Jokowi: Tak Ada Tempat Bagi Intoleransi di Indonesia 
Christie Stefanie, CNN Indonesia | Senin, 12/02/2018 11:01 WIB   Bagikan :      
     Presiden Jokowi menegaskan, konstitusi mengatur kebebasan beragama bagi 
masyarakat. Indonesia tidak akan memberi tempat bagi mereka yang intoleransi. 
(CNN Indonesia/Christie Stefanie).  Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko 
Widodo menyatakan, Indonesia menutup ruang bagi oknum atau pihak yang tidak 
bisa hidup dalam kemajemukan masyarakat.

Hal itu disampaikan Jokowi merespons maraknya penyerangan terhadap pemuka agama 
dalam beberapa waktu terakhir.

"Tidak ada tempat bagi mereka yang tidak mampu bertoleransi di negara kita 
apalagi dengan kekerasan," ujar Jokowi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar 
Negeri, Jakarta, Senin (12/2).


 
| 
Lihat juga:
 Tokoh Lintas Agama Minta Polisi Usut Motif Penyerangan Gereja |


Jokowi menegaskan, konstitusi mengatur Indonesia menjamin kebebasan beragama 
bagi masyarakatnya mulai dari memilih, memeluk, serta menjalankan acara atau 
ibadah keagamaannya.

Tetapi, Jokowi menilai, kejadian seperti yang terjadi belakang ini tidak hanya 
terjadi di Indonesia. Banyak negara juga menjadi korban akibat keterbukaan 
informasi.

"Kalau dilihat, semua negara mengalami. Tapi kami tidak memberikan tempat 
kepada orang penyebar intoleransi," Jokowi menegaskan.

Ia menginstruksikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menindak tegas pelaku 
intoleransi bahkan yang menggunakan kekerasan.


| 
Lihat juga:
 Kelompok Intoleran Ancam Kerukunan Umat Beragama |


Mantan Wali Kota Solo ini tidak mau berasumsi penyerangan atau kekerasan ini 
dilatarbelakangi motif politik.

Hingga saat ini, ia masih belum mendapat laporan mengenai itu. Jokowi menunggu 
penyelidikan lebih lanjut Polri terhadap sejumlah kejadian belakangan ini.

Kemarin (11/2), penyerangan terjadi di Gereja Santa Lidwina Bedog, Sleman, 
Yogyakarta. Pelaku membawa pedang dan melukai empat orang yang tengah 
beribadah. Polisi menembak pelaku karena terus menyerang jemaat dan petugas.


| 
Lihat juga:
 Ketua GP Ansor Sebut Pelaku Teror Gereja Sleman 'Gila' Agama |


Sebelumnya, penyerangan juga terjadi kepada pimpinan Pesantren Alhidayah KH 
Umar Basri di Cicalengka, Kabupaten Bandung pada 27 Januari lalu.

Aksi intoleransi juga terjadi terhadap pengurus Persis Ustaz Prawoto pada 1 
Februari 2018, Dan, pada 7 Februari lalu seorang biksu dipersekusi di Kabupaten 
Tangerang. (osc) 
  • [GELORA45] fFw: Jokowi: Tak A... 'K. Prawira' k.praw...@ymail.com [GELORA45]

Kirim email ke