Huang Xilian Jabarkan Substansi Hubungan Tiongkok-ASEAN pada Era Baru 
        2018-02-12 14:24:03  Kantor Berita Xinhua 
      Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Huang Xilian baru-baru ini dalam 
pembahasan dengan think tank dan media Indonesia di kediaman resminya 
menjabarkan substansi konkret 'era baru Tiongkok' dan 'hubungan Tiongkok-ASEAN 
pada era baru'. Dubes Huang mengatakan bahwa seiring dengan masuknya Tiongkok 
dan ASEAN ke tahap perkembangan yang baru, hubungan kedua pihak tengah memasuki 
fase matang, Tiongkok dan ASEAN sedang bergandengan tangan memasuki era yang 
baru, kedua pihak akan menyongsong lebih banyak peluang dan ruang kerja sama 
yang lebih luas.

      Huang Xilian menyatakan, bagi ASEAN, melangkahnya Tiongkok ke era baru 
berarti pasar yang lebih besar, peluang yang lebih luas, wisatawan semakin 
bertambah, dukungan semakin besar dan kerja sama semakin mendalam.

      Pertama, pasar yang lebih besar, maksudnya ialah Tiongkok terus 
memperbesar keterbukaan terhadap luar negeri, hal ini akan memberikan peluang 
yang luas bagi negara-negara ASEAN untuk berpartisipasi dalam pasar yang 
Tiongkok yang besar. Pada tahun 2017 volume perdagangan antara Tiongkok dan 
ASEAN telah melampaui US$500 miliar, atau bertambah 13,8 persen dibandingkan 
tahun sebelumnya. Nilai tersebut termasuk impor Tiongkok dari ASEAN yang 
meningkat 20,1 persen, dan telah menjadi highlight dalam peta perdagangan 
internasional. Dalam 15 tahun mendatang, diperkirakan Tiongkok akan mengimpor 
barang senilai US$ 24 triliun dengan total investasi Tiongkok di luar negeri 
mencapai US$ 2 triliun, hal ini akan menyediakan peluang dan platform baru 
kepada negara-negara ASEAN untuk menarik investasi dari Tiongkok dan membuka 
pasar di Tiongkok.

      Kedua, peluang yang lebih luas. Tiongkok akan terus memperdalam 
reformasi, dan membangun sistem ekonomi yang modern. Hal ini akan menciptakan 
interaktif yang baik dan hubungan saling melengkapi antara Tiongkok dan ASEAN, 
sehingga negara-negara ASEAN dapat sepenuhnya mengembangkan keunggulan yang 
dimiliki masing-masing, mendorong upgrade industri, dan bersama-sama membentuk 
rantai industri regional yang lebih seimbang dan merata. Para pengusaha dari 
ASEAN akan menemukan lebih banyak peluang investasi dan kerja sama di Tiongkok.

      Ketiga, era baru Tiongkok juga akan menghasilkan Tiongkok yang berkunjung 
ke negara-negara ASEAN. Pada tahun 2017, Tiongkok telah menjadi negara sumber 
wisatawan terbesar bagi ASEAN, di mana lebih dari 20 juta wisatawan Tiongkok 
berkunjung ke negara-negara ASEAN, di antaranya 10 juta orang berkunjung ke 
Thailand, dan 2 juta orang berkunjung ke Indonesia. Diperkirakan jumlah 
wisatawan Tiongkok yang bepergian ke luar negeri akan mencapai 700 juta dalam 
lima tahun mendatang. Negara-negara ASEAN sebagai destinasi wisata populer, 
akan menarik lebih banyak wisatawan Tiongkok.

      Keempat, dukungan yang lebih besar. Tiongkok menyatakan dukungan kuat 
terhadap mekanisme perdagangan multilateral, dan mendorong pembangunan Zona 
Perdagangan Bebas. Tiongkok dan negara-negara ASEAN akan bersama-sama 
mengupayakan terwujudnya upgrade Zona Perdagangan Bebas sedini mungkin, 
sehingga membawa manfaat bagi perusahaan dan rakyat kedua belah pihak. Tiongkok 
dan ASEAN juga akan bersama-sama mendorong proses perundingan Kerja Sama 
Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), mempertahankan pengintegrasian ekonomi 
kawasan dan tren liberalisasi perdagangan.

      Kelima, kerja sama yang lebih mendalam. Pada era yang baru, Tiongkok akan 
secara tegas mendorong hubungan internasional tipe baru yang dilandasi prinsip 
saling menghormati, adil, kerja-sama dan menang bersama, serta membentuk 
komunitas senasib sepenanggungan manusia.

      Acara yang berlangsung di kediaman Dubes Huang Xilian tersebut dihadiri 
oleh para pakar dari Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPIC), Pusat 
Habibie, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, 
Pusat Penelitian Ekonomi ASEAN-Asia Timur (ERIA), Indonesian Council on World 
Affairs (ICWA), London School of Public Relation (LSPR), serta Kantor Berita 
Antara dan The Jakarta Post.
     

Kirim email ke