*Xi Jinping Bercerita tentang Reformasi dan Keterbukaan (2)*

2018-10-23 12:42:26 cri
http://indonesian.cri.cn/20181023/89c2a16a-90df-ddaa-df3f-5c40bc3d95ba.html

Pertemuan Puncak Industri dan Komersial Kelompok 20 dibuka di Kota Hangzhou Zhejiang pada tanggal 3 September 2016. Presiden Xi Jinping menghadiri upacara pembukaan dan menyampaikan pidato. Di sela peertemuan puncak itu, Xi Jinping membentangkan kepada para pemimpin berbagai negara dan tokoh-tokoh kalangan industri dan perdagangan mengenai proses reformasi dan keterbukaan Tiongkok, masa lampau Tiongkok, masa depan Tiongkok, sementara menyatakan sikap teguh Tiongkok untuk menuntaskan reformasi.

 Ketika sidang pleno ke-3 Kongres PKT ke-11 pada Desember 1978 membuka prelude reformasi dan keterbukaan, pendapatan nasional perkapita Tiongkok hanya sekitar 190 dolar Amerika dan jumlah populasi miskin di pedesaan tercatat 770 juta jiwa. Melalui perkembangan selama 40 tahun, Tiongkok kini menjadi ekonomi kedua terbesar di dunia dan pendapatan nasional perkapita melampaui 8.800 dolar Amerika. Sekitar 700 juta orang terlepas dari kemiskinan. “Keajaiban Tiongkok” merupakan penilaian umum dunia mengenai hasil perkembangan reformasi dan keterbukaan Tiongkok. Di mata Xi Jinping, perubahan drastis perkembangan ekonomi dan sosial Tiongkok dapat disimpulkan sebagai berikut:

Ini merupakan proses eksploitasi dan penjajakan. Tiada contoh dalam sejarah manusia bagi sebuah negara besar yang berpopulasi 1,3 miliar jiwa merealisasi modernisasi.

Ini merupakan proses bekerja keras. Tiongkok mengutamakan pembangunan ekonomi, maju bersama dengan zawman, terus merintis dan mengadakan inovasi, dengan mengandalkan semangat gigih berjuang membangun Tiongkok menjadi ekonomi kedua terbesar di dunia, negeri perdagangan komoditi terbesar dan negeri investasi langsung ketiga terbesar di luar negeri.

Ini merupakan proses kekayaan bersama. Pembangunan untuk kesejahteraan rakyat, pembangunan mengandalkan rakyat dan hasil pembangunan dinikmati oleh rakyat, merupakan tujuan fundalmental pendorongan reformasi dan keterbukaan dan pembangunan modernisasi sosialis Tiongkok.

 Ini merupakan proses Tiongkok menuju dunia dan dunia menuju Tiongkok. Tiongkok menganut politik luar negeri damai yang bebas merdeka, mempertahankan kebijakan pokok keterbukaan terhadap dunia luar, mengadakan pembangunan dengan keterbukaan, aktif mendorong pembinaan tata tertib internsional yang adil dan rasional, Tiongkok terus memperdalam interaksi dengan dunia luar dan sahabat Tiongkok tersebar di seluruh dunia.

Penjelasan Xi Jinping menunjukkan bahwa prestasi Tiongkok hari ini mengandalkan reformasi dan keterbukaan, dan pembangunan berkelanjutan Tiongkok ke depan akan terus mengandalkan reformasi dan keterbukaan.



 *Xi Jinping Bercerita tentang Reformasi dan Keterbukaan Tiongkok (3)*

2018-10-24 12:07:41
http://indonesian.cri.cn/20181024/be2aa559-379f-dd9d-aaad-dfa26a0cdd3b.html

Seperti banyak kota lain di Tiongkok, Kota Hangzhou juga menyaksikan perubahan drastis Tiongkok dalam proses reformasi dan keterbukaan. Pada tahun 2016, Pertemuan Puncak G-20 untuk pertama kali digelar di Tiongkok dan Kota Hangzhou sebagai tuan rumah memberikan kesan yang mendalam kepada dunia. Ibukota kuno yang terkenal di dunia dengan pemandangan yang indah permai menjadi kartu nama kota Tiongkok dengan pembangunan inovatifnya.

Di depan upacara pembukaan Pertemuan Puncak Industri dan Perdagangan G-20 pada tahun 2016, Xi Jinping memulai pidatonya dengan mengutarakan kisah Hangzhou. Tahun 2016 adalah tahun pertama Repelita ke-13 dan juga tahun krusial diperdalamnya reformasi komprehensif. Pembangunan Tiongkok berada pada titik tolak historis yang baru. Apakah Tiongkok dapat mempertahankan reformasi dan apakah Tiongkok dapat merealisasi pertumbuhan kontinu dan stabil? Apakah dunia dapat terus memperoleh manfaat dari pembangunan Tiongkok? Xi Jinping justru dengan pengalamannya sendiri di Kota Hangzhou menanggapi perhatian dunia luar dan menjelaskan kebenaran bahwa reformasi dan keterbukaan mendorong perkembangan dan kemajuan Tiongkok.

Ia mengatakan, ia pernah bekerja selama 6 tahun di Provinsi Zhejiang dan mengenal semuanya di sini. Ia pernah mengikuti dan menyaksikan perkembangannya. Banyak kota di Tiongkok seperti Hangzhou dalam puluhan tahun yang lalu mengalami kemajuan dan perubahan besar. Banyak keluarga awam dengan kerja rajin telah mengubah kehidupannya. Perubahan-perubahan kecilnya akhirnya menjadi kekuatan yang perkasa dan mendorong perkembangan dan kemajuan Tiongkok, sementara menunjukkan proses besar reformasi dan keterbukaan Tiongkok.




---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com

Kirim email ke