Kemenperin dukung e-commerce cetak wirausaha baru
Senin, 24 Juni 2019 12:44 WIB
Kemenperin dukung e-commerce cetak wirausaha baru
Illustrasi: Suasana workhshop e-Smart Industri Kecil Menengah (IKM) 2019
dengan tema 'IKM Go Digital' digelar Direktorat Jenderal Industri Kecil
Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian yang dihadiri
250 pelaku IKM se Sulsel dan daerah lain di Makassar, Sulawesi Selatan (
ANTARA FOTO/Darwin Fatir).
Karena itu kami melihat industri e-commerce menjanjikan potensi pasar
yang sangat besar
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus
mendorong tumbuhnya Industri Kecil Menengah (IKM) serta wirausaha baru
di Tanah Air, salah satu upaya dilakukan adalah mendukung
perusahaan/e-commerce/dalam memberdayakan bibit unggul di sektor ini.
“Kami berharap/e-commerce///akan menjadi gerbang bagi pelaku IKM untuk
melakukan transformasi dengan menggunakan alat promosi digital, sistem
informasi digital, pembayaran digital, serta manajemen relasi dengan
pelanggan secara digital pula,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal
Industri Kecil Menengah dan Aneka (Sesditjen IKMA) Kemenperin Eddy
Siswanto lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan Kemenperin mitra salah satu perusahaan/e-commerce/e,
Blibli.com dalam menggelar kompetisi wirausaha kreatif The Big Start
Season 4. Kolaborasi antara Kemenperin dan Blibli.com tersebut
diharapkan mampu memperkuat daya saing industri Tanah Air dalam
menyongsong era Revolusi Industri 4.0.
“Kami memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Blibli.com yang
telah bahu membahu bersama Ditjen IKMA untuk mendorong perkembangan
usaha rekan-rekan pelaku IKM di Indonesia,” ucapnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA)
Kemenperin, Gati Wibawaningsih menyebut, ajang The Big Start Season 4
yang mengusung tema/Local Goes Global Through Digital/sejalan dengan
prioritas nasional Kemenperin dalam pemberdayaan IKM untuk meningkatkan
ekspor melalui pemanfaatan teknologi digital.
“Dalam era digital seperti sekarang, transisi proses jual beli
konvensional menjadi jual beli/online/semakin berkembang. Tidak hanya
untuk produk berupa barang, bahkan jasa. Karena itu kami melihat
industri/e-commerce///menjanjikan potensi pasar yang sangat besar,”
jelasnya.
Gati menambahkan untuk membantu para pelaku IKM dalam menangkap peluang
sekaligus menghadapi tantangan saat munculnya banyak/e-commerce/sejak
2017, Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM yang
melibatkan/marketplace/digital di Tanah Air sebagai salah satu
infrastruktur pendukung.
“Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam program ini
adalah/workshop/e-Smart IKM, pembinaan sebagai tindak lanjut/workshop/,
bimbingan teknis kepada IKM, serta pendampingan tenaga ahli/digital
marketer/untuk membantu pemasaran,” jelasnya.
Gati meyampaikan Kemenperin terus aktif memberikan pembinaan terhadap
para pelaku usaha dan calon wirausaha IKM melalui beberapa program,
antara lain penumbuhan wirausaha IKM, penguatan sentra IKM, dan Unit
Pelayanan Teknis (UPT), memfasilitasi pengembangan produk dan penguatan
kapasitas serta/link and//match/IKM.
Dalam program penumbuhan wirausaha, sejak 2018 Kemenperin telah
memberikan bimbingan teknis wirausaha kepada lebih dari 12.500 IKM, dan
telah memberikan fasilitasi legalitas usaha kepada sekitar 5000 IKM.
“Penerima manfaat program ini di antaranya terdiri dari pondok
pesantren, penghuni lembaga pemasyarakatan. Kemudian peserta Program
Keluarga Harapan (PKH) kerja sama dengan Kementerian Sosial, dan alumni
pekerja migran dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia,” paparnya.
Pada program penguatan sentra IKM dan UPT, Kemenperin memberikan
fasilitas mesin peralatan produksi, pendampingan sentra IKM oleh Tenaga
Penyuluh Lapangan (TPL), serta peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia
(SDM).
“Sedangkan dukungan yang diberikan melalui UPT di antaranya dilaksanakan
melalui revitalisasi mesin atau peralatan, dan pelatihan serta magang
bagi operator UPT,” ungkapnya.
Selanjutnya dalam program/link and//match/IKM dilakukan penghubungan
rantai nilai pelaku IKM, sehingga produk IKM satu dan yang lainnya bisa
saling melengkapi.
Dengan terjalinnya hubungan di dalam rantai nilai tersebut, diharapkan
dapat meningkatkan nilai tambah produk pelaku IKM, yang kemudian
memberikan dampak positif kepada usaha mereka.
*Baca juga:Bekraf: Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tertinggi di
ASEAN
<https://www.antaranews.com/berita/924266/bekraf-pertumbuhan-ekonomi-digital-indonesia-tertinggi-di-asean>*
Ridwan Kamil rangkul Amazon berinvestasi belasan triliun Rupiah
di Jabar
Play Video
Play
Unmute
Current Time 0:00
/
Duration 1:35
Loaded:0%
Seek to live, currently playing liveLIVEFullscreen
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com