Hari ke-11 Pascagempa dan Tsunami, Banyak Pengungsi di Sigi Belum Tersentuh Bantuan
Rabu, 10 Oktober 2018 | 7:11

http://sp.beritasatu.com/home/hari-ke-11-pascagempa-dan-tsunami-banyak-pengungsi-di-sigi-belum-tersentuh-bantuan/126548


Tim relawan dan PMI mengangkat jasad korban tewas akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. [Istimewa]Tim relawan dan PMI mengangkat jasad korban tewas akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. [Istimewa]

Berita Terkait

 * Gempa Guncang Kota Palu Pagi Tadi
   <http://sp.beritasatu.com/home/gempa-guncang-kota-palu-pagi-tadi/126533>
 * Sido Muncul Sumbang Rp 500 Juta untuk Korban Gempa Sulteng
   
<http://sp.beritasatu.com/home/sido-muncul-sumbang-rp-500-juta-untuk-korban-gempa-sulteng/126475>
 * Warga Palu Antre Berjam-jam untuk Mendapatkan BBM
   
<http://sp.beritasatu.com/home/warga-palu-antre-berjam-jam-untuk-mendapatkan-bbm/126463>
 * Kring, Telepon dan Listrik Mulai Berfungsi di Palu
   
<http://sp.beritasatu.com/home/kring-telepon-dan-listrik-mulai-berfungsi-di-palu/126462>
 * Gempa M 4,8 Mengguncang Tenggara Kota Palu
   
<http://sp.beritasatu.com/home/gempa-m-48-mengguncang-tenggara-kota-palu/126451>

[PALU] Memasuki hari ke-11 bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), masih banyak pengungsi yang belum bisa terjangkau oleh bantuan terutama logistik makanan, minuman, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya.

Koordinator Relawan Posko/Special Economic Zone/, STM Tunggal Jaya dan Bangun Palu Sulteng (SEZ STM BPST), Ruslan Sangadji mengatakan, para pengungsi yang belum terjangkau itu berada di daerah-daerah yang aksesnya terputus karena dihantam gempa.

“Banyak tempat pengungsian di Kabupaten Sigi yang belum terjangkau karena akses jalan yang memang sulit. Banyak jalan yang terbelah, sehingga kendaraan tidak bisa menembus ke titik-titik pengungsian di sana,” kata Ocan, panggilan akrabnya, kepada SP, Selasa (10/9).

Menurut Ocan, dalam dua hari ini, poskonya berusaha menembus masuk ke titik-titik pengungsian di wilayah Sidera, Soulowe, dan Bodi, Kabupaten Sigi. Di ketiga wilayah itu, banyak sekali titik-titik pengungsian meliputi ribuan jiwa yang sangat membutuhkan bantuan makanan, minuman, obat-obatan, pakaian, serta berbagai kelengkapan wanita, bayi, anak-anak dan sebagainya.

Para pengungsi itu, kata Ocan, mengungsi di jalan-jalan raya dengan tenda-tenda seadanya. “Rumah-rumah warga tersebut sudah retak-retak dan rawan ambruk, sehingga mereka tak berani masuk tidur dalam rumahnya,” kata Ocan, yang juga mantan wartawan dan pernah jadi ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu.

Ocan mengatakan, logistik yang sudah disalurkan poskonya antara lain beras, mie instan, air mineral, pampers. “Saat ini pengungsi masih sangat butuh sabun mandi, sabun cuci, susu bayi dan anak-anak, minyak goreng, pampers,” katanya.

Selain itu, para pengungsi korban likuefaksi d Kelurahan Petobo dan Balaroa, Palu, membutuhkan pakaian. “Jika ada yang ingin membantu, disarankan janganlah memberi baju bekas,” ujar Ocan.

Ia menambahkan, Posko SEZ, STM Tunggal Jaya dan BPST, membeli semua logistik pengungsi dari Makassar, Sulawesi Selatan. “Bantuan yang kami telah distribusikan berasal dari donasi warga Maluku Utara yang dikoordinir oleh Hasby Yusuf,” demikian Ocan. [159/J-11]



---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com

Kirim email ke