ada 
persoalan terkait pendapatan. 


 

"Kami asyik-asyik saja sebelum ada ini (penutupan jalan). Pendapatan, 
alhamdulillah. Setelah ada kebijakan penutupan jalan dan ada kegiatan (PKL) 
setiap hari, aktivitas angkot tersendat dan kalau sudah jam 08.00 pagi kami 
enggak boleh lewat. Kalau lewat ditilang," ujar Edo, sopir angkot M10.

Baca juga : Sopir Angkot Tutup Jalan Kebon Sirih, Arus Lalu Lintas Tersendat 1 
Km 

Edo juga menyampaikan sikap arogan yang dilakukan petugas Dinas Perhubungan DKI 
Jakarta. Para sopir, kata Edo, kerap mendapat tindakan kasar berbentuk makian 
hingga tendangan terhadap angkotnya oleh para petugas Dishub.

Bestari bertanya untuk memastikan apakah benar tindakan kasar itu dilakukan 
petugas Dishub DKI.

"Benar petugas Dishub? Waduh kurang ajar sekali petugasnya. Kasih sekali saya 
nyetirin angkotnya dong biar tahu saya," ujar Bestari.
PenulisKontributor Jakarta, David Oliver PurbaEditorEgidius Patnistik

 
Berita Terkait

Ketua Organda Sudah Larang Sopir Angkot Tanah Abang Demo di Balai Kota

Sopir Angkot Tanah Abang Ingin Temui DPRD DKI untuk Minta Bantuan

DPRD DKI: Kami Ingin Tanah Abang Tertib Tanpa Mematikan Mata Pencaharian Sopir 
Angkot

Sopir Angkot Tutup Jalan Kebon Sirih, Arus Lalu Lintas Tersendat 1 Km

DPRD DKI Imbau Angkot Tanah Abang Dijadikan "Feeder" Transjakarta
    
  • Fw: [GELORA45] Jeritan Ha... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
    • Fw: [GELORA45] Jerit... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]

Kirim email ke