Bisa saja presiden menjadi makelar, lihat pada kekuasaan Soeharto, isterinya digelar madame 10%. Tanpa Soeharta mana bisa isterinya melakukan bisnis kongkalikon?
On Mon, Sep 9, 2019 at 4:32 PM Lusi D. <lus...@rantar.de> wrote: > > Wah berfikirnya sudah kacau-balau. Kok ada seorang presiden suatu > negara republik merangkap sekaligus makelar tanah negara. Sudah ada > yang melamar jadi makelar penghuni istana itu? Jadi motif pemindahan > Ibukota negara itu memang obyek poker spekulasi tanah toh. > Berikut sumber ceritanya. Selamat membaca. > > > HOME / HEADLINE / NASIONAL / > Jokowi Kaji Penjualan Tanah Negara ke Swasta untuk Danai Pembangunan > Ibu Kota Baru > @geloranews @geloranews > 4 September 2019 > > > GELORA.CO - Presiden Joko Widodo mengatakan tengah mengkaji pemindahan > ibu kota tanpa menggunakan dana APBN. Skema yang terlintas dalam > pikirannya adalah dengan menjual tanah negara ke swasta dalam kurun > waktu tertentu. > > Hasil penjualan tanah tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun ibu > kota baru. Jokowi menghitung ada potensi dana Rp600 triliun sampai > dengan Rp900 triliun yang bisa dihimpun bisa skema tersebut digunakan. > > Potensi dana dibuat dengan asumsi, lahan yang dijual seluas 30 hektare > dengan harga Rp2 juta sampai Rp3 juta per meter persegi. Namun, untuk > menutup celah swasta menimbun tanah untuk kepentingan bisnis mereka, > Jokowi mengatakan pemerintah akan memberikan syarat. > > Swasta akan dibolehkan membeli tanah tersebut bila nantinya mereka > sanggup segera melaksanakan pembangunan di tanah yang mereka beli dalam > waktu dua tahun. Selain itu, swasta juga sanggup untuk tidak membiarkan > tanah yang mereka beli menganggur. > > Jokowi mengaku sudah berkomunikasi dengan para pengembang untuk > melaksanakan skema tersebut. Menurut klaimnya, asosiasi pengembang > salah satunya, REI sudah menyatakan tertarik dengan skema tersebut. > > "Skema ini menjadi alternatif pembiayaan ya. Ini akan dikaji. Nanti > akan ada badan otorita yang mengurus itu semua," katanya saat bertemu > dengan pimpinan redaksi media masa di Istana Merdeka, Selasa (3/9). > > Jokowi berkeinginan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke > Kalimantan Timur. Total anggaran yang dibutuhkan untuk memindahkan ibu > kota tersebut mencapai Rp466 triliun. > > Kebutuhan tersebut rencananya dipenuhi dari beberapa sumber, seperti > APBN, swasta, BUMN dan dari kerja sama pemerintah dengan badan usaha. > [cnn] >