Iyaaa, juga sih, ... masak pembangunan jalan tol, tunel, jembatan yang
dilakukan pengusaha-besar itu harus dibayar RAKYAT tanpa batas waktu???
Mestinya ada perhitungan yang layak, setelah pungutan bayaran yg
dilakukan senilai pembangunan itu lalu dengan ketambahan bunga +
Keuntungan sekian%, jalan tol, tunel, jembatan dsb. nya itu harus dibuka
untuk umum, ya! ADIIIL, ...
Tapi saya perhatikan sekilas, ada 3 tunel menyeberangi laut dari
semenanjung Kowloon ke pulau Hong Kong, sampai sekarang rakyat TETAP
harus bayar! Tunel pertama di Hong Hom yg dibangun masa koloni Inggris
tahun 60-an, lupa tahun berapa diambil alih oleh Pemerintah HK juga
TETAP harus bayar, sekalipun tarifnya paling murah. Mengapa? Untuk
keseimbangan 2 tunel lain di timur dan barat yg masih dibawah pengurusan
kapitalis-kapitalis yang membangun, jangan sampai pengendara mobil
numplek di tunel-I yang gratis itu. Sekarang saja, pengguna tunel-I
inilah yg paling macet!
Salam,
ChanCT
-------- 轉寄郵件 --------
主旨: AW: [GELORA45] Fw: Menyimak tulisan Sukoco di BaraJP. Benarkah?
日期: Fri, 15 Jun 2018 17:52:54 +0200 (CEST)
從: 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]
<GELORA45@yahoogroups.com>
Dibanyak negara diluar negeri, misalnya di Jerman, pengguna jalan besar
yg disebut 'Autobahn' (serupa dg jalan tol di Indonesia)
untuk jenis kendararaan privat (PKW) tidak dikenai ongkos, artinya tanpa
bayar.
Tentang masalah ini, ada tulisan menarik di situs Geotimes, yg saya kira
perlu diperhatikan, seperti berikut ini :
Ada Apa Di Balik Pembangunan Jalan Tol Kita?
" ... Sulit membayangkan jalan-jalan tol ini kelak berubah menjadi jal
an umum setelah periode tertentu, misalnya, 30 tahun. Jalan tol Jagorawi
yang mulai dibangun 1973 dan diresmikan 1978 saja hingga kini tak
kunjung menjadi jalan umum. Meski hampir 40 tahun, jalan tol pertama di
Indonesia itu masih menjadi jalan berbayar.
Idealnya, ada mekanisme “Build – Operate – Transfer” (BOT) seperti kerap
kita dengar pada proyek-proyek infrastruktur yang membutuhkan pendanaan
besar. Karena butuh investor, negara menggandeng swasta untuk membangun
proyek tertentu seperti jalan tol berbayar. Setelah kembali modal dan
keuntungan pada periode tertentu, infrastruktur itu akan dikembalikan
kepada negara dan menjadi fasilitas publik. Biaya pemeliharaannya
diongkosi dari pajak kendaraan. .... "
Selengkapnya === >
https://geotimes.co.id/komentar/ada-apa-di-balik-pembangunan-jalan-tol-kita/
* KOMENTAR <https://geotimes.co.id/komentar/>
Ada Apa Di Balik Pembangunan Jalan Tol Kita?
DANDHY DWI LAKSONO <https://geotimes.co.id/author/dandhydwilaksono/>
Yang tidak dikatakan saat kita menikmati jalan tol.
<https://geotimes.co.id/wp-content/uploads/2016/12/antarafoto-progres-pembangunan-tol-palindra-211116-lmo-1.jpg>Sejumlah
pekerja menggarap proyek pembangunan jalan tol Sumatra ruas
Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I di Kecamatan Pemulutan, Kab Ogan
Ilir (OI), Sumatra Selatan, Senin (21/11). Pembangunan jalan tol
Palembang-Indralaya sepanjang 22 km ini baru mencapai 35,9 persen, dan
pembebasan lahan telah mencapai 83,1 persen. Jalan tol ini ditargetkan
dapat beroperasi pada Februari hingga Agustus 2017. ANTARA FOTO/Nova
Wahyudi/kye/16
KARTUN HARI INI
<https://poliklitik.com/>
Jaga Kesehatan Saat Lebaran
<https://poliklitik.com/jaga-kesehatan-saat-lebaran/>
15182
Selasa, 12 Juni 2018
Dua catatan tentang jalan tol ini saya tulis lebaran tahun sebelumnya,
saat terjadi tragedi di pintu keluar tol Brebes Timur (Brebes
Exit/Brexit) yang menewaskan 17 orang dan 11 di antaranya diakui Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah sebagai “akibat macet
berjam-jam”.
Maraknya spanduk-spanduk yang mengaitkan jalan tol dengan prestasi
sebuah rezim pemerintahan lah, yang membuat tulisan ini muncul lagi
–disertai beberapa tambahan.
Sekitar 30 juta jiwa penduduk Jabodetabek tampaknya memang menjadi
prioritas dalam urusan pembangunan infrastruktur mudik lebaran. Namun
infrastruktur yang disiapkan adalah jalan tol. Jalan berbayar. Kita tak
dapat serta merta menganggapnya sebagai fasilitas publik yang dibiayai
dari pajak, meski dari sektor otomotif, APBN dan APBD mendapat
setidaknya 100 triliun rupiah per tahun.
Kendati dibangun oleh BUMN seperti Waskita Karya, pada akhirnya jalan
ini akan dijual ke investor swasta (privat) seperti rencana penjualan
ruas Kanci-Penjagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, atau ruas
Pasuruan-Probolinggo.
Kalau Minum Starbucks Mendukung LGBT, Apakah Naik Haji
Menyumbang Invasi Suriah dan Yaman?
Read more
<https://geotimes.co.id/komentar/ustadz-abdul-somad-dan-starbucks/>
Total ada 300 kilometer ruas tol milik Waskita Karya yang sedang
dijajakan kepada investor dengan nilai 30 triliun rupiah. Salah satu
yang berminat dengan infrastruktur jalan tol adalah investor-investor
dari Malaysia. Investor ini juga pemain jalan tol, yang mungkin saja
pernah kalah tender di ruas lain, seperti Batang – Semarang.
Sulit membayangkan jalan-jalan tol ini kelak berubah menjadi jalan umum
setelah periode tertentu, misalnya, 30 tahun. Jalan tol Jagorawi yang
mulai dibangun 1973 dan diresmikan 1978 saja hingga kini tak kunjung
menjadi jalan umum. Meski hampir 40 tahun, jalan tol pertama di
Indonesia itu masih menjadi jalan berbayar.
Idealnya, ada mekanisme “Build – Operate – Transfer” (BOT) seperti kerap
kita dengar pada proyek-proyek infrastruktur yang membutuhkan pendanaan
besar. Karena butuh investor, negara menggandeng swasta untuk membangun
proyek tertentu seperti jalan tol berbayar. Setelah kembali modal dan
keuntungan pada periode tertentu, infrastruktur itu akan dikembalikan
kepada negara dan menjadi fasilitas publik. Biaya pemeliharaannya
diongkosi dari pajak kendaraan. Sebab penduduk bertambah. Apa yang
tadinya jalan alternatif (tol), kini sudah menjadi hajat hidup orang banyak.
Tapi nalar di Indonesia tidak begitu. Tol-tol lama seperti Jagorawi, tol
Bandara, Cikampek, atau Jakarta Tangerang yang dikelola Jasa Marga, Tbk
tak kunjung digratiskan meski menurut audit Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK), seharusnya masa konsesinya sudah habis.
Menurutdokumen
<https://www.indopress.id/article/nasional/borok-bisnis-jalan-tol>BPK,
konsumen seharusnya sudah bisa menjadi warga negara dengan mengakses
ruas tol Bandara sejak 1995. Ruas Jakarta – Tangerang seharusnya sudah
menjadi jalanan umum sejak 2011. Cikampek seharusnya sudah gratis sejak
2015, dan Jagorawi sejak 2016.
Ini terjadi karena pada tahun 2006, pemerintah mengubah skema masa
konsesi setiap ruas tol menjadi paket konsesi tunggal selama 40 tahun!
Paket itu berlaku secara gelondongan pada 13 ruas tol yang dikuasa Jasa
Marga, meski sebagian ruas tol telah balik modal, bahkan untung.
Ini dilakukan setahun sebelum pemerintah menjual saham Jasa Marga ke
Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan JSMR. Agar seksi dan
menarik investor swasta, hak publik untuk menikmati akses jalan yang
seharusnya sudah mejadi jalan umum, dikesampingkan dahulu.
BUMN memang digunakan hanya sebagai kendaraan (vehicle) untuk
mempercepat berbagai proses, biasanya terkait pengadaan tanah, studi
kelayakan, atau business plan yang jika proyek ini dikerjakan swasta,
membutuhkan perhitungan yang kerap lebih lama. Sementara rata-rata
infrastruktur ini ditargetkan operasional pada tahun politik 2018-2019.
Seperti halnya Jasa Marga yang menjual obligasinya hingga ke bursa
London, saham BUMN seperti Waskita Karya juga tidak 100 persen murni
milik pemerintah (negara). 34 persennya dikuasai swasta. Di dalam saham
swasta itu juga ada 23,7 juta unit saham milik Direktur Utama, misalnya.
Tentu saja tak ada hukum yang dilanggar dengan kepemilikan saham pribadi
direksi ini. Bahkan bagi dunia korporasi, tak ada etik yang dilanggar.
Ini sekadar menunjukkan betapa privatnya kepemilikan infrastruktur.
Seperti halnya Waskita Karya, Direktur Utama Jasa Marga juga punya saham.
Unek-Unek Buruh Media Digital Setelah Polemik Tuyul Tribunnews
Read more
<https://geotimes.co.id/komentar/unek-unek-buruh-media-digital-setelah-polemik-tuyul-tribunnews/>
Sulit membayangkan seberapa besar kemungkinan terjadinya konflik
kepentingan ketika jajaran direksi mempresentasikan gagasan penaikan
tarif atau perpanjangan konsesi kepada pemerintah, tanpa sedikit pun
mengaitkannya dengan isi depositonya sendiri.
Apalagi pembebasan tanah proyek-proyek yang dimiliki privat ini
menggunakan UU Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum,
seperti yang dialami petani Rohmad, 84 tahun, warga Desa Sawahan,
Boyolali yang tanahnya terkena proyek jalan tol ruas Solo-Ngawi.
Dari petani dengan 3.200 meter persegi tanah, kini Rohmad menjadi
pengurus tempat pemakaman umum, setelah uangnya habis dibagi-bagi kepada
anak-cucunya. Atau kasus yang menimpa 140 keluarga petani di Kendal,
Jawa Tengah yang digusur proyek jalan tol ruas Batang – Semarang.
Tentu saja ada sisi mata uang lain di mana kehadiran jalan tol
disebut-sebut dapat merangsang investasi manufaktur seperti di Kendal.
Jika ada pabrik, maka ada buruh yang bisa bekerja, meski sebelumnya
mungkin juga bukan pengangguran karena sebagian mereka bisa jadi adalah
petani atau keturunannya yang menjadi bagian dari 1.000hektar
<https://nasional.kompas.com/read/2011/03/22/14220456/1.000.Hektar.Sawah.Tergusur.Proyek.Tol>sawah
produktif yang tergusur untuk pembangunan tol di Jawa Tengah.
Di sisi lain, belum tentu ini investasi baru. Jalan baru itu hanya
menggeser lokasi investasi dari daerah yang upahnya tinggi seperti
Karawang atau Surabaya yang sudah mencapai 3,5 juta rupiah per bulan, ke
daerah seperti Kendal yang UMK-nya masih 1,7 juta rupiah. Jika Anda
melintasi tol menuju Juanda, sebuah papan reklame besar dipasang di
pinggir jalan dalam bahasa Inggris: “Pindahkan Bisnis Anda ke Kendal”.
April 2018 lalu, guna mengejar target penyelesaian ruas tol ini (untuk
mudik lebaran), keluar surat Pengadilan Negeri Kendal perihal eksekusi
pengosongan tanah, meski warga dan investor belum sepakat tentang luas
yang akan digusur dan jumlah ganti rugi. Bagi saya
Tapi UU Pengadaan Tanah untuk (what so called) kepentingan umum ini
memudahkan negara dan korporasi untuk mengambil begitu saja tanah rakyat
dan menitipkan uang ganti rugi di pengadilan.
Jika pun boleh ada kepemilikan saham pribadi dalam bisnis jalan tol,
jauh lebih masuk akal para pemilik tanah inilah yang seharusya tercatat
sebagai pemegang saham melalui mekanisme “asset swap” alias tanah
ditukar saham. Sehingga semakin tinggi valuasi tanahnya dalam 20-30
tahun lagi, semakin untung perusahaan infrastrukturnya, semakin
sejahtera juga petani atau pemilik tanahnya. Meski ruang untuk memberi
pilihan bebas tetap bertani, harus terbuka.
Kita belum lagi membicarakan dampak sosial, ekonomi, sosiologi, dan
kultural dari pembukaan sebuah jalan bagi warga sekitar. Melenyapkan
denyut ekonomi dari jalur regular Pantura akibat munculnya tol Trans
Jawa hanya dalam tempo 3-4 tahun adalah bencana bagi ekonomi kecil dan
menengah seperti pemilik rumah makan, warung, pom bensin, kios
kelontong, hingga jasa tambal ban. Tidak cukup waktu untuk ekonomi
rakyat Pantura berevolusi menghadapi revolusi infrastruktur demi tahun
politik.
Lagipula apakah benar jalan (darat) adalah solusi mengatasi kemacetan
atau distribusi logistik? Sebenarnya tak akan ada isu kemacetan dan
distribusi jika sistem produksinya tidak terkonsentasi, bukan?
Dan sistem produksi yang terkonsentrasi adalah cermin konsep pembangunan
yang memenangkan modal-modal besar, dan menggiring penduduk semakin
deras membanjiri pusat-pusat urbanisasi. Lalu pada gilirannya
menimbulkan masalah mobilitas, seperti saat mudik lebaran. Lingkaran setan.
A.H.
------------------------------------
-----Original-Nachricht-----
Betreff: Re: [GELORA45] Fw: Menyimak tulisan Sukoco di BaraJP. Benarkah?
Datum: 2018-06-14T15:15:56+0200
Von: "kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>
An: "Gelora45" <GELORA45@yahoogroups.com>, "K. Prawira"
<k.praw...@ymail.com>
Kutipan :/Setahu saya Arab Saudi yang jalan tolnya gratis./
Yang disebut jalan tol (Toll-highway) adalah jalan, yang pembangunannya
dibeayai dari hasil
penarikan ongkos kendaraan yang melewatinya.
Jadi istilah tol gratis itu ada pertentangannya sendiri ( tol= harus
bayar untuk lewat, bertentangan
dengan gratis = tidak perlu bayar).
2018-06-14 14:56 GMT+02:00 'K. Prawira' k.praw...@ymail.com
<mailto:k.praw...@ymail.com> [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>>:
Sukoco
<https://www.facebook.com/stingkes?fref=gs&hc_ref=ARSB_h1FLHCPtjxTb3qUzMq90kPb9iL370Ud5VPI8kPAsvgUBYj_ozYEOYKrQIaPGNE&dti=406514006128501&hc_location=group>
13 jam
<https://www.facebook.com/groups/jokowipresiden7/permalink/1911908875588999/>
Orang-orang sakit hati dan stress di Sekitar KitaAmerika, Singapura,
Inggris, Jepang, bahkan Cina yang komunis itu tidak menggratiskan
jalan tol. Setahu saya Arab Saudi yang jalan tolnya gratis.
Menyalahkan negara karena jalan tolnya tidak gratis itu kelihatan
maboknya.Anggaran belanja negara ini defisit. Buat bayar pegawai
negeri doang kurang. Sementara membangun infrastruktur butuh
4000-7000 triliun. Duitnya mbahmu? Negara ini sebenarnya tidak bisa
membangun apa-apa. Tekor, bangkrut. Tanya si pekok SBY yang bakar
3000 triliun buat subsidi BBM.Tapi nyatanya pembangunan begitu
masif. Itu kalau bukan orang jenius gak akan bisa. Yang kayak gitu
mosok gak boleh dipuji?Lalu yang pantas dipuji siapa, rupamu? Cuci
muka sana.Memberhalakan Jokowi memang gak boleh. Syirik, dosa besar.
Kritik kalau keliru. Tapi tepat. Datanya akurat.. Bukan macam orang
kumur-kumur gitu.Orang yang benar-benar bekerja itu dimusuhi banyak
orang. Termasuk dari kalangan istana.. Mosok membela orang sebaik
itu gak boleh?Lo buka mata. Mafia migas disikat. Riza Chalid, dewa
zeus perminyakan itu terkaing-kaing dalam pelarian. Freeport yang
seumur-umur menertawakan negara lo, dibikin babak belur. Mosok yang
kayak gitu gak boleh dibela?Lo lihat harga stabil Ramadan ini. 495
mafia pangan dibabat. Mata lo buta? Memangnya ngurus negara kayak
ngurus j****t lo?Lalu siapa yang harus dipuja, Amien Rais, Prabowo,
Mardani Ali, Tengku Zul, Habib Rizieq? Lo lihat orang-orang sakit
itu di barisan mana?Negara ini gak butuh orang pinter, sok kritis.
Udah kebanyakan yang kayak gitu. Negara ini butuh orang jujur.. Yang
benar-benar bisa bekerja.Kalau cuman adu moncong, siapapun bisa.
Memangnya negara butuh makhluk nyinyir kayak lo. Nyebur ke laut aja
buat rumpon.Buka mata lo, 7000 kapal pencuri ikan lari
tebirit-birit. Cina yang begitu besar mengkeret digertak di Natuna.
Lo perhatikan orang-orang yang dulu malu menyebut diri Indonesia,
sekarang bangga punya presiden cungkring dari Solo itu.Mosok yang
kayak gini gak boleh dipuji, didoakan, dikuatkan? Otak lo
slewah?Lalu apa tujuan ribut-ribut ini? Gak ada.. Itu orang-orang
dengki yang ingin berkuasa. Libidonya udah muncrat-muncrat. Mereka
menyerang membabi buta. Eh, ada orang yang mestinya kritis malah
ikut menari dalam pukulan kendang mereka. Kan idiot?Jokowi juga gak
perlu dibela kok. Anaknya aja gak mau disebut anak Jokowi karena
ingin mandiri. Dia jualan kaki lima. Lo bisa bayangin anak miliarder
jualan kayak gembel. Hanya karena ingin merasakan memulai usaha dari
nol tanpa bayangan orang tua. Otak lo bisa mikir sejauh itu?Tapi
orang waras harus membela Jokowi. Sampai kapan? Sampai muncul
penggantinya. Kalaubisa lebih baik. Selama para bromocorah
merecokinya, selama itu pula ia gak boleh dibiarkan sendiri. Gak
perlu jadi pahlawan untuk berpikir waras begini.Di saat negara
defisit, tekor, bangkrut, masih bisa membangun, mestinya
diapresiasi. Kalau perlu dibantu. Misalnya taat bayar pajak, buang
sampah di tempatnya, mabuk secukupnya.Cuman disuruh bayar tol aja
tereak-tereak macam orang sinting. Gak usah lewat tol kan bisa. Itu
Pansela jalurnya juga udah oke. Mikir bensin? Mati aja sana. Tol ya
harus berbayar, tujuannya agar bisa digunakan untuk membangun yang
baru lagi.Caranya dengan menjual hak pengelolaan. Ngarti kagak?
Kenapa swasta mau beli hak kelola itu, karena ada harapan dari uang
yang lo bayar itu. Kalau tol gratis, bego aja yang mau
ngelola.Idiot-idiot aja sendiri, gak usah ngajak-ajak, gak usah sok
bijak. Pala lo bau menyan!
SUMBER:
https://www.facebook.com/groups/jokowipresiden7/?multi_permalinks=1910902505689636¬if_id=1528924125426071¬if_t=group_highlights
<https://www.facebook.com/groups/jokowipresiden7/?multi_permalinks=1910902505689636¬if_id=1528924125426071¬if_t=group_highlights>
Log in to Facebook | Facebook
Log in to Facebook to start sharing and connecting with your
friends, family and people you know..
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com