https://republika.co.id/berita/kolom/wacana/pqpg4c385/orangorang-sumatra-apa-itu-islam-garis-keras


*Orang-Orang Sumatra: Apa itu Islam Garis Keras?*

*Senin 29 Apr 2019 11:21 WIB*

*Red: Muhammad Subarkah*



*Oleh: DR Syahganda Nainggolan, Pendiri Sabang Merauke Circle*

*Calon Cawapres Jokowi yang batal, Professor Mahfud Md mengatakan bahwa
tempat di mana Prabowo menang, di situ tempat Islam radikal. Saya tidak
faham maksud dan tujuan dia yang berisiko bisa membelah bangsa ini*


*Prabowo menang telak dari Sumatra bagian utara, sampai ke Sumatra bagian
Selatan. Apakah mereka semua mempunyai faham Islam radikal?*

*Suatu hari guru ngaji saya almarhum Dr Mohammad Imaduddin Abdurrahim
mengatakan bahwa penjajahan 350 tahun terhadap Indonesia sebenarnya tidak
terjadi di Sumatra. Hanya Jawa yang di jajah Belanda 350 tahun. Kenapa?
Karena Islam di Sumatra yang berkembang adalah Islam perlawanan. Bukan
Islam Nusantara.*

*Apa beda Islam perlawanan vs Islam Nusantara? Secara sederhana Islam
perlawanan mengajarkan kesetaraan, anti penindasan, dan kasih sayang. Dalam
Islam perlawanan tidak ada tradisi cium tangan berlebihan sama kyai.
Mengajarkan lebih baik mati dari pada di tindas atau di jajah. Tidak
membolehkan kyai alias ustaz menjadi tuan tanah (dalam istilah PKI satu
dari 7 setan desa).*

*Maka itulah yang menyebabkan rakyat Sumatra dari dulu mengutamakan
egalitarian atau equal atau persamaan derajat sesama manusia. Dan keras
melawan penindasan, seperti perang Aceh dan perang Padri melawan kolonial
Belanda.*

*Islam ala Sumatra tidak mungkin dipaksa-paksa menjadi Islam Nusantara,
yang kini dipopulerkan banyak orang seperti Romahurmuzy (Romi), menteri
Agama Lukman Syaifuddin, Nusron Wahid, Cak Imin dan Said Aqil Siradj.*



*Dan meski Islam perlawanan ala Sumatra tidak merasa berlebih seperti Islam
Nusantara, namun, jika stigma ini terus dibangun terus menerus, bahwa
pendukung Prabowo adalah Islam radikal, garis keras, atau  Khilafah, tentu
rakyat sepanjang Sumatra akan merasa terganggu secara serius.*

*Ingat, Sumatra punya sejarahnya sendiri yang panjang, termasuk Aceh yang
menyumbangkan pesawat terbang pertama bagi bangsa kita, sehingga presiden
Sukarno di awal kemerdekaan bisa terbang leluasa menjelajahi pulau-pulau.
Lalu untuk apa ada pihak yang ini memanasi kita? Apakah mereka sudah
mempertimbangkan resikonya bagi keutuhan bangsa?*

Kirim email ke