https://www.antaranews.com/berita/717354/pemerintah-kirim-insinyur-ke-
tiongkok-pelajari-kereta-cepat
Pemerintah kirim insinyur ke
Tiongkok pelajari kereta cepat
Sabtu, 9 Juni 2018 00:17 WIB
Menristek Dikti Mohamad Nasir (ANTARA /Risky Andrianto)
Madiun (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan mengirim 15 insinyur
pilihan ke Negara Tiongkok guna belajar tentang pengembangan kereta api
cepat di negara tersebut.
"Kita nanti akan kirim ke Tiongkok untuk belajar semua tentang
perkeretaapian cepat. Rencananya, `engineer` ini akan belajar di Kota
Chengdu, Provinsi Sichuan, Tiongkok," ujar Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir saat melakukan
kunjungan kerja di PT INKA (Persero) Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat.
Menurut dia, 15 insinyur tersebut nantinya berasal dari gabungan
sejumlah lembaga yang akan fokus untuk pengembangan kereta cepat di
Tanah Air. Yakni di antaranya dari PT INKA (Persero), dari Politeknik
Negeri Madiun, serta dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Kita akan data dulu. Yang dari INKA ada berapa, dari Politeknik berapa,
dan dari BPPT berapa. Setelah itu baru berangkat ke Chengdu," kata dia.
Ia menjelaskan, rencana belasan insinyur belajar kereta cepat ke
Tiongkok tersebut bertujuan untuk meningkatkaan kualitas sumber daya
manusia (SDM) di bidang perkeretaapian. Hal tersebut mengingat jumlah
SDM yang ada masih jauh tertinggal dengan pesatnya industri kereta api
di Indonesia.
Nasir menjelaskan kebutuhan SDM di bidang perkeretapian sangat besar
setiap tahunnya. Sementara itu, jumlah SDM perkeretaapian yang
berkualitas di Indonesia masih sangat rendah.
Mendasar dari hal itu pula, Kemenristekdikti bekerja sama dengan
Kementerian BUMN meresmikan program studi batu tentang teknik
perkeretaapian di Politeknik Negeri Madiun (PNM) di Kota Madiun, Jawa
Timur. Program studi tersebut juga dibuka untuk memenuhi kebutuhan SDM
di bidang perkeretapian.
"Kami memberikan mandat kepada PNM untuk membuka program studi
perkeretaapian mengingat perkembangan transportasi kereta api kian
meningkat," kata Nasir.
Nantinya, lulusan program studi tersebut diharapkan bisa bekerja di
proyek-proyek pembangunan kereta api di Tanah Air. Seperti pembangunan
kereta api cepat Jakarta-Bandung dan proyek kereta lainnya yang menjadi
program prioritas pemerintah.
Selain itu, yang tak kalah penting, dengan peningkatan SDM di bidang
perkeretaapian, diharapkan industri kereta api Tanah air semakin maju.
Dimana, Indonesia menargetkan dalam proyek kereta yang digarap memiliki
tingkat kandungan dalam negeri mencapai 80 hingga 90 persen.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018