https://regional.kompas.com/read/2019/09/09/12182771/300-mahasiswa-pulang-kampung-gubernur-papua-kebingungan#utm_source=insider&utm_medium=web_push&utm_campaign=300_mahasiswa_papua_pulang_kampung&webPushId=MTk4NzQ=



300 Mahasiswa Pulang Kampung, Gubernur Papua Kebingungan

Kompas.com - 09/09/2019, 12:18 WIB


JAYAPURA, KOMPAS.com — Sekitar 300 mahasiswa asal Papua, yang sebelumnya
berkuliah di sejumlah daerah di Indonesia, kini telah kembali ke Jayapura.


Mengetahui hal tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku kaget karena
sebelumnya Panglima TNI dan Kapolri telah memberikan jaminan keamanan bagi
mahasiswa dan pelajar asal Papua yang menempuh pendidikan di luar Papua.


"Memang sudah ada imbauan dari kami, saya arahkan waktu itu, kalau di NKRI
tidak aman, kami pulangkan. Tapi ini aman, kenapa pulang, untuk apa?" tutur
Lukas di Jayapura, Senin (9/9/2019).


Baca juga:* 200 Mahasiswa asal Papua Pulang Kampung, MRP Akan Evaluasi
Maklumat*


Lukas menyayangkan sikap para mahasiswa yang tidak berkoordinasi dengan
pemerintah daerah yang mengirim mereka berkuliah.


Terlebih, saat ini rekonsiliasi sedang dilakukan dan seluruh institusi
terkait telah memberikan jaminan keamanan bagi seluruh mahasiswa asal Papua..


Namun, Lukas memastikan pemerintah daerah akan bersedia memfasilitasi para
mahasiswa tersebut bila mereka bersedia kembali berkuliah di tempat
sebelumnya.


"Jadi sekarang ini kami pusing mau taruh mereka (kampus mana). Kami akan
panggil Gubernur, MRP dan DPR Papua Barat, Direktur Unima, Rektor Uncen,
dan para bupati/wali kota untuk bicara kepulangan mahasiswa dalam jumlah
besar tanpa pemberitahuan," ujar Lukas.


Lukas mendapat dapat informasi bahwa sudah lebih dari 300 mahasiswa asal
Papua yang telah kembali ke Jayapura. Sekitar 200 orang dari Manado dan
lainnya dari Pulau Jawa.


Sebelumnya diberitakan, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib
menyebut sudah ada utusan dari Kapolri yang meminta MRP meninjau kembali
maklumat yang dikeluarkan.


Isi maklumat tersebut salah satunya adalah apabila mahasiswa dan mahasiswi
Papua tidak merasa nyaman dan tidak ada perlindungan dari provinsi dan
kabupaten/kota di seluruh Indonesia, mereka bisa kembali ke Papua.


"Kami akan menggelar rapat untuk melihat kembali maklumat kami karena
jangan-jangan maklumat kami itu dijadikan dasar oleh adik-adik kami
pulang," kata Timotius.


Baca juga: *Komnas HAM Temukan Kesamaan Pola Kerusuhan di Papua dan Papua
Barat*

Penulis Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor Abba Gabrillin

Kirim email ke