From: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] 
Sent: Tuesday, February 13, 2018 4:28 AM





https://fokus.tempo.co/read/1059766/penyerangan-di-gereja-st-lidwina-ancaman-serius-di-tahun-politik


Penyerangan di Gereja St Lidwina, 
Ancaman Serius di Tahun Politik 
Reporter: 
Danang Firmanto
Editor: 
Kodrat Setiawan
Senin, 12 Februari 2018 09:09 WIB 
 
Suasana pasca-penyerangan Gereja Santa Lidwina, Sleman Yogyakarta. Aparat 
kepolisian terlihat masih berjaga-jaga di sekitar lokasi. TEMPO/Pribadi 
Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kalangan mendesak pemerintah agar mengusut otak 
pelaku kekerasan bermodus penyerangan terhadap tokoh agama termasuk penyerangan 
di Gereja St Lidwina Sleman. Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban 
Tindak Kekerasan (Kontras), Yati Andriyani, mengatakan penyerangan terhadap 
tokoh agama tak bisa dipandang terpisah hanya dari setiap kasus yang muncul.

"Ini ancaman serius. Dampaknya akan meluas jika hanya diselesaikan kasus per 
kasus tanpa melihat dimensi politik," kata dia kepada Tempo, Ahad, 11 Februari 
2018.

Baca juga: Ketua DPR: Kasus Gereja Sleman Jangan Jadi Ajang Adu Domba

Menurut Yati, sejumlah kekerasan yang menimpa tokoh agama tidak bisa dilepaskan 
dengan situasi politik menjelang pemilihan kepala daerah serentak pada 27 Juni 
2018 dan Pemilihan Umum 2019. Ia yakin ada otak di balik setiap kasus 
penyerangan terhadap sejumlah pemuka agama. Sebab, dalam kontestasi pilkada, 
kata dia, pendukung akan menggunakan cara-cara bermuatan suku ras dan agama 
untuk memecah belah masyarakat di akar rumput.

Dalam dua bulan terakhir terjadi empat penyerangan terhadap tokoh agama. Pada 
27 Januari lalu, pemimpin Pondok Pesantren Al Hidayah, Cicalengka, Bandung, 
Kiai Umar Basri mendapat penganiayaan orang tak dikenal. Pada 1 Februari lalu, 
Komando Brigade Persatuan Islam di Bandung, Ustaz Prawoto, tewas dianiaya orang 
yang diduga mengalami depresi. Enam hari berselang, persekusi dialami Biksu 
Mulyanto Nurhalim dan pengikutnya di Legok, Tangerang.

Kemarin, kekerasan menimpa Romo Edmund Prier, SJ, beserta jemaatnya di Gereja 
St Lidwina Bedog Trihanggo, Sleman, Yogyakarta. Ia diserang dengan pedang oleh 
Suliyono, yang berstatus mahasiswa asal Banyuwangi.

Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos, mengatakan kasus-kasus 
yang muncul menimpa tokoh agama merupakan bentuk serangan kebebasan beragama 
lantaran terjadi ketika mereka sedang beribadah. Ia menilai penyerangan terjadi 
karena ada kelompok yang merasa diuntungkan secara ekonomi, politik, ataupun 
sosial dengan menggunakan isu keagamaan. 

"Kalau terus dilakukan pembiaran dan tidak diselesaikan secara serius, hal itu 
dikhawatirkan akan menjadi problem yang lebih besar lagi di kemudian hari," 
ujar dia.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal, 
meminta semua pihak tidak berasumsi terlalu jauh perihal banyaknya kasus 
penyerangan terhadap sejumlah tokoh agama termasuk penyerangan di Gereja St 
Lidwina. Ia memastikan kepolisian setempat bakal menegakkan hukum. "Yang jelas, 
kami saat ini melakukan proses penegakan hukum sesuai dengan fakta yang ada," 
kata dia sembari meminta masyarakat agar tidak menganggap itu sebagai 
pengalihan isu. 

RIANI SANUSI PUTRI | M. YUSUF MANURUNG


--------------------------------------------------------------------------------






  • Fw: [GELORA45] Penyeranga... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]

Kirim email ke