----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com 
[nasional-list] <nasional-l...@yahoogroups.com>Terkirim: Kamis, 10 Oktober 2019 
11.18.54 GMT+2Judul: [nasional-list] KritikKeras Pemuda Baptis, TNI-Polri tidak 
terdidik dan tidak terpelajar diPapua
     

Untuk menjadi prajurit TNI tidak perlu terpelajar, yang dibutuhkan ialah 
berbadan sehat, bisa baris-baris belok-kiri-kanan, berhenti di tempat, maju 
jalan,  tarik treker untuk tembak itu sudah cukup, demikian keterangan serang 
kenalan.
 






https://majalahwekonews.com/2019/10/10/kritik-keras-pemuda-baptis-tni-polri-tidak-terdidik-dan-tidak-terpelajar-di-papua/




KritikKeras Pemuda Baptis, TNI-Polri tidak terdidik dan tidak terpelajar diPapua

Penulis

 Nuken

10Oktober 2019

https://www.google.com/search?

MAJALAHWEKO,WAMENA – SepiWanimbo, Ketua Pemuda Baptis Papua menanyakan, Mengapa 
aparatTNI/Polri Tidak Tangkap pelaku Kejahatan kepada orang Asli Papuaselama 58 
tahun lamanya? Terutama Kasus di kabupaten paniai pada 8Desember 2014 dan 26 
September 2016 dimana para anggota keamanan TNI-Polri yang menembak mati kepada 
rakyat sipil pada siang bolong sampaidetik ini pelaku tidak tangkap, tidak 
dipenjarakan hanya dibiarkanbegitu saja.

Pihakkorban sampai detik ini tunggu – tunggu  janji dari PresidenRepublik 
Indonesia (Ir.Joko Widodo, Jokowi ) untuk selesaikan, namunpada akhirnya belum 
selesai.

“Sayasudah belajar, sudah sekolah, apa itu hukum, dan prosesnya sepertiapa, 
namun hukum ini seolah-olah dijadikan seperti bisnis. hukummenjadi lahan usaha 
untuk mendapatkan uang, yang benar disalahkan,yang salah dibenarkan. Kata Sepi 
Wanimbo. kepada majalahwekonews.com.Hari ini Kamis, 10 Oktober 2019.

BacaJuga: PemkabJayawijaya menyebutkan total Kerusakan di Wamena Papua

Halini tidak benar. Lanjut Sepi, Saya minta aparat penegakan hukum harusjujur 
dan terbuka. Apalagi Dasar Negara Indonesia adalah Pancasiladan UUD 1945.. 
Mengaku diri Negara hukum namun prakteknya di papuaNol. Apakah hukum ini hanya 
berlaku di Pulau Indonesia Lainnya.Keamanan negara harus tegakan hukum dengan 
baik supaya anak cucudapat di berkati dari Tuhan Allah.

Baru-baruini kasus di wamena, dimana awalnya aksi demonstrasi damai 
inidilakukan oleh siswa dan pelajar di Wamena karena adanya ucapanRASISME oleh 
salah seorang ibu guru SMA PGRI Wamena.

Beberapaorang bersaksi bahwa aksi tanggal 23 Sepetember 2019 itu terjadisecara 
spontanitas dan murni dari siswa dan pelajar, tidakditunggangi dari pihak 
manapun. Dan kekacauan ini meledak secaratiba-tiba dan tak terencana, karena 
semua orang terutama masyarakatumum tidak tahu dan tidak mendengar informasi 
tentang aksi demo damaioleh siswa dan pelajar ini.

BacaJuga: BantuanSosial untuk Pengungsi rakyat Pendatang di Wamena Negara cepat 
Turuntangan, Pengungsi rakyat Nduga tidak, Mati dibiarkan

Dalamperistiwa ini terjadi pembakaran ruko, kios, mobil, motor, bengkeldan 
beberapa tempat usaha. Warga pendatang ditolong, dilindungi dandijamin 
kenyamanan oleh Orang Asli Papua dan para pendeta. Merekadilindugi di rumah, di 
dalam gedung gereja, di kandang atau ternakbabi.

Tempatusaha seperti ruko, kios dan beberapa rumah juga dikarang untukdibakar. 
Sebagai tanda larang, Orang Asli Papua memotong daun pisangdan menempelnya di 
gedung tersebut bahkan beberapa pendeta danmasyarakat berdiri di pintu rumah 
para pendatang sehingga anak-anaksekolah tidak membakar gedung atau ruko atau 
kios itu.

Kasusini ditunduh kelompok sparatis yang turun gunung. Hal ini di benarkanoleh 
Presiden Jokowi dodo.

Presiden Jokowi menyatakan,kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua karena 
adanya kelompoksparatis yang turun gunung. Mereka membakar rumah-rumah warga 
disana.

“Iniadalah kelompok kriminal bersenjata yang dari atas di gunung turun kebawah 
dan melakukan pembakaran rumah warga,” kata Jokowi diIstana Kepresidenan, 
Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9/2019).Sumber: https://www.liputan6.com/news

BacaJuga: PemerintahDinilai tak adil tangani Pengungsi Nduga dan Wamena

BenarkahOrang gunung turun kota bunuh dan Bakar segala kerusakan di 
wamena?..Disisi lain, Kenapa polisi tidak menangkap dan menunduh ibu guru 
yangmengeluarkan Rasisme pada anak-anak pelajar sebagai pelaku atau aktorawal 
peristiwa ini?

Peristiwadi Wamena ini tidak terlepas dari kejadian di Surabaya. Dimana 
parapenegak hukum TNI- Polri sampai hari ini tidak tangkap dan ormasreaksioner 
yang bermulut busuk, tidak terdidik, tidak terpelajar,tidak sopan menyebut 
mahasiswa Papua monyet.

Apakahmereka ini sudah di tangkap di proses hukum dan di penjara ataukahhanya 
dibiarkan begitu saja. Kemarahan ini meludak di seluruh TanahPapua.

Gayadan cara anggota penegak hukum seperti kanak – kanak ini macamtidak 
terdidik, tidak terpelajar, tidak sopan  dan tidakberetika betul membuat rakyat 
susa percaya hukum Negara ini.

SepiWanimbo, Ketua Pemuda Baptis Papua

BacaJuga: Aksidi Wamena, Sejumlah Pelajar Kena tertembak Peluru di wamena

Sebabnyasaya selaku ketua pemuda baptis di tanah Papua minta kepada 
PimpinanPanglima TNI, POLRI dan Presiden Republik Indonesia ( Ir. JokoWidodo, 
Jokowi ) segera tangkap dan proses hukum pelaku kejahatan diPaniai dan di 
Wamena, dan beberapa kota lain di Papua.

Harapjuga kepada negara harus memberikan treining atau memberikanpelatihan – 
pelatihan khusus kepada anggota keamanan biar merekatidak melangar hukum, tidak 
melalai hukum dan tidak salah mengambiltindakan dalam kebijakan sebagai anggota 
TNI-Polri.

Pewarta:Nuken/MW



    
  • [GELORA45] KritikKeras Pe... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
    • [GELORA45] Fw: [nasi... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]

Kirim email ke