Beberkan Kasus PLTU, Eni Saragih Akui Ditekan Politikus Golkar
Reporter:
Friski Riana
Editor:
Amirullah
Jumat, 5 Oktober 2018 07:10 WIB
0KOMENTAR
<https://nasional.tempo.co/read/1133059/beberkan-kasus-pltu-eni-saragih-akui-ditekan-politikus-golkar/full&view=ok#comments>
000
#
#
#
#
Tersangka anggota DPR, Eni Saragih, menjawab pertanyaan wartawan seusai
menjalani pemeriksaa, di gedung KPK, Senin, 10 September 2018. Eni
Saragih diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Menteri Sosial,
Idrus Marham, dalam kasus suap terkait dengan kesepakatan kontrak kerja
sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Riau-1.
TEMPO/Imam Sukamto
<https://statik.tempo.co/data/2018/09/10/id_732764/732764_720.jpg>
Tersangka anggota DPR, Eni Saragih, menjawab pertanyaan wartawan seusai
menjalani pemeriksaa, di gedung KPK, Senin, 10 September 2018. Eni
Saragih diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Menteri Sosial,
Idrus Marham, dalam kasus suap terkait dengan kesepakatan kontrak kerja
sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Riau-1.
TEMPO/Imam Sukamto
*TEMPO.CO*,*Jakarta*- Mantan Wakil Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan
Rakyat,Eni Saragih <https://www.tempo.co/tag/eni-saragih>, mengatakan
ada tekanan dari anggota Partai Golkar usai dirinya buka-bukan kasus
suap proyek PLTU Riau -1. "Ya ada lah, pokoknya ada. Sudah saya
sampaikan semua itu," kata Eni di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta,
Kamis, 4 Oktober 2018.
*Baca: Terdakwa Kasus Suap PLTU Riau Tak Keberatan Dakwaan Jaksa
<https://nasional.tempo.co/read/1132961/terdakwa-kasus-suap-pltu-riau-tak-keberatan-dakwaan-jaksa>*
Meski ada tekanan, Eni menilai hal tersebut tidak sampai mengintimidasi
dirinya. Menurut Eni, setiap orang memang memiliki hak untuk melakukan
tekanan agar berada dalam posisi aman. "Tapi saya tidak mengindahkan
itu. Dan saya tidak menganggap sebagai intimidasi," ujarnya. Eni juga
mengatakan ia sudah berjanji untuk kooperatif menyampaikan apa adanya
kepada penyidik.
Eni sebelumnya buka-bukaan soal keterlibatan petinggi Golkar dalam
pusaran kasus yang menjeratnya. Seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi
22 September 2018, Eni Saragih mengatakan duit pelicin yang bakal ia
terima dari Johannes Kotjo akan digunakan untuk membantu kampanye Golkar
di Pemilu 2019.
Johannes rencananya bakal memberikan fee senilai 2,5 persen dari nilai
proyek US$ 900 juta atau sekitar Rp 12,87 triliun. Syaratnya, Golkar
mengawal proyek tersebut hingga penandatangan kontrak. "Mekeng dan
Airlangga setuju," kata Eni menceritakan kejadian ini kepada Tempo
melalui surat yang dititipkan kepada pengacaranya, Fadli Nasution dan
Pahrozi.
*Baca: Jaksa Beberkan Peran Setya Novanto di Kasus PLTU Riau-1
<https://nasional.tempo.co/read/1132895/jaksa-beberkan-peran-setya-novanto-di-kasus-pltu-riau-1>*
ADVERTISEMENT
Mekeng yang dimaksud adalah Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah
Indonesia Timur, Melchias Marcus Mekeng. Sementara Airlangga merujuk
pada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Dalam kasus suap PLTU Riau-1, KPK menetapkan Eni sebagai tersangka. Ia
ditangkap di rumah dinas mantan Sekretaris Jenderal Golkar Idrus
Marham. Belakangan, KPK juga menetapkan Idrus Marham sebagai tersangka.
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com