Biarlah kekisruhan meledak di kalangan parpol, 
termasuk di dalam koalisi partai pendukung Jokowi. 
Jangan menyeret Rakyat untuk terlibat.
-
Pengamat: Jadi Pertaruhan Pemerintahan Jokowi
"Karena pada akhirnya (pengangkatanM Iriawan) ini adalah pertaruhan pemerintah 
Jokowi. 
Kalau ini blunder dankecurangan (Pilkada) terbukti akan jatuhkan reputasi 
Jokowi, kepolisian 
danreputasi Pak Iriawan sendiri," ucapnya.
--
Nasdem Kecewa, Kebijakan Jokowi Soal Pj GubernurBuat Kisruh
RABU, 20JUNI 2018 , 05:41:00 WIB | LAPORAN: JOHANNES NAINGGOLAN
RMOL. Kekisruhan politik seharusnyabisa dihindarkan jika Kementrian Dalam 
Negeri memperhatikan diskurus politikyang berkembang.
BegituKata Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate terkait pengangkatan Komjen Pol 
MIriawan sebagai Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat oleh Menteri Dalam 
NegeriTjahjo Kumolo.

Menurutnya sejak awal arus penolakan kebijakan Mendagri untuk mengangkatIriawan 
sebagai Pj Gubernur sudah sangat kencang, namun hal itu tidakdiperhatikan.
Pihaknya juga menyayangkan sikap Mendagri yang tetap ngotot mengangkat 
PjGubernur dari unsur Polri yang sebelumnya sudah menuai kontroversi.

"Kebijakan itu menimbulkan kekisruhan politik jelang pilkada, karena saatini 
masyarakat Jabar sedang bersiap memilih pemimpin baru, baik di tingkatprovinsi 
maupun kabupaten dan kota," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/6).

Lebih lanjut Johnny menilai kegaduhan ini tidak terjadi jika Mendagrimengangkat 
pejabat setingkat dari internal. Terlebih Kemendagri memiliki stokpejabat 
setingkat yang bisa mengisi jabatan lowong tersebut. 

Pihaknya berharap kebijakan tersebut tidak membuat susana kondusif 
menjelangPilkada 27 Juni mendatang menjadi kisruh.

"Nasdem berharap pilkada berlangsung dengan aman, tertib, dan denganantusiasme 
yang tinggi," ujarnya. [nes]

--
Selasa, 19 Juni2018 | 15:00 WIB
Pjs Gubernur Jabar… Jangan Senang Dulu! GolkarAkan Lakukan Ini…
POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri)Tjahjo Kumolo resmi 
‎melantik Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional(Lemhanas)‎ Komisaris 
Jenderal Pol Mochamad Iriawan sebagai penjabat sementara(Pjs) Gubernur Jawa 
Barat, Senin (18/6). Namun, banyak pihak meragukan netralitaspria yang akrab 
disapa Iwan Bule itu, di tengah perhelatan Pilkada Serentak2018.
Menanggapihal itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan 
pihaknya bakalmengawasi Iwan Bule saat menjadi Pj Gubernur Jabar. Ace menyadari 
banyak orangkhawatir akan keputusan ini.
“Kamiakan memantau dan mengawasi kinerja Pak Iwan Bule untuk jaga 
netralitasnya,”ujar Ace saat dihubungi, Senin (18/6/2018).
MenurutAce, mantan Kapolda Jawa Barat ini harus menjaga netralitasnya 
dalammenjalankan tugas sebagai Pj Gubernur Jabar. Dia berpesan, jangan sampai 
IwanBule bertindak tidak netral dengan mendukung salah satu pasangan.
“Karenakalau tidak netral, tidak hanya kepercayaan masyarakat terhadap 
kepolisian yangakan hilang. Tapi, pemerintah juga akan rusak di mata publik,” 
katanya.
Sekadarinformasi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo secara resmi melantik 
KomisarisJenderal Pol Mochamad Iriawan sebagai Pjs Gubernur Jawa Barat. 
Pelantikan inimenyusul rampungnya masa tugas Ahmad Heryawan periode 2013-2018.
Iriawanmerupakan perwira tinggi Polri, dia sejak 8 Maret 2018 menjabat 
sebagaiSekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). Pria yang 
akrabdipanggil Iwan Bule ini juga pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat 
padatahun 2013-2015.
SementaraPilgub Jawa Barat diikuti oleh empat pasangan calon. Nomor urut 1 
RidwanKamil-Uu Ruhzanul Ulum, nomor urut 2 TB Hasanuddin-Anton Charliyan, nomor 
urut3 Sudrajad-Akhmad Syaikhu, dan nomor urut 4 Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

(gwn/jpc/pojoksatu)

Kirim email ke