Maaf kalau menurut saya, yang namanya infrastuktur siapa saja bisa membuat ke indonesia, tapi jangan sampai militer asing masuk kedalam negeri. Dengan adanya banyak investor yang masuk secara otomatis mereka membawa duit kedalam negeri sehingga perekonomian dalam negeri akan semakin kuat. Jika kita fanatik akan hal ini niscaya negara kita tak akan maju-maju serta ketinggalan kereta dengan negara lain. Infrastruktur berbanding lurus dengan eknonomi, jika infrastruktur maju ekonomi pun juga maju. Tanpa infrastruktur investor sekala kecil dan menengah malas masuk kedalam negeri karena butuh modal yang banyak From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Monday, February 19, 2018 1:45 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: [**EXTERNAL**] Re: [GELORA45] Koalisi Tani Asia mengecam keras penindasan dan perampasan tanah
Saya kira Indonesia bisa tidak mengikuti OBOR kalau mau seperti Trumpf/Amerika keluar dari TTP. Kalau tidak salah 68 negara telah bersedia mengikuti OBOR. Kalau mau, proyek kereta cepat juga tidak perlu mengambil proyek dari Tiongkok tetapi mengambil dari Jepang atau Eropa. Misal, kalau tidak mengambil proyek dari LN, Indonesia tidak akan bisa akan mempunyai kereta api cepat dalam beberapa tahun sebab tidak ada expertise-nya. Amerika saja barangkali mau mengambil expertise utk, kerata api cepat dari LN walaupun mempunyai teknologi dan SDM yg. bisa dimobilisasi utk. membuat proyek kereta api cepat seperti waktu memobilisasi pendaratan di bulan. ---In GELORA45@yahoogroups.com<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>, <ajegilelu@...<mailto:ajegilelu@...>> wrote : Di bawah pemerintahan Luhut-Jokowi, Indonesia sudah menyerahkan 3 kawasan ekonomi khusus (KEK - berikut pelabuhan masing-masing) untuk terlibat dalam jaringan OBOR. Terutama sebagai simpul Maritime Silk Road. Ditambah dengan proyek kereta cepat, bandara, "mobnas" dll., berarti ya lengkap sudah, bukan cuma 'tanah' yang dikuasai RRC tapi juga 'air'nya. --- jetaimemucho1@... wrote: (...) Dahsyatnya Penguasaan China di Timor Leste dari Ekonomi hingga Militer, Akankah Indonesia Seperti itu? http://lingkarannews.com/lingkaran-files/uploads/2016/07/tentara-rekrutan-baru-timor-leste-2010.jpg [image]<http://lingkarannews.com/lingkaran-files/uploads/2016/07/tentara-rekrutan-baru-timor-leste-2010.jpg> http://lingkarannews.com/lingkaran-files/uploads/201... <http://lingkarannews.com/lingkaran-files/uploads/2016/07/tentara-rekrutan-baru-timor-leste-2010.jpg> View on lingkarannews.com <http://lingkarannews.com/lingkaran-files/uploads/2016/07/tentara-rekrutan-baru-timor-leste-2010.jpg> Preview by Yahoo 20090828adf8144078_066.JPG Photograph by LAC Christopher Dickson Caption: President of East Timor, His Excellency, Dr Jose Ramos-Horta, inspects the soldiers of the East Timor Defence Force (F-FDTL) during the official opening ceremony of the Presidential Palace in Dili, East Timor. Mid Caption: The week of 24 to 30 August was a week of celebrations for East Timor as the country moved to commemorate the 10th Anniversary of Popular Consultation. Troops serving with the International Stabilisation Force in Dili celebrated with the locals as part of a cultural day at the Dili Trade Expo on August 25th. The Maori Cultural Group comprising New Zealand members of B Company performed the Haka and Timor-Leste Battle Group VI teams battled members of the Timor Leste Police Development Program in the tug-o-war. A few days later, soldiers and officers were playing the locals of Ulmera in volleyball and soccer as part of a sports-oriented cultural day. The week included the official opening of the New Presidential Palace, attended by Commander of the International Stabilisation Force, Brigadier Bill Sowry, and an official parade to mark the 10th Anniversary. Troops also had the opportunity to wave to their families when Sunrise’s David Koch, in East Timor to mark the celebrations, featured them on a morning broadcast. Lingkarannews.com<http://lingkarannews.com/> Jakarta- Indonesia harus belajar tentang Timor Leste, bagaimana China berhasil menguasai sendi sendi ekonomi negara Timor Leste dengan cepat, berawal alasan pembangunan infrastruktur dan pemberian utang Kini di Timor Leste sangat mudah ditemukan pendatang asal China, yang masih memakai bahasa China; mereka adalah Tenaga Kerja yang dipekerjakan pembangunan pembangunan infrstruktur seperti jalan dan jembatan Hal ini terjadi, karena dulunya Beijing telah memberikan jutaan dolar AS untuk membangun istana kepresiden baru, kantor kementerian luar negeri, dan markas besar militer Timor Leste. Ketiga bangunan itu adalah struktur bangunan baru yang paling impresif di Dili, dan membuat Australia berkerut keningnya, apalagi negeri satu ini menganggap Timor Leste ada dalam jangkauan pengaruhnya. Dari hubungan antara kedua negara (Timor Leste dan China) tersebut, pemerintah China berhasil memasukkan ratusan ribu warganya untuk dipekerjakan pada proyek proyek yang dijalankan oleh perusahaan China Sekarang setiap sudut kota Dili, toko toko besar bahkan rumah makan cepat saji seperti MacDonald ataupun KFC pemilik dan pekerjanya adalah orang China Initinya kini yang menjadi ‘pembangun’ sektor ekonomi di Timor Leste adalah orang atau pendatang asal China Dan yang utama, setelah Pemerintah China ‘menguasai’ perekonomian Timor Leste maka yang dikuasai selanjutnya adalah kepentingan Militernya Banyak yang tidak tahu, Timor Leste adalah tempat Radar utama kapal dan pesawat milik China serta sedang dalam rencana untuk pembangunan pangkalan militer disalah satu wilayah Timor Leste Perihal Pangkalan Milter tersebut diketahui, ketika angkatan Laut Amerika sedang memberikan bantuan pencarian pesawat malayasia airline MH37 di samudera Hindia, ketika melintasi wilayah Timor, ada otoritas militer China meminta konfirmasi keberadaan Melihat hal tersebut, apakah Indonesia mau dijadikan Timor Leste ke-dua, dikuasi oleh China dengan berbagai cara salah satunya melalui utang dan dengan alasan pembangunan infrastruktur Karena kini sudah ada bukti contohnya, yaitu Timor Leste