Demo Mahasiswa di Kompleks Parlemen RI: DPR Fasis, Anti Demokrasi

Reporter: Haris Prabowo 
23 September 2019

tirto.id - Mahasiswa dari Universitas Indonesia, UIN Jakarta, Universitas 
Al-Azhar, Universitas Kristen Indonesia, dan beberapa kampus lainnya 
berdemonstrasi di depan Gedung DPR RI, Kompleks Parleman, Senayan, Jakarta, 
Senin (23/9/2019).
Mereka menolak rencana pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana 
(RKUHP), UU KPK hasil revisi, dan rancangan serta revisi UU lainnya lantaran 
dinilai menciderai demokrasi.
Mereka menganggap kondisi Indonesia menuju genting jika RKUHP, RUU Pertanahan, 
RUU Minerba, hingga RUU Sumber Daya Air disahkan karena rentan 
mengkriminalisasi warga dan merusak lingkungan.
Bahkan massa mulai meneriakkan jargon-jargon keras:
"DPR Fasis, Anti Demokrasi."
"DPR Fasis, Anti Demokrasi."
Massa aksi juga meneriakkan jargon-jargon keras menolak RKUHP:
"Cabut RUU, Darurat Demokrasi."
"Cabut, cabut, cabut RUU, cabut RUU sekarang."
Mereka tiba di depan Gedung DPR RI sekitar pukul 14:30 WIB, mendahului massa 
yang menamakan diri Mahasiswa Progresif Anti Korupsi (MAPAK) yang juga 
berdemondtrasi di lokasi yang sama.
Namun Mapak justru sepakat dengan UU KPK hasil revisi. Mereka menuntut agar 
komisioner KPK yang diketuai Rahardjo lengser dan pimpinan KPK terpilih periode 
2019-2023 segera dilantik.
Mereka mengaku sebagai mahasiswa dari Universitas Jayabaya, Universitas Negeri 
Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, hingga BSI.
Saat ini, RKUHP telah disahkan di tingkat I dan akan berlanjut untuk disahkan 
di rapat paripurna. Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond Junaidi Mahesa, 
10 fraksi yang ada di Komisi Hukum DPR sejatinya sudah satu suara, sehingga 
tidak ada lagi perdebatan.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly sebagai wakil dari pemerintah juga 
diklaim Desmond telah menyetujui dan menandatangani pembahasan di tingkat I. 
Atas dasar itu, Desmond mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo meminta 
penundaan pengesahan RKUHP.
"Sebetulnya secara UU sudah memenuhi syarat karena sudah ditandatangan dan saya 
sebagai pimpinan komisi sudah tanda tangan," jelas Desmond.
(tirto.id - hrp/glr)
Reporter: Haris Prabowo Penulis: Haris PrabowoEditor: Gilang Ramadhan

Kirim email ke