/http://mediaindonesia.com/read/detail/196148-pahlawan-mulat-sariro-hangroso-wani
/
//
//
/*Pahlawan, Mulat Sariro Hangroso Wani*/
Penulis: *Dominikus Dalu Sogen Asisten Madya Ombudsman pada Ombudsman
RI* Pada: Rabu, 07 Nov 2018, 05:10 WIB Opini
<http://mediaindonesia.com/opini>
<http://www.facebook.com/share.php?u=http://mediaindonesia.com/read/detail/196148-pahlawan-mulat-sariro-hangroso-wani>
<http://twitter.com/home/?status=Pahlawan, Mulat Sariro Hangroso Wani
http://mediaindonesia.com/read/detail/196148-pahlawan-mulat-sariro-hangroso-wani
via @mediaindonesia>
Pahlawan, Mulat Sariro Hangroso Wani
<http://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x-/news/2018/11/939dce69ea85602f0c81241ea1565e31.jpg>
/MI/Duta/
BARANGKALI masih tepat pesan pahlawan nasional Pangeran Sambernyowo
KGPAA Mangkunegoro I (1725-1795) untuk kondisi bangsa kita saat ini.
Pesannya terkait dengan tiga hal. Yakni, merasa ikut memiliki (melu
handarbeni), wajib ikut mempertahankan (melu hangrungkebi), serta mawas
diri dan berani bertanggung jawab (mulat sariro hangroso wani).
Pesan kuat itu masih sangat relevan pada saat sekarang dalam menyambut
Hari Pahlawan ke-73 pada 10 November 2018, di tengah hiruk pikuk negara
ini menyongsong hajatan pilpres dan pileg tahun depan. Sebagai warga
negara, diharapkan semua peserta pemilu mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan sendiri.
Rasa cinta tanah air dan mempertahankan kelangsungan bangsa harus
menjadi segala-galanya di atas ambisi pribadi atau golongan. Dengan
demikian, proses demokrasi kita akan semakin dewasa. Siapa pun yang
menang kelak dalam pemilu nanti harus mendedikasikan diri
sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan negara.
Demikian pula kontestan yang kalah harus mengakui kekalahan dan tetap
konstruktif menjadi oposisi bila hal tersebut menjadi pilihan untuk
kebaikan bangsa ke depan.
Sebagai bangsa, kita semua diharapkan terus mempertahankan kemajuan
negara yang sudah tercapai selama ini. Juga memperkuat, memperbaiki,
serta mengisi segala kekurangan untuk lebih baik lagi pada masa yang
akan datang. Semua pihak diharapkan menyongsong pesta demokrasi 2019
dengan sikap kenegarawanan, serta tetap mengedepankan moral dan etika
dengan penuh rasa tanggung jawab untuk kemaslahatan masyarakat banyak.
*Perilaku yang mengerus semangat kepahlawanan*
Pada aspek lain, kiranya masih juga sangat relevan pesan Bung Karno
sebagai pengingat menyongsong Hari Pahlawan bahwa 'perjuanganku lebih
mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit
karena melawan bangsamu sendiri'.
Hal ini setidaknya dapat dilihat dari berbagai tantangan kehidupan
berbangsa saat ini yang membutuhkan kesungguhan perhatian yakni
menghadapi musuh dalam negeri sendiri.
Musuh utama bangsa ini setidaknya ada tiga, yaitu korupsi,
penyalahgunaan narkoba, dan paham radikal yang ingin mengganti ideologi
negara dengan paham tertentu. Memerangi korupsi yang sudah berurat dan
berakar karena sudah menjadi budaya dalam kehidupan berbangsa ialah
pekerjaan yang tidak ringan. Berapa banyak kasus OTT oleh KPK yang
melibatkan pejabat publik setiap tahunnya.
Demikian pula masalah laten lainnya, seperti penyalahgunaan narkoba. Hal
itu pun menjadi bagian yang harus mendapat perhatian sangat serius.
Kejahatan model ini melemahkan bangsa karena masa depan generasi muda
kita menjadi rusak.
Bangsa ini juga diuji dengan adanya pihak-pihak yang ingin mengganti
ideologi bangsa dengan paham lain yang tidak sesuai dengan konsensus
pendirian bangsa sebagaimana amanat agung yang tertuang dalam pembukaan
dan batang tubuh UUD 1945.
Terdapat upaya yang secara sistematis ingin memecah belah bangsa dengan
berkedok agama; menyebar paham radikalisme yang pada akhirnya membuat
eksistensi negara besar ini terancam.
*Pahlawan zaman now*
Sebagai bangsa besar tentunya kita harus tetap optimistis. Masih banyak
anak bangsa termasuk para pemimpin yang ada saat ini memiliki visi untuk
mengabdikan diri dan berdedikasi untuk bangsa. Para pahlawan zaman now
ini menjadi kebanggaan bangsa. Banyak di antara mereka bekerja tanpa
publikasi di seluruh pelosok negeri dengan keahlian dan sumbangsih di
bidang masing-masing.
Kita patut berbangga dengan prestasi anak bangsa Indonesia di berbagai
bidang ilmu pengetahuan, baik tingkat nasional maupun internasional.
Pada bidang olahraga, Indonesia sukses sebagai tuan rumah dan
berprestasi pada Asian Games serta Asian Para Games 2018.
Selain itu, ada sumbangsih kita pada perdamaian dunia dalam berbagai
misi kemanusiaan, seperti kepada negara Palestina. Rasa solidaritas
sebagai bangsa juga terlihat ketika terjadi bencana alam atau musibah
kecelakaan. Bantuan tenaga, materiil, dan dukungan moril diabadikan di
negeri ini oleh sesama anak bangsa. Semua ini merupakan potensi bahwa
bila kita bersatu, kompak, dan bekerja keras, semuanya akan bisa dicapai
bersama.
Kita juga patut memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Syahrul
Anto, penyelam yang meninggal dunia saat menjalankan misi kemanusiaan
mencari korban pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat.
Jiwa kemanusiaan Syahrul Anto dan banyak lagi orang yang mendedikasikan
hidupnya untuk menolong sesama yang tertimpa kemalangan merupakan wujud
dari arti pahlawan sesungguhnya pada zaman now. Selamat Hari Pahlawan.