http://sp.beritasatu.com/politikdanhukum/kelompok-kriminal-bersenjata-ancam-guru-dan-tenaga-medis-mapanduma/126751
*Kelompok Kriminal Bersenjata Ancam Guru dan Tenaga Medis Mapanduma* *Wartawan SP di Papua Robert Isidorus Vanwi* | Minggu, 21 Oktober 2018 | 20:28 - * Ilustrasi Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua [kabaroke]* - *Jayapura - *Aksi pengancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengancam sejumlah guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma, Papua. Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Minggu (21/10) malam. Dikatakan, dari keterangan salah satu guru SD YPGRI 1 Mapenduma berinisial MN, ia bersama 15 orang guru lainnya dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma telah diancam dan ditahan untuk tidak melakukan aktivitas oleh KKB Egianus Kogeya yang juga mengaku sebagai adik dari Kelly Kwalik. "Kelompok KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) tersebut telah menolak dan menahan aktivitas guru dan tenaga kesehatan sejak 3 Oktober hingga 17 Oktober 2018. Selama masa penolakan tersebut, para guru dan tenaga kesehatan menginap dan mendapatkan jaminan keamanan dari Kepala Puskesmas Distrik Mapenduma Bapak Naftali Wandikbo, " ujar Musthofa. Kemudian, pada 18 Oktober 2018, pesawat carter datang menjemput para guru dan tenaga kesehatan untuk pergi menuju Wamena. Dijelaskan, adanya pengancaman dan penolakan itu juga diakui Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Nduga Fredik Samuel Bapundu. "KKB mencurigai para guru dan tenaga kesehatan tersebut sebagai aparat keamanan yang menyamar dalam rangka mencari informasi pergerakan kelompok KKB," ujarnya. Ia menambahkan, para guru dan tenaga kesehatan tersebut saat ini sudah berada di Wamena dan berkumpul dengan keluarga masing-masing. Sebelumnya, Fredik Samuel Bapundu awalnya tidak mengetahui laporan penolakan tersebut. Namun, setelah mendapatkan laporan awal, ia langsung mencari tahu kebenaran laporan tersebut. Ia menjelaskan, Distrik Mapenduma memiliki dua sekolah, yaitu SD YPGRI 1 Mapenduma dan SMPN 1 Mapenduma dan 1 unit Puskesmas. Dikatakan, untuk mencapai wilayah Distrik Mapenduma, terdapat dua jalur yaitu jalur udara dengan menggunakan pesawat jenis Caravan rute Wamena - Mapenduma dan jalur darat dengan rute Wamena - Yal menggunakan mobil double gardan (sejenis triton dan strada) selama 8 jam, kemudian dilanjutkan Yal - Mapenduma dengan berjalan kaki selama dua jam. Sementara untuk keberadaan sinyal komunikasi di Distrik Mapenduma dapat dikatakan nihil karena tidak adanya tower komunikasi di sana. Musthofa menambahkan, pihaknya melakukan pendekatan terhadap para guru dan tenaga kesehatan serta keluarga guna dimintai keterangan. "Kami menerbangkan satu orang korban kekerasan fisik dan asusila ke Jayapura. Saat ini korban dirawat di RS Bhayangkara Jayapura dan satu orang dirawat di RS Wamena," ujarnya. Ia melanjutka menyayangkan aksi yang dilakukan KKB tersebut. "Kesehatan dan Pendidikan menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap warga masyarakat demi terciptanya generasi muda sebagai penurus bangsa dan berkembangnya pembangunan disuatu daerah," kata dia.an, saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan pihak terkait, meningkatkan keamanan, dan kewaspadaan guna mengantisipasi adanya gangguan keamananan yang dapat terjadi sehingga aktifitas masyarakat di Kabupaten Nduga, khususnya di Mapenduma berjalan seperti biasanya.