Saya pernah membaca sebuah buku, agar sungai bersih sebaiknya dibuatkan water treatment dan di tanami tanaman teratai. Karena tanaman teratai bisa menjernihkan air dan menyerap bau serta menyerap racun, jika banjir water treatmentnya ditutup biar tanaman teratainya tidak hanyut
From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Wednesday, July 25, 2018 2:10 PM Subject: [**EXTERNAL**] Fwd: [GELORA45] Anies Gunakan Teknologi Miliaran Rupiah di Kali Item, Berhasil? Di jaman Belanda, di kota tempat saya tinggal, harus ada septic tanknya. Kotoran ari W.C., air kencing, air mandi masuk ke septic tank. Di situ kotoran mengendap ke bawah, terjadi fermentasi, timbul gas methaan. Di jaman itu gas itu dibuang begitu saja melalui pipa ke atas sebagai cerobong. Yang keluar dari septic tank, cairan jernih, mengandung banyak nitrat. Cairan ini mengalir ke selokan terbuka/tertutup ke sungai. Teknik ini di pakai di Selandia Baru di peternakan sapi. Sapi di kandang berdiri diatas lantai dari kayu, bersekat2. Air kncing langung jatuh ke bawah. kotoran sapi disemprot dengan air, jatuh ke bawah, mengalir ke septic tank. Di septic tank terjadi proses fermentasi, timbul gas methaan, yang ditampung untuk memanasi air dan kandang. Overflow adalah air yang mengandung banyak nitrat, dialirkan ke kolam pemeliharaan ikan. Ikannya dijaring, untuk makanan babi. Kali hitam Jakarta bisa cepat dipulihkan kalaui tidak ada sampah dibuang kekali, kalau kororan WC rumah2 tidak langsung masuk kali, tetapi masuk ke septic tank dulu. Mungkin berapa rumah , kotoan dan airnya dialirkn jadi satu ke satu septic tank. Mungkin 30 -50 ahun sekali, kotoran padat harus dikeluarkan dari septic tank. Kotoran organik dan sampah, menyebabkan proses pembusukan, menyebabkan bay, menyebabkan air kekurangan oksign yng diperlukan ikan untuk hidup. Ini dapat diukur di laboratorium Bod ( Biological Oxygen Demand) dan C OD nya ( Chemical Oxygen Demand). Di Tiongkok dan di Taiwan, saya lihat di peternakan ikan, oxygen dari udara disemprotkan masuk dalam air, untuk menambah oxygen dalam air, agar ikan2 tumbuh cepat. Bisa juga dipikirkan, air dari WC dll.masuk ke saluran tertentu, dibersihkan dulu di perusahaan penjernihan, baru air jernihnya dialirkan ke sungai. ---------- Forwarded message ---------- Date: 2018-07-25 6:24 GMT+02:00 Subject: Anies Gunakan Teknologi Miliaran Rupiah di Kali Item, Berhasil? Anies Gunakan Teknologi Miliaran Rupiah di Kali Item, Berhasil? Reporter: Devy Ernis Editor: Zacharias Wuragil Rabu, 25 Juli 2018 06:55 WIB [Petugas Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah yang menutupi Kali Sentiong, Sunter, Jakarta, 12 November 2015. TEMPO/Subekti]Petugas Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah yang menutupi Kali Sentiong, Sunter, Jakarta, 12 November 2015. TEMPO/Subekti TEMPO.CO<http://TEMPO.CO>, Jakarta - Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies<https://www.tempo.co/tag/anies-baswedan> Baswedan melakukan berbagai cara untuk menetralisir bau dari Kali Sentiong atau yang karena warnanya lebih dikenal sebagai Kali Item. Kali itu mengalir hampir mengelilingi kompleks Wisma Atlet Asian Games 2018 di Kemayoran, Jakarta Pusat. Baca: Kali Item Disorot Media Asing, Anies Salahkan Media Nasional<https://metro.tempo.co/read/1110048/kali-item-disorot-media-asing-anies-salahkan-media-nasional> Pemda di antaranya telah memasang satu unit nano bubble dan tiga aerator di Kali Item. Selain itu juga menanam tumbuhan sepanjang pinggiran Kali Item dan Waduk Sunter Selatan. Yang terbaru adalah pemasangan jaring hitam yang diharap bisa menghadang embusan angin dari kali itu. “Semua untuk mengurangi bau yang ditimbulkan air yang kotor,” ujar Kepala Bidang Air Baku, Air Bersih, dan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air, Dinas Kebersihan dan lingkungan Hidup, Eko Gumelar, seperti yang dikutip dari Koran Tempo, Selasa 24 Juli 2018. Baca: Anies Baswedan Masalah Kali Item Warisan Masa Lalu<https://metro.tempo.co/read/1110033/anies-baswedan-sebut-problem-kali-item-warisan-masa-lalu-sebab> Berbagai upaya itu rupanya belum mampu membuat bau tak sedang hilang sepenuhnya. Aroma tak sedap terendus cukup jauh. “Sudah lama ini, mah. Mau diapain juga kayaknya susah hilang baunya,” tutur Neneng, warga yang tinggal di sekitar Wisma Atlet Kemayoran sejak beberapa tahun silam. Sebelumnya, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, mengatakan bahwa teknologi nano bubble sudah terbukti dalam mengurangi bau dan menjernihkan air. Sayangnya, Teguh menambahkan, alat yang tersedia tak cukup untuk semua debit air di Kali Item. Baca: Sebulan Mendekati Asian Games, Anies Janji Tambah Serius di Kali Item<https://metro.tempo.co/read/1108957/asian-games-2018-ini-janji-pemprov-dki-segera-poles-kali-item> DKI disebutkannya hanya memiliki satu alat yang diklaim berharga miliaran rupiah per unit tersebut. Sedang yang dibutuhkan di Kali Item<https://metro.tempo.co/read/1108877/kali-item-di-belakang-wisma-atlet-asian-games-ditutupi-jaring> sebanyak delapan alat. "Kalau dihitung debit air di sana membutuhkan 8 unit. Ini kan masih dalam proses pengenalan alat," ujar Teguh. [https://ipmcdn.avast.com/images/icons/icon-envelope-tick-green-avg-v1.png]<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient> 不含病毒。www.avg.com<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>