Seingat saya, topik yang dibawa Tatiana ya tentang 'kontradiksi antarimperialis', khususnya antara RRC dan AS. Bukan kontradiksi antara negara-negara di dunia (khususnya Indonesia) dan imperialis AS + RRC.
Oke, karena Anda alihkan dengan melibatkan Indonesia, kira-kira tinju Indonesia harus dipusatkan ke sektor mana dari RRC? --- sadar@... wrote: Lho, ... yang saya persoalkan dengan nenek Tatiana itu jelas dalam menetapkan kontradiksi negara-negara didunia ini, khususnya Indonesia dengan imperialisme AS dan RRT yg oleh nenek Tatiana juga digolongkan imperialisme itu, ... Kalau kontradiksi RRT vs AS juga JELAS TIDAK ada kesamaan IDEOLOGI sampai sekarang ini, tidak bisa dikatakan sama-sama kapitalisme/imperialisme! Prinsip imperialisme AS yg hendak pertahankan mengangkangi dunia, dilawan RRT dengan PRINSIP "jalan SUTERA", "Satu Sabuk Satu Jalan" yg sedang digencarkan, yasitu Bekerja BERSAMA, Menang Bersama, Untung Bersama, ... Dan nampak jelas dibalik perang-dagang yg dilancarkan AS ini hanyalah jalankan proteksionisme untuk pertahankan kejayaan AS didunia, yang justru berusaha keras mencegah/mengganjel kemajuan ekonomi RRT, jangan sampai terwujudkan "Made In China 2025" saja, ... ajeg 於 13/7/2018 21:20 寫道: Pertanyaan saya sederhana kok, hanya sebatas realita cekcoknya RRC x AS, tidak berbelok menjadi 'katakanlah' Indonesia vs RRC & AS. Jadi, kontradiksi Mao seperti apa yang sedang / sudah diselesaikan RRC terhadap AS? Maksudnya, setelah ideologi kedua negara ini sama, sama-sama kapitalis, lalu ke sektor mana tinju RRC diarahkan? Sedikit ilustrasi, ketika 2 borju bertemu / berseteru, kontradiksi apa lagi yang tersisa selain sama-sama memburu proletar? Supaya bisa fokus menjawabnya, kita kesampingkan dulu soal golput. Sebab, kesederhanaan (atau serampangan?) memahami golput membuat Anda terjebak pada pengkultusan calon, pokoknya Jokowi! dan bukan pada berdaulatnya Rakyat. Itu dulu. Fokus saja dulu soal kontradiksi RRC x AS. Persetan dulu dengan Jokowi dan Prabowo. --- SADAR@... wrote: Pada saat 2 negara besar didunia bertengkar, katakanlah seperti perang-dagang yang terjadi, AS vs RRT, dan, ... katakanlah seperti nenek yang satu ini telah menganggap RRT negara kapitalisme yang tumbuh menjadi imperialisme juga, setiap negara didunia, khususnya negara sedang berkembang, tentunya harus bisa menemukan kontradiksi pokok dalam menghadapi AS dan RRT, mana yang dijadikan musuh utama harus digempur dahulu. Tidak serampangan main gempur kedua-duanya, tanpa memperhitungkan kekuatan diri sendiri sampai dimana kemampuannya. Bahkan sebaliknya, kalau diperhitungkan kekuatan nasional masih sangat lemah seperti Indonesia, yaa tidak perlu MEMUSUHI kedua-duanya, apalagi jadi ikutan memaki-maki satu pihak, RRT dengan penuh kebencian! Boleh saja mengambil sikap NETRAL, non-block dan tidak melibatkan diri dalam pertarungan perang dagang AS >< RRT yang terjadi sekarang ini. Sebaliknya berusahalah merebut keuntungan didalam lipatan, ... Soal GOLPUT. Jalan pikiran saya sederhana saja, dengan segala kekurangan dan kecurangan pemilu di negeri kita yang masih terjadi selama ini, sebaiknya TETAP diikuti sebagai usaha yang masih bisa dilakukan agar jangan sampai capres, cagub, caleg yang lebih jahanam, lebih jelek, lebih jahat, lebih reaksioner yg menang! Syukur-syukur berhasil menangkan yang lebih baik, lebih jujur, lebih berkemampuan dan benar-benar bisa membawakan sedikit perbaikan saja bagi rakyat banyak, ... Jadi, seandainya saja pilpres 2019 nanti hanya muncul 2 capres, Jokowi lawan Prabowo, yaa sebaiknya yang menamakan dirikan kekuatan RAKYAT ini, ikuti saja jalannya pemilu dan berikan suaranya pada Jokowi, agar Prabowo PASTI bisa dikalahkan! Jangan biarkan Prabowo menang, keadaan akan jadi lebih jelek dan rakyat banyak akan lebih menderita seandainya Prabowo yg menang. Sebaliknya kalau Jokowi bisa dimenangkan, dengan dapatkan dukungan lebih kuat dari rakyat diharap saja bisa membawa sedikit kemajuan dan perbaikan bagi rakyat banyak. Dalam pengertian ini pula, sadar atau tidak GOLPUT secara tidak langsung memberi kesempatan/kemungkinan bagi Prabowo bisa menang. Mudah2an penjelasan tambahan saya ini bisa dimengerti, ... Salam, ChanCT ajeg 於 13/7/2018 11:10 寫道: Dalam cekcok RRC x AS bisa sebutkan kontradiksi apa yang sedang / sudah diselesaikan? Ke sektor mana sasaran tinju dipusatkan? Soal golput, perlu diketahui bahwa golput sekarang sudah "berevolusi" dari sekedar menggembosi suara golkar menjadi lebih bervariatif, dan bermuara pada ketidakpercayaan terhadap sistem pemilu. Jadi, salah besar mengatakan golput memberi kemenangan pada salahsatu calon. Sebab, sangat tidak logis kalau pendukung mau memenangkan calonnya dengan cara tidak memberi suara untuk calon tsb. Bodoh betul pendukung yang melakukan ini. Kalau memang punya calon yang dipercaya ya berikan saja suara untuk sang calon. Bahwa salahsatu calon jadi pemenang itu bukan salah golput. Itu salahnya si calon/partai yang kalah karena tidak mampu menarik kepercayaan masyarakat. --- sadar@... wrote: Hahahaa, ... si nenek makin menunjukkan ketidak mampuan menguasai ajaran Ketua Mao "Tentang Kontradiksi", keharusan setiap tingkat perjuangan menemukan dengan tepat kontradiksi pokok yang harus diutamakan dan diselesaikan lebih dahulu, ... TIDAK main gempur secara serampangan, tapi bisa menarik FRONT seluas mungkin untuk memusatkan tinju pada satu sasaran saja! Sikap nenek yang satu ini, ... tetap saja LEBIH menggempur Tiongkok, PKT dengan penuh kebencian daripada dedengkot imperialisme AS! Kecuali memang maunya menjadikan RRT/PKT kontradiksi pokok, musuh utama didunia ini, ... Seandainya saja kita dihadapkan 2 pilihan, dukung Jokowi atau Prabowo, juga harus berani dengan tegas menudukung Jokowi dengan segala kekurangan/kelemahan yang ada, agar jangan sampai Prabowo menang dan berhasil pegang kekuasaan RI! Menjadi golput saja, bisa berarti memberi kesempatan Prabowo menang di Pilpres 2019 ninti, apalagi menghadapi kenyataan dengan memberikan suara pada Jokowi saja belum tentu berhasil pertahankan jadi Presiden! Bukankah kalau Prabowo yg menangkan pilpres 2019 akan lebih mencelakakan rakyat banyak! Tatiana Lukman 於 12/7/2018 21:51 寫道: Dasar otak revisionis, kapitalis dan pro imperialis!!! Soal yang begitu sepele, kata "bahan pertimbangan", dibikin soal!! Tapi kalimat berikutnya, yang lebih hakekat tak dihiraukan!! Kontradiksi antar imperialis semakin meningkat! Imperialisme adalah sumber perang!! Semua orang di milis ini sudah tahu sejak semula apa pendapat saya tentang PKT/Tkk yang revisionis-kapitalis-Imperilaisme dan juga tentang imperialisme AS. Mau memperlakukan dikotomi: kalau anti AS maka artinya harus dukung Tkk..seperti mereka yang juga berpikiran kalau tidak dukung Jokowi berarti dukung Prabowo!!! Ha..ha... itulah otak udang!!! Orang selalu melupakan RAKYAT!!! Orang remo memang selalu meremehkan dan menghina rakyat, apalagi dalam keadaan gerakan rakyat masih asor. Tak mengherankan, orang-orang remolah yang menjilat pantas imperialis!!! Imperialisme sebagai sumber perang sudah dibuktikan dalam sejarah umat manusia... Bukan percobaah nuklir Korea Utara yang akan membawa PD III!!!! Tapi si Chan remo pengecut penjilat AS, dulu ikut mencak-mencak ketika Korut tidak mau tunduk pada ancaman AS dan juga Tkk dan menuduh Korut mengancam keamanan dunia!!! Ketika sudah dibuktikan keteguhan Korut berhasil menundukkan Trump supaya datang bertemu Kim Jong Un, eh, masih punya muka untuk bilang seolah-olah itu berkat Tiongkok dan dedengkotnya, XJP!!!! Buka lebar-lebar mata picekmu, di dunia ini rakyat yang sudah sadar terus mengorganisasi diri untuk menggempur imperialisme AS. Tapi mereka juga tidak lengah terhadap kekautan imperialis Tiongkok yang sedang berkembang.... Harus terus MEMBELEJETI dan MENELANJANGI WATAK IMPERIALIS DARI KEKUASAAN TIONGKOK DI BAWAH PRESIDEN SEUMUR HIDUP XJP!!!! On Thursday, July 12, 2018 4:24 AM, ChanCT wrote: Kenapa kali ini hanya menyatakan BAHAN PERTIMBANGAN saja, TIDAK BERANI kasih pendapat berdiri dipihak mana, AS vs RRT??? Gak berani berdiri dipihak AS gebuk RRT, atau GEBUG saja dua-dua sekaligus??? Hehehee, ... Tatiana Lukman 於 11/7/2018 19:49 寫道: Bahan pertimbangan. Kontradiksi antar-imperialisme terus meningkat. Imperialisme merupakan sumber perang... China Warns of "Peace Disease" And "Unavoidable" War With US #yiv8549866563 #yiv8549866563 -- #yiv8549866563ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mkp #yiv8549866563hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mkp #yiv8549866563ads {margin-bottom:10px;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mkp .yiv8549866563ad {padding:0 0;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mkp ..yiv8549866563ad p {margin:0;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mkp .yiv8549866563ad a {color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-sponsor #yiv8549866563ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-sponsor #yiv8549866563ygrp-lc #yiv8549866563hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-sponsor #yiv8549866563ygrp-lc .yiv8549866563ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8549866563 #yiv8549866563actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8549866563 #yiv8549866563activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8549866563 #yiv8549866563activity span {font-weight:700;}#yiv8549866563 #yiv8549866563activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv8549866563 #yiv8549866563activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8549866563 #yiv8549866563activity span span {color:#ff7900;}#yiv8549866563 #yiv8549866563activity span .yiv8549866563underline {text-decoration:underline;}#yiv8549866563 .yiv8549866563attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv8549866563 .yiv8549866563attach div a {text-decoration:none;}#yiv8549866563 .yiv8549866563attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv8549866563 .yiv8549866563attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv8549866563 .yiv8549866563attach label a {text-decoration:none;}#yiv8549866563 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv8549866563 .yiv8549866563bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv8549866563 .yiv8549866563bold a {text-decoration:none;}#yiv8549866563 dd.yiv8549866563last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8549866563 dd.yiv8549866563last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8549866563 dd.yiv8549866563last p span.yiv8549866563yshortcuts {margin-right:0;}#yiv8549866563 div.yiv8549866563attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv8549866563 div.yiv8549866563attach-table {width:400px;}#yiv8549866563 div.yiv8549866563file-title a, #yiv8549866563 div.yiv8549866563file-title a:active, #yiv8549866563 div.yiv8549866563file-title a:hover, #yiv8549866563 div.yiv8549866563file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8549866563 div.yiv8549866563photo-title a, #yiv8549866563 div.yiv8549866563photo-title a:active, #yiv8549866563 div.yiv8549866563photo-title a:hover, #yiv8549866563 div.yiv8549866563photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8549866563 div#yiv8549866563ygrp-mlmsg #yiv8549866563ygrp-msg p a span.yiv8549866563yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv8549866563 .yiv8549866563green {color:#628c2a;}#yiv8549866563 .yiv8549866563MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv8549866563 o {font-size:0;}#yiv8549866563 #yiv8549866563photos div {float:left;width:72px;}#yiv8549866563 #yiv8549866563photos div div {border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv8549866563 #yiv8549866563photos div label {color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv8549866563 #yiv8549866563reco-category {font-size:77%;}#yiv8549866563 #yiv8549866563reco-desc {font-size:77%;}#yiv8549866563 .yiv8549866563replbq {margin:4px;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mlmsg select, #yiv8549866563 input, #yiv8549866563 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mlmsg pre, #yiv8549866563 code {font:115% monospace;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-mlmsg #yiv8549866563logo {padding-bottom:10px;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-msg p#yiv8549866563attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-reco #yiv8549866563reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-sponsor #yiv8549866563ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-sponsor #yiv8549866563ov li {font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-sponsor #yiv8549866563ov ul {margin:0;padding:0 0 0 8px;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-text {font-family:Georgia;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-text p {margin:0 0 1em 0;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv8549866563 #yiv8549866563ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none !important;}#yiv8549866563