lha wong bilangnya "menjamin" kok 

 kutipan:
 Polda Jawa Timur, misalnya, menjamin peserta yang bisa menghafal Alquran 
hingga 30 juz akan langsung lolos seleksi penerimaan anggota Polri

---In GELORA45@yahoogroups.com, <inengahk@...> wrote :

 Semestinya testnya tidak sebatas itu saja pada calon aparat ini.
 Perlu test budi pekerti, tidak korupsi, bebas narkoba dan miras, tidak 
berjinah, serta tidak berbuat hal yang negatip lainya.
 Kesempatan ini juga perlu diberikan kepada pesraman maupun sekolah agama lainya
  
 From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
 Sent: Tuesday, April 17, 2018 3:46 AM
 To: Gelora 45 <GELORA45@yahoogroups.com>; Jonathan Goeij <jonathangoeij@...>
 Subject: [**EXTERNAL**] Re: [GELORA45] Penghafal 30 juz Alquran akan lolos 
seleksi penerimaan anggota Polri
 
 
  
   
  
 
 Sepatutnya dijadikan syarat yaitu harus beragama Islam, supaya jelas atau 
lebih praktis diproklamirkan NKRI sebagai negara agama.
 
 
  
 2018-04-16 21:27 GMT+02:00 Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com>:
   
 He he he
 
 Lebih lanjut lagi, ganti UUD 45 dgn Alquran.
 
 ---
 
 Mulai tahun ini, beberapa kepolisian daerah di Indonesia menetapkan syarat 
baru dalam menyeleksi anggota barunya dengan akses khusus bagi pendaftar yang 
hafal Alquran.
 Polda Jawa Timur, misalnya, menjamin peserta yang bisa menghafal Alquran 
hingga 30 juz akan langsung lolos seleksi penerimaan anggota Polri.
 ...
 
 Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, mengatakan meski memiliki 
keterbatasan namun santri pondok pesantren -terutama hafiz (penghafal) Alquran- 
mendapat prioritas dalam perekrutan anggota Polri.
 
 ...
 
  
 
  
 
 ...
 
 Penghafal 30 juz Alquran akan lolos seleksi penerimaan anggota Polri 
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-43729412 ·         6 jam lalu
 
 
 ·         Bagikan artikel ini dengan Facebook
  
 ·         Bagikan artikel ini dengan Twitter
  
 ·         Bagikan artikel ini dengan Messenger
  
 ·         Bagikan artikel ini dengan Email
  
 ·         Kirim http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-43729412#share-tools
 
 
 
 
 
 Hak atas fotoAFPImage captionPolda Jawa Timur menetapkan peserta yang bisa 
menghafal Alquran hingga 30 juz akan dijamin langsung lolos seleksi penerimaan 
anggota Polri.
 Mulai tahun ini, beberapa kepolisian daerah di Indonesia menetapkan syarat 
baru dalam menyeleksi anggota barunya dengan akses khusus bagi pendaftar yang 
hafal Alquran.
 Polda Jawa Timur, misalnya, menjamin peserta yang bisa menghafal Alquran 
hingga 30 juz akan langsung lolos seleksi penerimaan anggota Polri.
 Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, menjelaskan 
polisi-polisi penghafal Alquran akan ditugasi untuk membentuk mental 
kepribadian masyarakat melalui kegiatan-kegiatan keagamaan.
 "Kita harapkan anggota-anggota yang memiliki kemampuan, terutama dalam bidang 
agama, yang memiliki kemampuan Al Quran 30 juz, 20 juz, maupun 10 juz itu bisa 
masuk kepada sentra-sentra yang diharapkan mampu melayani masyarakat," ujar 
Frans kepada wartawan BBC Indonesia, Ayomi Amindoni, Senin (16/04).
 §  UGM tolak usulan seleksi mahasiswa baru lewat jalur hapalan kitab suci
 §  Program beasiswa LPDP dikritik soal tanya-jawab tentang agama, suku, dan 
gender
 §  Seberapa jauh bias agama, moral, dan seksisme dalam seleksi beasiswa LPDP?
 "Ini kita harapkan mereka jadi dai-dai yang masuk ke pesantren maupun ke 
masjid dalam rangka menyampaikan tugas-tugas kepolisian di bidang kamtibmas 
(keamanan dan ketertiban masyarakat)," imbuhnya.
 Persyaratan serupa juga dilakukan oleh Polda Jawa Barat dan Jawa Tengah dalam 
proses rekrutmen anggota barunya.
 Image captionDi Polda Jawa Barat, selain syarat hafiz Qur'an maka persyaratan 
formal lainnya tetap harus dipenuhi.
 Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, mengatakan meski memiliki 
keterbatasan namun santri pondok pesantren -terutama hafiz (penghafal) Alquran- 
mendapat prioritas dalam perekrutan anggota Polri.
 Nantinya, mereka akan mendapat pembekalan dan pelatihan agar memenuhi syarat 
yang telah ditentukan.
 Di sisi lain, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Marioto, menegaskan 
selain syarat hafiz Qur'an, persyaratan formal lainnya tetap harus dipenuh, 
seperti aturan tinggi badan minimal 165 centimeter untuk laki-laki, tes 
kesehatan, berenang, dan lainnya.
 Pun, Irjen Pol Agung menambahkan syarat hafiz Alquran bagi pendaftar polisi 
hanya bagi kalangan santri lulusan pondok pesantren saja,
 Persyaratan sah Kepada BBC Indonesia, anggota lembaga pengawas eksternal 
Polri, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Benedictus Bambang Nurhadi, 
menegaskan bahwa persyaratan tersebut sah-sah saja dalam proses perekrutan dan 
tidak mengarah pada konservatisme agama.
 "Menurut saya buka langkah konservatisme agama, ini sifatnya lebih kepada 
'kasus per kasus', sebagai pemenuhan kebutuhan khususnya dalam rekrutmen 
brigadir yang dikenal sebagai talent scouting," jelas Bambang.
 Jalur talent scouting merupakan program unggulan Polri dalam penerimaan 
anggotanya yang memiliki kualitas SDM yang baik, seiring dengan prestasi atau 
bakat yang dimiliki calon yang mengikuti program ini.
 Hak atas fotoDETIK.COM http://DETIK.COMImage captionKompolnas memandang 
persyaratan penghafal Alquran sah-sah saja dalam proses perekrutan dan tidak 
mengarah pada konservatisme agama
 Penerimaan lewat jalur khusus talent scouting akan menyeleksi putra-putri 
daerah setempat yang memiliki prestasi baik di tingkat nasional, provinsi, dan 
kabupaten, di segala bidang.
 "Talent scouting termasuk mereka yang pandai membaca Al Quran," imbuh Bambang.
 Belum memenuhi persyaratan Bagaimanapun, Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans 
Barung Mangera, mengakui sampai saat ini dari belasan ribu calon anggota polri 
yang mendaftar, belum ditemukan orang yang mampu menghafal hingga 30 juz.
 "Tetapi kita akan turunkan dari 20 juz saja yang hafal, dan belum juga kita 
dapatkan."
 Frans berharap melalui rekrutmen ini penerimaan polisi bukan hanya menyoal 
tentang fisik dan integritas saja, namun juga kualitas religiusitas calon 
anggota.
 "Kita harapkan memang penerimaan polisi bukan hanya menyangkut tentang fisik, 
integritas tentunya iya, kemudian dari kepandaiannya, tetapi juga hal-hal yang 
menyangkut kebutuhan masyarakat tentang yang namanya membentuk mental 
kepribadian masyarakat melalui kegiatan-kegiatan keagamaan," jelas Frans.
 Hak atas fotoDAVID MCNEWImage captionPolisi-polisi penghafal Alquran 
diharapkan berperan dalam membentuk mental kepribadian masyarakat melalui 
kegiatan-kegiatan keagamaan
 Lebih lanjut, Frans menuturkan hingga kini sudah ada sekitar 17.000 orang yang 
mengikuti seleksi penerimaan anggota polri tahun 2018.
 Padahal, kuota yang dibutuhkan hanya sekitar 1.000 orang saja, yang terdiri 
dari 900 bintara, 32 anggota akademi polisi dan tamtama serta 100 orang untuk 
Bhayangkara Dua.
 Dan Franz berharap pihaknya akan mendapatkan penghafal Alquran dari seleksi di 
daerah-daerah: "Mungkin dari seleksi per wilayah kita temukan, mudah-mudahan 
kita temukan."
 Dia menampik pula tudingan bahwa proses rekruitmen berlaku diskriminatif bagi 
mereka yang tidak beragama Islam.
 Pada intinya, tutur Frans, siapa pun calon anggota Polri yang memiliki 
prestasi tertentu, bisa ikut serta dalam 'jalur khusus' ini.
 Menilik ke belakang, tahun 2014 lalu, Polda Sumatra Selatan membuat terobosan 
dalam merekrut polisi baru, yaitu melalui jalur hafiz atau penghafal Alquran. 
Mereka mendapatkan enam polisi muda penghafal Alquran, salah seorang di 
antaranya perempuan.
 
  
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 

 

  
  • [GELORA45] ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • Re: [G... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
    • [GELOR... 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
      • [G... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke