Kurang tahu kenapa di web terpotong padahal di mail inbox utuh. Berikut, kirim ulang tanggapan lengkapnya. Kalau masih terpotong coba buka di inbox - trmksh. ..........
Saya kira dunia cuma menginginkan kesetaraan. Dan yang ingin digusur dari USD hanya dominasinya, bukan eksistensinya. Tentu, dominasi ini tidak terbangun dalam semalam. USD pun awalnya hanya berlaku bilateral dengan eksportir minyak. Lalu menjadi patokan harga minyak dunia dan akhirnya menjadi patokan perdagangan sedunia karena pengaruh harga minyak terhadap barang & jasa. Singkatnya, dominasi USD dibangun pelan-pelan melalui kebutuhan sehari-hari / rumahtangga. Sekarang, sulit dibantah bahwa dunia dibanjiri produk RRC (mulai mainan anak sampai mainan bapaknya) maupun bantuan berupa infrastruktur serta utang. Semua begitu menyenangkan karena relatif murah dan masih bisa diimpor dengan USD (khusus narkoba ukuran ton malah bebas ongkir). Kita tidak tahu apa yang terjadi nanti ketika dunia terjerat ketergantungan pada made in China. Yang jelaas sekarang saja banyak kasus invasi ekonomi RRC di berbagai negara yang tidak membuktikan slogan "untung bersama". Sejauh ini tidak terlihat RRC gunakan pengaruhnya untuk membangun tata ekonomi dunia yang baru.a Sebaliknya, dalam kasus di Bali, dalam kasus di Bali,dalam kasus di Bali, daalam kasus di Bali, orang melihat semacam “percobaan” di mana turis RRC belanja barang-barang made in China dengan mata uang Yuan/RMB. ................................................................ --- jonathangoeij@... wrote:Posting2 anda seringkali terpotong, tidak tahu kenapa. Mungkinkah ada pada setting?NB: Yg lain tidak saya jumpai seperti ini. kutipan:(Message over 64 KB, truncated)