https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/12/08/pjfc0z377-ini-sikap-pgi-terkait-pembunuhan-pekerja-istaka-di-papua
Ini Sikap PGI Terkait Pembunuhan Pekerja Istaka di Papua

Sabtu 08 Dec 2018 22:22 WIB

Red: Teguh Firmansyah

[image: Evakuasi jenazah korban penembakan KKB di Nduga, Papua.]Evakuasi
jenazah korban penembakan KKB di Nduga, Papua.

Foto: dok. Polda Papua

*PGI meminta aparat bersikap profesional dalam menangani kasus ini. *

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)
meminta agar aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus pembunuhan
terhadap karyawan PT Istaka yang membangun proyek jembatan jalan TransPapua
di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, Ahad (2/12).
PGI juga mengimbau aparat tetap profesional.

"Kami mengimbau aparat negara agar bekerja secara profesional dan
proporsional dalam menciptakan rasa aman dan damai bagi masyarakat Papua
dan seluruh penduduk Indonesia di mana pun berada," kata Majelis Pekerja
Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) dalam keterangan
tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

MPH-PGI juga mendorong aparat negara untuk menyelidiki dan mengusut tuntas
peristiwa ini dengan mengutamakan pendekatan kultural. Hal itu demi
mengurangi ketegangan di tengah masyarakat Papua dan mencegah jatuh semakin
banyak korban di kalangan masyarakat sipil.

Baca juga, Pembantaian Nduga dan Terorisme di Tanah Papua.
<https://www.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/18/12/05/pj9dcm377-opm-kksb-atau-teroris-di-tanah-papua-part1>

Pemerintah Provinsi Papua tekah menyayangkan insiden pembunuhan terhadap
puluhan karyawan PT Istaka yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal
bersenjata (KKB). MPH-PGI juga menyampaikan duka cita mendalam atas jatuh
korban dari kalangan sipil, dan menilai peristiwa itu telah mencederai
harkat manusia.

"Semoga Tuhan yang Maha Pengasih menguatkan keluarga dalam menghadapi
masa-masa yang sulit ini," dalam pernyataan itu.

Pihaknya juga menyampaikan keprihatinan terkait pendekatan kekerasan dalam
penyelesaian masalah Papua, baik yang dilakukan oleh masyarakat sipil,
kelompok-kelompok bersenjata maupun aparat negara.

Menurut institusi itu, pendekatan kekerasan dalam bentuk apa pun tidak akan
pernah menyelesaikan masalah, selain hanya akan menciptakan luka-luka baru
yang pada gilirannya akan menciptakan lingkaran kekerasan.

Karena itu, MPH-PGI mengimbau seluruh pihak untuk menghentikan segala
bentuk kekerasan dan menyelesaikan berbagai persoalan yang ada dengan
musyarawah dan membahasnya secara beradab dan bermartabat.

MPH-PGI juga mengapresiasi upaya pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden
Joko Widodo yang memberi perhatian besar kepada pembangunan Papua selama
empat tahun terakhir ini.

Namun, menurut lembaga itu, pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang luar
biasa tersebut belum mampu sepenuhnya menjangkau hati seluruh masyarakat
Papua.

"Di tengah gencar pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang tidak pernah
terbayangkan sebelumnya serta perhatian langsung yang luar biasa dari
Presiden Joko Widodo sendiri terhadap pembangunan Papua, pada saat yang
sama kita menyaksikan gejala semakin kuat aspirasi untuk menentukan nasib
sendiri di kalangan sebagian masyarakat," kata MPH-PGI lagi.

Sumber : Antara

Kirim email ke