----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: 'Chan CT' sa...@netvigator.com 
[nasional-list] <nasional-l...@yahoogroups.com>Kepada: GELORA_In 
<GELORA45@yahoogroups.com>Terkirim: Sabtu, 10 Maret 2018 00.50.37 GMT+1Judul: 
[nasional-list] Kapolri Sebut Ada Sempalan Saracen di Hong Kong yang Ikut MCA
     

Sabtu 10 Maret 2018, 00:14 WIB


Kapolri Sebut Ada Sempalan Saracen di Hong Kong yang Ikut MCA
Audrey Santoso – 
detikNewshttps://news.detik.com/berita/d-3908627/kapolri-sebut-ada-sempalan-saracen-di-hong-kong-yang-ikut-mca?_ga=2.228558746.62228638.1520561468-707554507.1444805724Kapolri
 Jenderal Tito Karnavian (Agung Pambudhy/detikcom) Jakarta - Kapolri Jenderal 
Tito Karnavian menyebut ada sisa kelompok Saracen di Hong Kong. Sempalan 
Saracen itu turut serta bersama kelompok Muslim Cyber Army (MCA) memanipulasi 
fakta serta menyebarkan isu SARA, hoax, dan ujaran kebencian.

"Bagaimana terkait antara peristiwa isu (penyerangan ulama) yang berkembang di 
Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan Yogya. Siapa menaikkan isunya, mereka 
terkait satu sama lain. Terkait juga dengan sisa Saracen yang ada di Hong Kong 
itu terkait isu ini," jelas Tito saat menjadi pembicara dalam pengajian di 
Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2018).

Tito mengatakan kelompok itu berusaha menciptakan isu nasional di mana ada 
serangan sistematis terhadap ulama. Kemudian kelompok ini membuat isu seolah 
pelakunya adalah kelompok penganut paham komunis.


|  Baca juga: Polri Sebut Anggota Saracen Pindah ke MCA Setelah Jasriadi 
Ditangkap |


"Sehingga menjadi isu nasional, sehingga publik terpengaruh opini bahwa telah 
terjadi penyerangan yang sangat sistematis dengan target ulama. Dan kemudian 
kambing hitamnya terhadap kelompok tertentu, PKI," terang Tito.

Tito mengatakan latar belakang tindakan kelompok Saracen dan MCA adalah ingin 
membuat opini di tengah masyarakat di mana pemerintah seolah tak kredibel 
menjalankan tugasnya. Ujungnya, masyarakat menuntut adanya pergantian 
pemerintahan.

"Isu media sosial ini kita dalami lagi, apa motifnya terjadi serangkaian 
serangan udara (dunia maya). Setelah didalami komunikasinya, tujuannya agar 
pemerintah dianggap tidak kredibel, kemudian supaya nanti ada pergantian 
pemerintahan dan lain-lain. Berarti motif politik," ujar Tito.


|  Baca juga: Polri Sebut Anggota 'The Family MCA' Ada yang di Korea Selatan |


Tito pun melihat berkembangnya hoax seperti itu membawa keuntungan bagi 
kelompok-kelompok yang tidak sejalan dengan pemerintah saat ini. Tito menyebut 
contoh kelompok yang diuntungkan adalah penganut ideologi khilafah.

"Dan kita juga melihat ini terkait dengan kelompok-kelompok yang tidak nyaman 
dengan sistem negara ini.. Contoh kelompok khilafah," tutur Tito.

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal membenarkan 
informasi adanya anggota-anggota kelompok penyebar konten negatif di luar 
negeri. Saat itu Iqbal membenarkan adanya anggota kelompok MCA di Korea 
Selatan. 
(aud/elz)    
  • [GELORA45] Kapolri Sebut ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
    • [GELORA45] Fw: [nasi... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]

Kirim email ke