Tahun 1943 pada usia 19 tahun dia dikirim sebagai serdadu Belanda ke Hindia-Belanda. Disana Joop Hueting menyaksikan apa yg kelak disebut "kejahatan struktural" yg dilakukan tentara Belanda selama "Aksi Polisionil" terhadap penduduk. Pada 17 Januari 1969 dia buka cerita di muka televisi. "Penduduk kampung dihujani tembakan, tahanan2 ditembak dari belakang ..(dsb)". Diakuinya, dia sendiri (sbg intelejens infanteri) juga melakukannya.
Cerita itu luar biasa, mengejutkan publik, membuat veteran, mantan tentara marah, kantor televisi VARA yg menyiarkan-nya dihujani telegram kemarahan dan ancaman, Hueting sendiri harus bersembunyi, dan, akhirnya, parlemen menuntut penelitian pemerintah. Hasilnya, "Excessennota" (1969), mengakuinya, tapi menganggap kekerasan di masa perang tsb hanya kekeliruan, "tidak sistimatis", bukan gejala struktural. Sejak itu, bermunculan kisah, buku kesaksian pengalaman bekas serdadu dan wajib-militer Belanda di Indonesia. "Tentu saja, selama ini kami (Belanda) hanya mau tahu tentang kekerasan dalam perang kolonial Prancis, Inggris dan tentara Amerika di Vietnam dan Jerman di Belanda saja. Kita juga harus tahu kelakuan kita sendiri," ujar Hueting. Belakangan kejahatan struktural itu diakui dan pada 2015 dirincikan sejarawan R. Limpach. ‘Indië-klokkenluider’ Joop Hueting overledenKlokkenluider Joop Hueting overleden: 'Ons land was niet vrij van wandaden' | | | | | | | | | | | ‘Indië-klokkenluider’ Joop Hueting overleden Indië-veteraan Hueting veroorzaakte in 1969 opschudding door in een tv-programma de oorlogsmisdaden van het Nede... | | | | | | | | | | | | | | Klokkenluider Joop Hueting overleden: 'Ons land was niet vrij van wandaden' Een van de bekendste Nederlandse klokkenluiders overleed dit weekend. Joop Hueting bracht oorlogsmisdaden van mi... | | | https://nos.nl/nieuwsuur/artikel/2259172-klokkenluider-joop-hueting-overleden-ze-doorzeefden-de-kampongs.html?fbclid=IwAR0RmMrs5avXFRNFTpdFSwyaRgPtNBDvGRzD8qRs6WpW1tmHdy4wne8X6pk