https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1615-pelajaran-dari-terowongan-cu-chi
*Senin 09 September 2019, 05:10 WIB *
/*Pelajaran dari Terowongan Cu Chi*/
*Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group | podium
<https://mediaindonesia.com/podiums>*
<https://www.facebook.com/share.php?u=https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1615-pelajaran-dari-terowongan-cu-chi>
<https://twitter.com/intent/tweet?text=Pelajaran dari Terowongan Cu
Chi
https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1615-pelajaran-dari-terowongan-cu-chi
via @mediaindonesia>
Pelajaran dari Terowongan Cu Chi
<https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x-/podiums/2019/09/4ef73d4f671c60d1b9967e401ab3feff.jpg>
/MI/
Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
TUNTUTLAH ilmu sampai ke Tiongkok kiranya perlu diganti dengan
belajarlah kepada Vietnam. Itulah negara yang bikin kita kalah
bersaing dalam menarik investasi asing.
Sepatutnya kita penasaran bagaimana negara yang mengalami perang panjang
(19 tahun, 5 bulan, 4 minggu, dan 1 hari) kemudian dalam masa damai
dapat bangkit relatif cepat.
Setelah menang perang melawan AS (1975), Vietnam yang terbelah dua,
Utara dan Selatan, harus lebih dulu menguras energi mereka untuk
menyatukan negara (1976). Akan tetapi, AS tidak bahagia dengan
keberhasilan unifikasi itu. Selama 10 tahun (1976-1986) Vietnam
diisolasikan secara ekonomi dan politik dari pergaulan bangsa-bangsa.
Akumulasi derita masa perang dan derita masa isolasi itu total hampir 30
tahun. Dalam 30 tahun kemudian (2016) bukan saja Vietnam punya hubungan
diplomatik dengan 178 negara, di antaranya menjadi anggota ASEAN, tapi
yang paling mengagumkan investasi asing di negara itu tumbuh pesat
mencapai US$15,8 miliar, naik 9% dari tahun sebelumnya.
Pada 2018, investasi ke negara itu bahkan melompat jauh mencapai
US$35,46 miliar atau naik 98,8% dari 2017. Total investasi itu berasal
dari 112 negara. Jepang terbesar disusul Korea dan Singapura.
Akibat perang dagang dengan AS, investor meninggalkan Tiongkok. Belum
lama ini dari 33 perusahaan yang meninggalkan Tiongkok, 23 memilih
pindah ke Vietnam, 10 sisanya pindah ke beberapa negara mulai dari
Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Presiden Jokowi kesal tidak satu pun ke
Indonesia.
Hemat saya kita perlu belajar dengan rendah hati dan saksama kenapa
Vietnam begitu berjaya dalam investasi. Yang umum sudah diketahui
kecepatan pelayanan. Hanya dalam tempo sebulan, bahkan 25 hari,
perusahaan asing baru langsung bisa beroperasi. Di Indonesia, makan
waktu bertahun-tahun.
Di Vietnam praktis tidak ada standar modal minimum untuk kebanyakan
industri. Perusahaan dengan kepemilikan 100% asing bisa investasi di
lebih 100 cabang binis. Investor tidak perlu repot harus punya mitra
lokal dalam kepemilikan perusahaan sebelum berinvestasi. Semua kemudahan
Vietnam itu kiranya lebih dari cukup untuk bikin Indonesia keok.
Di balik semua itu, Vietnam punya nilai-nilai yang hidup di tubuh dan
jiwa bangsa itu yang diekspresikan dalam spirit kala membangun
Terowongan Cu Chi dan tentu spirit ketika mereka hidup bertahun-tahun di
dalam terowongan itu yang membuat Vietnam menang perang. Hemat saya
spirit itu terus dipelihara hingga sekarang dalam membangun Vietnam,
antara lain melalui investasi.
Salah satu prinsip dalam spirit Terowongan Cu Chi ialah ‘The attention
to detail is dogmatic’. Perhatian akan detail ialah perkara dogmatis.
Sekadar contoh, jarak pintu masuk terowongan yang satu dengan terowongan
yang lain sangat pendek, terkadang hanya 5-7 meter. Untuk terowongan
yang berfungsi sebagai bungker terbuka, atap pintu masuk khusus dibuat
menggunakan bambu berukuran 50 cm yang dilapisi sekam hijau menyerupai
rerumputan sehingga serdadu AS teperdaya.
Demikianlah dalam perang, Terowongan Cu Chi membuat AS kalah
berdarah-darah. Dalam damai sekarang ini, Terowongan Cu Chi bukan hanya
menjadi salah satu objek turisme historis dan heroik penghasil devisa
bagi Vietnam, melainkan juga kiranya sumber inspirasi untuk kita.
Kita harus belajar berpikir besar untuk menang. Akan tetapi, itu tidak
cukup. Kita perlu pula belajar mencintai detail yang terukur seperti
Vietnam sehingga dalam 25 hari perusahaan asing langsung bisa beroperasi.
<https://www.facebook.com/share.php?u=https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1615-pelajaran-dari-terowongan-cu-chi>
<https://twitter.com/intent/tweet?text=Pelajaran dari Terowongan Cu
Chi
https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1615-pelajaran-dari-terowongan-cu-chi
via @mediaindonesia>