http://mediaindonesia.com/read/detail/213248-watak-pragmatisme-politik-kubu-prabowo-semakin-jelas
/*Watak Pragmatisme Politik Kubu Prabowo
*/
/*Semakin Jelas*/
Penulis: *Micom* Pada: Senin, 28 Jan 2019, 06:58 WIB Politik dan Hukum
<http://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum>
<http://www.facebook.com/share.php?u=http://mediaindonesia.com/read/detail/213248-watak-pragmatisme-politik-kubu-prabowo-semakin-jelas>
<http://twitter.com/home/?status=Watak Pragmatisme Politik Kubu
Prabowo Semakin Jelas
http://mediaindonesia.com/read/detail/213248-watak-pragmatisme-politik-kubu-prabowo-semakin-jelas
via @mediaindonesia>
Watak Pragmatisme Politik Kubu Prabowo Semakin Jelas
<http://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x-/news/2019/01/8842870abfa328d9a6daed7cf800dafe.jpg>
/MI/Susanto/
PERNYATAAN Hasyim Djojohadikusumo semakin menegaskan kuatnya watak
pragmatisme politik kubu pasangan calon nomor urut 02 Prabowo
Subianto-Sandiaga Uno. Hasyim menyatakan siap menerima dukungan dari
semua masyarakat, termasuk dari keturunan PKI, untuk memenangkan
Prabowo-Sandi.
"Logika seperti ini dikenal sebagai strategi catch-all, mengakomodasi
kepentingan semua kelompok asal mau memberi tambahan dukungan elektoral.
Ini artinya, kubu Prabowo akan menerima dukungan semua segmen, mulai
dari HTI, FPI, koruptor, kriminal, preman sampai mafia asal mereka
mendukung Prabowo-Sandi," ujar Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN)
Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, dalam keterangan resmi,
Senin (28/1)
Sikap pragmatisme politik seperti ini, imbuh Ace, mirip bunglon.
"Kalau ketemu HTI akan bicara soal akomodasi kepentingan HTI asal mereka
beri dukungan suara. Padahal ke publik, Prabowo mengaku sebagai patriot
pembela NKRI. Jika ketemu mafia akan bicara kepentingan membela mafia.
Ketika ketemu buruh akan bicara kepentingan buruh tapi saat ketemu
konglomerat juga mengaku akan berjuang untuk kepentingan mereka.
Walaupun kepentingan yang ada saling bertentangan," papar Ace.
*Baca juga: *TKN Sebut Kepemimpinan Kuat bukan Sekadar Retorika
<http://mediaindonesia.com/read/detail/213240-tkn-sebut-kepemimpinan-kuat-bukan-sekadar-retorika>
Sikap pragantisme, imbuhnya, juga memperlihatkan kubu Prabowo Sandi
akan berdiri di dua kaki.
"Kaki yang satu akan bicara soal antiasing dan aseng, tapi di sisi yang
lain berjanji mengakomodasi kepentingan asing dan juga Tiongkok. Sikap
ambivalen ini nampak saat mereka bangga dikunjungi dubes-dubes Eropa dan
juga melakukan manuver janji manis di depan pengusaha di Singapura.
Bisa saja dengan prinsip pragmatisme politik, kubu Prabowo akan
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
"Jokowi diserang dengan fitnah sebagai PKI. Tuduhan PKI inilah yang
disebarluaskan sehingga membangkitkan sentimen dari kelompok-kelompok
Ormas Islam yang selama ini sangat keras posisinya dalam isu PKI. Isu
PKI dirangkai dengan isu Anti-Islam, Kriminalisasi Ulama dan ditambah
dengan boneka aseng. Sentimen inilah yang dimunculkan sehingga membentuk
opini terhadap pemerintahan Jokowi," ungkap Ace.
"PDIP sebagai partai pendukung Jokowi juga diserang dengan tuduhan PKI.
Tapi, pernyataan Hasyim justru membuka kedok semuanya. Bahwa semua itu
hanyalah strategi pragmatis yang tujuannya memenangkan Prabowo. Bahkan
Hasyim menyebut akan menerima keturunan PKI, HTI, dan yang lain-lain
asal mau memenangkan Prabowo."
"Dengan pernyataan ini, mata publik akan semakin terbuka bahwa jualan
agama, jualan nasionalisme, jualan antiasing-aseng dan jualan PKI adalah
semata mata langkah pragmatisme untuk pilpres saja," pungkasnya. (RO/OL-2)