Hingga kini sejak gempa 6,5 richter scale pada tgl 26 September telah
terjadi 1.120 gempa.


https://www.satumaluku.id/2019/10/07/gempa-susulan-magnitudo-41-bikin-panik-asn-kantor-gubernur-maluku-berhamburan-keluar-ruangan/


GEMPA SUSULAN
<https://www.satumaluku.id/2019/10/07/gempa-susulan-magnitudo-41-bikin-panik-asn-kantor-gubernur-maluku-berhamburan-keluar-ruangan/>
*Gempa
Susulan Magnitudo 4,1 Bikin Panik, ASN Kantor Gubernur Maluku Berhamburan
Keluar Ruangan*
<https://www.satumaluku.id/2019/10/07/gempa-susulan-magnitudo-41-bikin-panik-asn-kantor-gubernur-maluku-berhamburan-keluar-ruangan/>

 Senin, 7 Oktober 2019 - 10:12

satumalukuID - Para aparatur sipil negara (ASN) di kantor Gubernur Maluku,
di Ambon, Senin pagi, berlarian keluar ruangan akibat guncangan gempa
magnitudo 4,1 pada pukul 10.21 WIT.

Wagub Maluku, Barnabas Orno juga sempat keluar dari ruangan kerjanya untuk
mengingatkan para staf akibat gempa dengan lokasi di 3,45 Lintang Selatan
dan 128.31 Bujur Timur tersebut.

Para ASN, terutama perempuan berlarian memanfaatkan lift maupun tangga di
ruangan mulai lantai tiga hingga enam.

Mereka berkumpul di halaman belakang kantor Gubernur Maluku menghindar
karena khawatir gempa susulan maupun gedung kemungkinan roboh karena
guncangan magnitudo 6,5 pada 26 September 2019 ternyata sebagian dinding
retak sehingga ada yang pindah ruangan seperti Kesbangpol di lantai lima
pindah ke bekas ruangan Korpri di lantai dua.

Guncangan gempa magnitudo 4,1 pada Senin pagi juga terlihat staf BPK di
lantai enam pindah ke ruangan Inspektorat Maluku di lantai dasar.

"Siapa yang tidak menyelamatkan diri dengan gedung berlantai tujuh yang
sejumlah dinding telah retak. Apalagi guncangan terasa sangat kuat," ujar
para ASN.

Bahkan, sejumlah ASN juga berlarian ke sekolah - sekolah untuk mengamankan
anak- anak mereka memanfaatkan sepeda motor dan mobil pribadi, dinas maupun
sewa.

"Anak saya telpon minta dijemput karena takut diguncang gempa," ujar ASN
bernama Merry.

Sebelumnya, Penjabat Sekda Maluku, Kasrul Selang mengatakan, Tim dari Pusat
Penelitian Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan pengujian kelayakan sejumlah gedung
paska gempa magnitudo 6,8 yang menguncang Kota Ambon serta kabupaten Maluku
Tengah maupun Seram Bagian Barat (SBB) pada 26 September 2019.

Tim yang didampingi Penjabat Kadis Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP)
Maluku, Muhammad Marasabessy telah melakukan pengujian kelayakan kantor
Gubenrur dari lantai I hingga VII.

Selain itu, sejumlah gedung di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon dan
RSU dr.Ishak Umarella di desa Tulehu, kecamatan Salahutu, pulau Ambon,
kabupaten Maluku Tengah.

"Kami mengharapkan paling terlambat pada pekan ini telah menerima hasil
pengujian kelayakan sebagai dasar bagi Gubernur Maluku, Murade Ismail
mengajukan laporan, sekaligus bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk
penanganan gedung - gedung tersebut," ujar Kasrul.

Penjabat Kadis PKP Maluku, Muhammad Marasabessy menjelaskan kegiatan yang
dilakukan tim Puslitbang Kementerian PUPR ini untuk melihat tingkat
kerusakan dan kelayakan bangunan.

"Mereka akan melihat kemudian menentukan, apakah gedung ini layak untuk
digunakan atau tidak," katanya.

Sedangkan, Ketua tim Pustlitbang Kementerian PUPR, Rhoma mengemukakan,
kajian yang dilakukan terkait dengan struktur bangunan, kendati belum bisa
menentukan apakah sejumlah gedung ini layak digunakan atau tidak.

"Kami setelah kembali ke Jakarta, maka melaporkan kepada Menteri PUPR,
Basuki Hadimuljono sehingga kemungkinan pada pekan ini disampaikan hasil
pengujian kelayakan," ujarnya.

Kirim email ke