Trump Batalkan KTT dengan Kim Jong Un, Korea Utara Bilang ...
Reporter:
Non Koresponden
Editor:
Budi Riza
Jumat, 25 Mei 2018 07:56 WIB
#
#
#
#
Kombinasi foto Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dengan Presiden
Amerika Serika Donald Trump. Pertemuan Kim Jong Un dengan Trump pada
akhir Mei besok, guna membahas kesepakatan penghapusan senjata nuklir
dari Semenanjung Korea. REUTERS/KCNA handout via Reuters/File Photo &
REUTERS/Lucas Jackson/File Photo
<https://statik.tempo.co/data/2018/03/09/id_689776/689776_720.jpg>
Kombinasi foto Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dengan Presiden
Amerika Serika Donald Trump. Pertemuan Kim Jong Un dengan Trump pada
akhir Mei besok, guna membahas kesepakatan penghapusan senjata nuklir
dari Semenanjung Korea. REUTERS/KCNA handout via Reuters/File Photo &
REUTERS/Lucas Jackson/File Photo
*TEMPO.CO*, *Seoul*– Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Kim Kye
Gwan, mengatakan negara itu masih terbuka untuk menyelesaikan sejumlah
isu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
<https://dunia.tempo.co/read/1083018/donald-trump-puji-kim-jong-un-sebagai-pria-terhormat>,
kapanpun dan dengan mekanisme apapun.
Pernyataan ini disampaikan setelah Presiden AS, Donald Trump, tiba-tiba
membatalkan konferensi tingkat tinggi atau pertemuan puncak 12 Juni 2018
dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, di Singapura.
*Baca: Kim Jong Un Ancam Batalkan Pertemuan, Trump : Kami Masih ...
<https://dunia.tempo.co/read/1089761/kim-jong-un-ancam-batalkan-pertemuan-trump-kami-masih-menunggu>*
“Kami menghargai dengan tinggi upaya Presiden Trump, yang belum pernah
dilakukan Presiden lainnya, untuk menciptakan pertemuan puncak Korea
Utara – AS,” kata Kim Kye seperti dilansir kantor berita Korea
Utara/KCNA/dan dikutip/Straits Times/, Jumat, 25 Mei 2018.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, memeluk pemimpin Korea Utara, Kim
Jong Un, usai penandatangan kesepakatan di Rumah Perdamaian di desa
Panmunjom di zona gencatan senjata, 27 April 2018. (Korea Summit Press
Pool via AP)
“Kami sudah sampaikan kepada pemerintah AS sekali lagi bahwa kami
terbuka untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada kapanpun dan dengan
cara apapun.”
*Baca: Bertemu Kim Jong Un 12 Juni di Singapura, Trump: Perdamaian Dunia
<https://dunia.tempo.co/read/1087715/bertemu-kim-jong-un-12-juni-di-singapura-trump-perdamaian-dunia>*
KCNA melaporkan keputusan Trump untuk membatalkan pertemuan itu secara
sepihak tidak sejalan dengan keinginan dunia. Media yang dikontrol
pemerintah Korea Utara itu juga menyebut Kim Jong Un telah membuat upaya
maksimal untuk menggelar pertemuan puncak dengan Trump.
Seperti dilansir/Reuters/, Trump membatalkan pertemuan dengan Kim secara
tiba-tiba dengan mengirim surat, yang dipublikasikan Gedung Putih. Trump
mengatakan kemarahan besar dan sikap bermusuhan yang ditunjukan
baru-baru ini oleh Korea Utara membuat pelaksanaan pertemuan puncak itu
tidak tepat untuk dilaksanakan sesuai rencana.
“Ini adalah sebuah kemunduran besar bagi Korea Utara dan dunia,” kata
Trump. Namun, dia berharap masih bisa bertemu dengan Kim pada waktu
berikutnya.
Baru-baru ini, rezim Korea Utara memprotes keras latihan perang AS dan
Korea Selatan yang disebut Max Thunder dan berlangsung dua pekan hingga
25 Mei 2018. Negara komunis ini juga mengecam keras pernyataan penasehat
keamanan nasional AS, John Bolton, dan Wakil Presiden AS, Mike Pence,
yang menyebut ada opsi Libya jika Korea Utara tidak melanjutkan
pertemuan dengan Trump.
Opsi Libya mengacu kepada proses penghentian program nuklir negara itu
pada 2000 an. Saat itu, Libya menghentikan program nuklir dengan imbalan
sanksi ekonomi dibuka. Namun, beberapa tahun kemudian, Moammar Ghaddafi,
pemimpin Libya, tewas terbunuh dalam Pertempuan Sirte oleh pasukan
milisi Libya dukungan militer AS dalam sebuah pemberontakan.
Pertemuan puncak Trump dan Kim ini merupakan lanjutan dari pertemuan
puncak sebelumnya antara Presiden Korea Utara, Moon Jae-in, dan Kim Jong
Un di desa Panmunjom, Zona Demiliterisasi, di Korea Selatan pada akhir
April 2018.
Kim dan Moon menyepakati kesepakatan damai antara kedua negara dan
denuklirisasi Semenanjung Korea dalam kesepakatan yang tertuan dalam
Deklarasi Panmunjom. Kedua negara juga menjalin kerja sama ekonomi dan
membuka hubungan di berbagai bidang seperti budaya. Pertemuan
denganTrump
<https://dunia.tempo.co/read/1086967/akan-bertemu-trump-kim-jong-un-ke-cina-temui-xi-jinping>diharapkan
bisa menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara secara final dan membangun
perdamaian dunia.
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com