----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: Gelora45 <GELORA45@yahoogroups.com>Terkirim: Jumat, 9 Februari 2018 06.54.39 GMT+1Judul: Re: [GELORA45] Entas Rakyat Miskin melalui Pemberdayaan Ekonomi
Kalau di beberapa kota kalau bupatinya mau melakukan pendekatanpada organisasi sosial dan pengusaha untuk membantu memajukan pedesaan melalui proyek2 kecil dulu, yang mereka sanggup lakukan,saya kira bisa berhasil.Kalau sudah berpengalan, ditawari kerjaan yang lebih besar. Jasa merekapaling sedikit dipasang nama dan bantuannya di kabupaten, dan di desayang proyeknya berhasil.Pengusaha biasanya suka mendekati bupati.Teman saya (dua tahun yang lalu meninggal) memimpin sendiri proyek dari Lion Club Malang, menyalurkan air minum dan air mandi darigunung dengan pipa plastik dan bak tandon air di Blitar Selatan. Wah,mereka omong enak saja, ngoko satu sama lain antara teman denganpak carik.Teman saya angkut dan stuur sendiri bawa pipa2 plastik, dengan sambungan dan fittingnya, lalu ajari penduduk desa bikin ulir dan nyambungpipa2 plastik. Waktu saya diajak, pipa2 di kamar mandi masih ditutupi gabus.Minggu depan dia akan datang lagi, bawa dan pasang kran2nya bersama penduduk.Penduduk langsung dapat ajaran bikin ulir, nyambung pipa pakai packing,bikin konstruksi, bangun bak.Pendeta Kristen di situ minta teman, supaya disebut proyek itu bantuan gereja.Teman saya menolak, tidak bisa, ini proyek banuan Lion Club Malang, dan dibaknya sudah ditatah nama Lion Club sebagai penyumbangnya. 2018-02-08 3:32 GMT+01:00 ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>: Buat RRC segalanya lebih mudah karena program-program disusun dan digarap partai tunggal selama puluhan tahun. Partai lainnya tetap boleh hidup, sekedar untuk pembuktian menganut sistem multipartai Usul Anda agar pemerintah memberi rangsang kepada pengusahauntuk tanam modal di pedesaan (seperti di RRC?) menimbulkan banyak pertanyaan, dan pernyataan. Pernyataan teratas, pemerintah tidak bisa memberi rangsang kepada pengusaha karena yang terjadi selama ini justru sebaliknya. --- SADAR@... wrote: Betuuul, yang harus dipikirkan bagaimana memberdayakan warga miskin, ... bukan sekadar bansos, memberikan 10Kg beras/bulan saja! Pemerintah disamping harus berani memberikan DANA untuk mereka menjalankan usaha, juga harus bisa memberikan bimbingan keahlian untuk berusaha, teknologi pertanian, peternakan, perkebunan yang hendak dikerjakan mereka dan tentunya untuk mendorong warga bisa tergabung dalam kerja kolektif, membentuk koperasi-desa yang baik. Begitu yang dijalankan Tiongkok dalam mengentaskan desa-desa miskin menjadi desa-desa makmur, dan tentu sandaran-utama yang mengerjakan adalah organisasi partai komunis didesa itu! Komite PKT yang baik tentu akan BERHASIL membawa desa itu berhasil menjadi makmur, ... Jalan lain, Pemerintah berikan rangsang bagi pengusaha-pengusaha berhasil untuk tanamkan modal didesa-terbelakang itu membuka usahanya, ... jadi dana, teknologi dan manajemen diserahkan pada pengusaha berhasil utk meningkatkan sejahtera warga desa itu. Agak lebih lambat, mungkin karena kalah militansi dengan kader PKT, tapi juga ada yang berhasil, ...... From: Sunny ambon Apakah ada kemungkinan besar untuk memberi pekerjaan kepada 26 juta orang miskin. Pada umumnya orang miskin melakukan pekerjaan manual yang dewasa ini makin berkurang, karena diambil alih oleh adaptasi kemajuan teknologi di berbagai bidang. Memakai alat modern dan automatisasinya jauh lebih murah dari pada tenaga manusia. http://mediaindonesia.com/ index..php/news/read/144205/ entas-rakyat-miskin-melalui- pemberdayaan-ekonomi/2018-02- 07 Entas Rakyat Miskin melalui Pemberdayaan Ekonomi Rabu, 7 February 2018 09:30 WIB Penulis: TENAGA pendamping sosial dalam program pengentasan rakyat miskin idealnya bukan sekadar bertugas mengantarkan bantuan. Mereka harus dibekali motivasi untuk memberdayakan masyarakat miskin, minimal harus bisa meluruskan pandangan masyarakat bahwa bantuan sosial (bansos) tidak cukup untuk meningkatkan taraf hidup.“Pendamping bukan hanya bertugas mengantarkan beras 10 kilogram setiap bulan. Lebih dari itu, mesti meluruskan pikiran masyarakat agar bisa naik kelas, tidak lagi jadi fakir miskin,” kata Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham pada Bimbingan Pemantapan Pendamping Sosial di Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.Acara tersebut merupakan pembekalan bagi tenaga penyalur bantuan pangan nontunai (BPNT) dan bantuan sosial beras sejahtera (rastra). Ia mengungkapkan jumlah rakyat miskin di Indonesia saat ini sebanyak 26 juta jiwa. Angka itu tidak bisa ditekan lewat berbagai bantuan, tetapi harus melalui pemberdayaan ekonomi yang modelnya tengah dirumuskan pemerintah.“Tenaga pendamping juga bukan sekadar menelusuri keluarga yang mendapatkan bantuan, melainkan juga di sekitarnya, yang mungkin belum tersentuh bantuan,” kata Idrus.Mensos juga menegaskan Februari merupakan bulan pencanangan penuntasan bansos kepada masyarakat penerima manfaat. Oleh karena itu, ia akan turun ke daerah dan mengajak anggota komisi VIII DPR guna memastikan seluruh bansos yang diberikan kepada masyarakat tuntas bulan ini.Khusus terkait dengan rastra, pada Februari ini sudah 80% hingga 100% disalurkan bertahap. “Kita pastikan nanti berjalan dengan baik sampai kepada rakyat dan di sinilah urgensi kehadiran pada pendamping, tidak hanya memastikan bansos sampai. Tapi paling penting pemanfaatannya di tengah masyarakat dan tugas lain diberikan menelusuri kemungkinan ada yang tidak mendapatkan,” ujarnya.Bimbingan tenaga pendamping diikuti 589 peserta dari empat provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Para peserta diberi materi seputar fungsi dan tugas pendampingan sosial, dalam penyaluran bansos.“Kita ingin mempersiapkan tenaga berkompetensi dan berpengetahuan dalam penanganan bantuan BPNT dan rastra,” kata Dirjen Penanganan Masyarakat Miskin Kemensos Andi ZA Dulung. (RO/Ant/H-2)