Rela tidak dibayar itu satu hal.
Berhubung pendukung Jokowi langsung menggambarkan situasi sekarang sebagai situasi perang, tentu alternatifnya ya rela disusupkan. "Perdaya langit untuk melewati samudra" (hhaaa.....) --- roeslan12@...wrote: Refleksi: Bisa dipercaya bahwa Yusril mungkin benar tidak mau dibayar dalam bentuk uang, tapi maunya dibayar dalam bentkuk jasa; artinya kalau menang Yusril maunya diberi imbalan yaitu: Jabatan tinggi dibidang hukum dalam pemerintahan Jokowi-Ma´ruf, sebagai Jaksa Agung. Taktik Yusril itu sudah diperhitungkan untung ruginya,artinya jika seandainya Jokowi-Ma´ruf kalah; ya tentu saja tidak akan dibayar, dan Yusril tidak akan menuntut bayaran. Demilianlah pola pikir Yusril dalam bespekulasi. Polapikir Yusril seperti itu selalu dilakukan oleh Yusril; seperti yang tercermain dalam kutipan ini. Kutipan: saat Pilpres 2014, Yusril menjadi kuasa hukum Prabowo Subianto, yang kala itu berpasangan dengan Hatta Rajasa. Ketum Partai Bulan Bintang tersebut juga tidak meminta bayaran.(kutipan selesai cetak huruf miring darai saya.) : Dalam konteks ini, tentu saja Yusril rela untuk tidak dibayar, karena itu memang merupakan kerugian dari spekulasi taktik seorang pedagang huhum, yang harus dia terima. Roeslan. Von: Noroyono 1963 Sebagai air yang tak mempunyai bentuk tetap, begitu juga peperangan. (Sun Tzu) ---------------------------------------------------------------------------- detikNews / Berita / Detail Berita Senin 05 November 2018, 16:43 WIB Jadi Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf, Yusril Tak Dibayar Danu Damarjati - detikNews Yusril Ihza Mahendra (Ari Saputra/detikcom) Jakarta - Pengacara Yusril Ihza Mahendra memutuskan bersedia menjadi kuasa hukum Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Yusril memberikan jasanya secara cuma-cuma alias gratis. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Yusril lewat pesan singkat, Senin (5/11/2018). Keputusan Yusril menjadi kuasa hukum pasangan nomor urut 01 itu diambil setelah bertemu dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir. "Saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer-nya kedua beliau itu. Pak Erick mengatakan bahwa jadi lawyer Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf ini prodeo alias gratis tanpa bayaran apa-apa. Saya bilang saya setuju saja," ujar Yusril. Saat Pilpres 2014, Yusril menjadi kuasa hukum Prabowo Subianto, yang kala itu berpasangan dengan Hatta Rajasa. Ketum Partai Bulan Bintang tersebut juga tidak meminta bayaran. Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 "Dalam Pilpres 2014, saya juga pernah dimintai menjadi ahli dalam gugatan Pak Prabowo kepada KPU tentang hasil pilpres di MK dan itu saya lakukan, gratis juga, he-he-he..., tanpa bayaran apa pun dari Pak Prabowo," ucap Yusril.. Ia pun menyatakan menjadi lawyer Jokowi-Ma'ruf sebagai seorang profesional. Meski siap membela Jokowi-Ma'ruf, Yusril memastikan tidak masuk timses. "Mudah-mudahan saya saya bisa menyumbangkan sesuatu agar pilpres dan pemilu serentak kali ini berjalan fair, jujur, dan adil, dan semua pihak mentaati aturan-aturan hukum yang berlaku. Saya pernah menangani perkara partai politik, termasuk Golkar, dan saya benar-benar bekerja profesional," tutur eks Menteri Hukum itu. Yusril menegaskan siap memberikan pembelaan terkait hak-hak Jokowi-Ma'ruf. Meski sebelumnya terkesan satu barisan dengan pendukung Prabowo-Sandi, Yusril kini memilih mengadvokasi Jokowi-Ma'ruf. "Menjadi lawyer bukan berarti harus membenarkan yang salah dan/atau menyalahkan yang benar atau, menurut istilah alm Pak Mathori Abduk Jalil, ya 'membela yang bayar'. Apalagi dalam menjalankan tugas sebagai lawyer Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf ini saya tidak dibayar, seperti saya katakan tadi," tegas Yusril. Ia mengaku berpihak kepada hukum dan keadilan. Untuk itu, Yusril memastikan akan membela Jokowi-Ma'ruf. Baca juga: Belum Tentukan Arah Dukungan, PBB Fokus Pileg 2019 "Jika ada hak-hak Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf yang dilanggar, beliau dihujat, dicaci, dan difitnah, misalnya, tentu saya akan melakukan pembelaan dan menunjukkan fakta-fakta yang sesungguhnya atau sebaliknya agar segala sesuatunya dapat diletakkan pada proporsi yang sebenarnya," sebutnya. "Saya juga akan mewakili kepentingan hukum kedua beliau dalam berhadapan dengan pihak lain," imbuh Yusril. Ia pun memastikan siap berhadapan dengan lawyer yang ditunjuk Prabowo-Sandiaga. Yusril mendengar selentingan Prabowo-Sandi akan diwakilkan oleh pengacara Hotman Paris, sama seperti Gubernur DKI Anies Baswedan. "Saya mendengar dari pihak Pak Prabowo dan Pak Anies sudah menunjuk Pak Hotman Paris sebagai lawyer-nya. Mudah-mudahan informasi yang saya terima tidak salah. Pak Hotman adalah rekan dan sahabat saya dan hubungan kami selama ini baik serta saling hormat-menghormati," tutup Yusril. (elz/tor) https://news.detik.com/berita/4288470/jadi-kuasa-hukum-jokowi-maruf-yusril-tak-dibayar