Sri Mulyani Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini 5,08 Persen
Reporter:
Caesar Akbar
Editor:
Rahma Tri
Jumat, 30 Agustus 2019 08:13 WIB
Gestur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri rapat
kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019.
Pemerintah menyampaikan realisasi APBN 2019 hingga semester I kepada
DPR. TEMPO/Tony HartawanGestur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
saat menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta,
Selasa, 16 Juli 2019. Pemerintah menyampaikan realisasi APBN 2019 hingga
semester I kepada DPR. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri KeuanganSri Mulyani
<https://bisnis.tempo.co/read/1241359/komisi-xi-dpr-beda-pendapat-soal-pertumbuhan-ekonomi-2020>Indrawati
memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 sebesar 5,08
persen. Angka proyeksi itu jauh di bawah asumsi makro yang ditetapkan
pemerintah dalam APBN 2019, yaitu sebesar 5,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi tersebut juga masih di bawah/outlook/pemerintah yang
sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen. Adapun pada
semester II 2019, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,11 persen.
"Sehingga untuk total 2019 pertumbuhan itu 5,08 persen atau kalau
dibulatkan 5,1 persen. Itu adalah/forecasting/, yang di 5,2 persen kami
masih taruh di sana. Kami di dalam internal untuk kami sendiri, kita
lihat di 5,08 persen total," ujar Sri Mulyani saat rapat bersama Komisi
Keuangan DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2019.
Sri Mulyani mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut ia
masih berharap ada akselerasi dan eksekusi dari belanja pemerintah.
Sebab, ia melihat belanja modal pada semester I 2019 terpantau masih
sangat lambat. Bahkan ia mencatat masih ada kementerian yang belanja
modalnya baru 30-34 persen. "Untuk belanja barang dan pegawai mungkin
enggak akan menjadi masalah karena untuk bantuan sosial sudah besar
sejak awal."
Di samping itu, Sri Mulyani juga berharap investasi pada semester II
2019 bisa lebih kuat dari semester I 2019. Pasalnya, suku bunga Bank
Indonesia sudah mulai turun dan arus modal masuk sudah mulai terjadi
lagi. Kendati, ia mengatakan masuknya investasi itu agak/tricky/untuk
diprediksi.
ADVERTISEMENT
Pada semester I 2019 pertumbuhan investasi hanya 5,02 persen atau lebih
rendah dari 2018 yang bisa mendekati 6 persen di tengah gejolak global.
Untuk semester II 2019, diharapkan pertumbuhan investasi menguat tipis
ke kisaran 5,2 persen.
"Jadi semester ini kita kembali ke 5 persen, itu pertama kan di kuartal
I betul-betul mendekati pemilu, sehingga/slowing down/, sementara pada
kuartal II arus modal naik dan penanaman modal dalam negeri kuat, kami
berharap momentum ini menguat di semester II," kataSri Mulyani
<https://bisnis.tempo.co/read/1241274/investasi-di-ri-lebih-mahal-dari-vietnam-sri-mulyani-tak-logis>.
Adapun ekspor semester II terpantai masih di zona negatif.
*CAESAR AKBAR*
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com