https://gaya.tempo.co/read/1198977/3-saran-ahli-dalam-mengurangi-risiko-diabetes-hindari-soda/full&view=ok
*3 Saran Ahli Dalam Mengurangi Risiko Diabetes, Hindari Soda*

Reporter:
*Sarah Ervina Dara Siyahailatua*

Editor:
*Mitra Tarigan*

Kamis, 25 April 2019 05:41 WIB

*TEMPO.CO <http://TEMPO.CO>*, *Jakarta* - Dokter spesialis penyakit dalam,
Bhanu membagikan beberapa saran sebagai langkah mudah untuk mengurangi
risiko diabetes <https://www.tempo.co/tag/diabetes>. Pertama, hindari
minuman bersoda dan berwarna. Kandungan gula dalam minuman bersoda dan
berwarna seperti glukosa dan fruktosa akan mengganggu kesehatan tubuh.
“Pewarna dan soda yang diberikan pada minuman sebenarnya ditujukan sebagai
pilihan untuk anak-anak. Tapi ternyata banyak penelitian yang menyebutkan
bahwa glukosa dan fruktosa pada minuman tersebut justru berbahaya," kata
Bhanu dalam acara Coffee Time with Tropicana Slim di Jakarta pada 24 April
2019.

*Baca:* Buah Mengandung Fruktosa dan Glukosa, Awas Dampak Gulanya
<https://gaya.tempo.co/read/1194163/buah-mengandung-fruktosa-dan-glukosa-awas-dampak-gulanya>

Bhanu mengatakan ada kira-kira 15 sendok gula yang tersaji dalam satu
kemasan. "Jadi saya sangat tidak menganjurkannya,” katanya.

Langkah mudah lainnya yang dapat Anda lakukan ialah dengan memilih makanan
yang tepat. Menurut Bhanu, banyaknya gula yang diperbolehkan untuk
dikonsumsi setiap harinya adalah empat sendok makan. Bahkan, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan mengkonsumsi gula sebanyak dua sendok
makan setiap hari untuk lebih menikmati manfaat baiknya. “Pintar-pintarlah
memilih makanan. Sebagai contoh saja, bubble tea mengandung gula yang
setara dengan tiga sendok makan. Sedangkan satu potong martabak mengandung
dua setengah sendok makan. Jadi Anda harus memastikan sebelum mengkonsumsi
agar tidak lewat batas,” katanya.

Meski diet juga dianggap baik dalam mengurangi risiko diabetes, ia
menyarankan agar tidak melakukannya sendirian, namun dipadani dengan
olahraga. Perpaduan itu adalah hal yang efektif. Ia mencontohkan, diabetes
semakin banyak terjadi pada orang yang sering makan saat nonton televisi.
Bukan hanya diet yang perlu dilakukan, namun juga gerakan tubuh yang aktif
dan tidak diam di tempat. “Mengontrol pola makan dan berolahraga ini
menjadi satu kesatuan. Jadi kalau mau mendapatkan hasil yang sempurna dalam
mengurangi risiko diabetes, lakukan keduanya,” katanya.

*Baca: *Mus Mulyadi Idap Diabetes, Stres Bisa Jadi Pemicunya
<https://gaya.tempo.co/read/1194755/mus-mulyadi-idap-diabetes-stres-bisa-jadi-pemicunya>

Menurut data Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, Indonesia menempati
peringkat ke-7 dengan jumlah diabetes tertinggi di dunia. Sebagai penyakit
kronis yang hingga kini tak bisa disembuhkan, tentu sangat meresahkan jika
Anda ataupun anggota keluarga mengalaminya

Kirim email ke