*Li Keqiang dan Shinzo Abe Gelar Pembicaraan*

2018-10-27 12:02:05
http://indonesian.cri.cn/20181027/935259b1-b742-4204-15b7-c3d9b3df62cf.html

Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengadakan pembicaraan di Balai Agung Rakyat, Beijing pada Jumat pagi kemarin (26/10).

Li Keqiang menyatakan, untuk sementara waktu yang lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berkali-kali menyatakan sikap positif tentang perbaikan hubungan Tiongkok-Jepang. Kedua pihak diharapkan dapat menyayangi dan menjaga momen positif dalam hubungan bilateral, meningkatkan lebih lanjut interaksi kondusif, secara layak menangani masalah-masalah sensitif sejarah, Taiwan dan Laut Timur, agar perbaikan dan perkembangan hubungan kedua negara menjadi proses yang berkelanjutan tanpa berhenti.

Li Keqiang menyatakan, Tiongkok bersedia melakukan dialog dengan Jepang di bidang politik dan ekonomi, meningkatkan komunikasi dan koordinasi seputar kebijakan masing-masing pemerintah, memperdalam kerja sama di bidang inovasi iptek, penghematan energi, pelestarian lingkungan, pengobatan dan jaminan hari tua, fiskal dan finansial, penanggulangan bencana dan pertanian, berusaha menjadikan kerja sama di pasar ketiga sebagai pilar baru dalam kerja sama pragmatis Tiongkok-Jepang. Li Keqiang berharap kedua pihak dapat sedini mungkin membuka hotline dalam kerangka mekanisme komunikasi laut dan udara, meningkatkan dialog antara badan penegakan hukum di laut kedua pihak, agar Laut Timur dapat menjadi laut damai, kerja sama dan bersahabat.

Li Keqiang menekankan, dalam situasi internasional dewasa ini, Tiongkok dan Jepang, sebagai dua kekuatan ekonomi utama di dunia, hendaknya bersama-sama memelihara multilateralisme dan perdagangan bebas serta mendorong pembinaan ekonomi dunia yang terbuka. Li Keqiang berharap kedua pihak mengintensifkan perundingan mengenai pembentukan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-Jepang-Korsel serta kesepakatan kemitraan ekonomi menyeluruh regional yakni RCEP guna mendorong fasilitas perdagangan dan investasi kawasan ini. Bersama-sama membangun masyarakat ekonomi Asia Timur untuk mendukung proses integrasi kawasan Asia-Pasifik.

Shinzo Abe menyatakan, Perdana Menteri Li Keqiang berkunjung ke Jepang pada Mei lalu dan berhasil mendorong hubungan kedua negara kembali ke rel normal. Shinzo Abe berharap dapat membuka era baru hubungan Jepang-Tiongkok di mana kedua negara mengubah persaingan menjadi koordinasi. Jepang dan Tiongkok adalah dua negara tetangga yang penting, kedua pihak saling menjadi mitra strategis pihak lain, dan saling tidak menjadi ancaman pihak lain. Perkembangan Tiongkok merupakan peluang penting bagi Jepang. Jepang bersedia meningkatkan kontak tingkat tinggi dengan Tiongkok, dan di atas dasar empat dokumen politik terus meningkatkan komunikasi strategis, serta memperdalam kerja sama di bidang-bidang politik, ekonomi, investasi, moneter, inovasi, pasar pihak ketiga, pemuda dan remaja, olahraga serta daerah kedua negara. Ia menyatakan, kerja sama Jepang dan Tiongkok yang sesuai dengan arus zaman akan membantu penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi bersama dunia. Kedua pihak hendaknya berupaya bersama untuk mendorong perundingan terkait RCEP untuk mencapai kemajuan hakiki, mendorong pembinaan ketertiban ekonomi internasional yang bebas dan adil serta memberikan sumbangan bagi perkembangan ekonomi dunia.

Kedua pihak juga bertukar pendapat mengenai masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama.



 *Li Keqiang dan Shinzo Abe Hadiri Jumpa Pers Bersama*

2018-10-27 12:03:00

Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bersama-sama menghadiri jumpa pers di Balai Agung Rakyat, Beijing pada hari Jumat kemarin (26/10).

Li Keqiang memperkenalkan hasil-hasil pembicaraan. Ia menyatakan, normalisasi hubungan Jepang-Tiongkok mencerminkan harapan rakyat kedua negara terhadap perdamaian, persahabatan, kerja sama saling menguntungkan serta perkembangan bersama. Hal itu juga sesuai dengan harapan negara-negara di kawasan ini serta masyarakat internasional untuk memelihara perdamaian dan kestabilan serta bersama-sama menghadapi tantangan.

Li Keqiang menunjukkan, kedua pihak secara bulat menyetujui untuk menaati berbagai prinsip yang tercantum dalam empat dokumen politik, secara sebaik-baiknya menangani masalah sejarah dan Taiwan, menjaga dasar politik hubungan kedua negara. Dengan tindakan nyata mencerminkan kesepahaman politik yang saling memandang pihak lain sebagai mitra kerja sama, saling tidak menjadi ancaman pihak lain dan saling mendukung perkembangan damai pihak lain. Meningkatkan lebih lanjut interaksi kondusif, dan di atas dasar semangat bercermin pada sejarah dan berorientasi pada masa depan, mendorong perbaikan dan perkembangan hubungan kedua negara sebagai proses yang berkelanjutan dan kontinu.

Li Keqiang menyatakan, kedua pihak setuju untuk meningkatkan pimpinan terhadap hubungan Tiongkok-Jepang, terus memelihara kelancaran dialog politik tingkat tinggi politik serta dialog tingkat tinggi ekonomi Tiongkok-Jepang. Menghadapi revolusi industri putaran baru saat ini, Tiongkok dan Jepang hendaknya memainkan keunggulan masing-masing untuk melakukan kerja sama pragmatis di tingkat lebih tinggi, mendorong kerja sama kedua pihak di bidang inovasi iptek, penghematan energi dan pelestarian lingkungan , pengobatan dan jaminan hari tua, fiskal dan moneter, terus melakukan dialog dan pertukaran di bidang diplomatik, ekonomi makro, fiskal, bisnis, kebudayaan dan pertahanan. Meningkatkan lebih lanjut pertukaran kultural, menggelar kegiatan “tahun pemberdayaan pemuda dan remaja” pada 2019, serta meningkatkan kerja sama terkait penyelenggaraan Olimpiade musim panas dan Olimpiade musim dingin. Di bawah situasi internasional dewasa ini, kedua pihak hendaknya bersama-sama memelihara perdagangan bebas, menentang proteksionisme, mengintensifkan perundingan tentang pembentukan zona perdagangan bebas Tiongkok-Jepang-Korsel serta perundingan tenang RCEP, dengan tindakan nyata mendorong proses integrasi ekonomi kawasan Asia-Pasifik.

Shinzo Abe menyatakan, dalam separo tahun ini dirinya dan Li Keqiang sudah melakukan kunjungan timbal balik. Hubungan Jepang-Tiongkok telah memasuki era baru di mana hubungan persaingan telah beralih menjadi koordinasi. Kedua pihak sekali lagi menegaskan saling memandang pihak lain sebagai mitra kerja sama, saling tidak menjadi ancaman, dan akan mengimplementasinya melalui tindakan riil. Jepang bersedia meningkatkan kerja sama dengan Tiongkok dalam membuka pasar pihak ketiga, serta dengan hubungan perdagangan dan hubungan antar masyarakat yang lebih aktif meningkatkan hubungan bilateral dan persahabatan antara rakyat kedua negara. Jepang dan Tiongkok memiliki tanggung jawab yang penting dalam menghadapi tantangan bersama dunia. Jepang akan bergandengan tangan dengan Tiongkok untuk memainkan peranan konstruktif demi perdamaian dan kemakmuran internasional.






---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com

Kirim email ke