Korporasi Dunia yang Memutuskan Hengkang dari Indonesia

Salah satu faktor yang menyebabkan perusahaan multinasional menghentikan 
produksinya adalah meningkatnya biaya produksi dan kalah bersaing.Senin, 28 
Oktober 2019 | 08:00 WIBYosepha Pusparisa

PepsiCo, perusahaan makanan dan minuman ringan memutuskan untuk menghentikan 
produksinya di Indonesia sejak 10 Oktober lalu. Penghentian ini seiring 
berakhirnya masa kontrak produksi, penjualan, dan distribusi dengan PT Anugerah 
Indofood Barokah Makmur dan tidak lagi diperpanjang.  

Perusahaan asal Amerika Serikat itu bukanlah satu-satunya perusahaan 
multinasional yang tinggalkan Indonesia. Sebelumnya, PT Nissan Motor Indonesia 
juga mengonfirmasi pemutusan hubungan kerja (PHK) 12.500 karyawannya secara 
global. Indonesia pun terdampak dengan penutupan satu pabrik dengan PHK 830 
karyawan.

Pada 2015 dan 2016, Indonesia juga kehilangan beberapa investasi perusahaan 
multinasional. Ford, perusahaan otomotif itu menutup 44 dealer­-nya dan 
berdampak pada 35 karyawannya. Panasonic dan Toshiba, perusahaan elektronik 
asal Jepang juga menutup pabrik-pabriknya di Indonesia. Sehingga PHK pun 
mencapai ratusan karyawan. Perusahaan otomotif lain, General Motors pada 2015 
juga menutup satu pabriknya dan memangkas 500 karyawannya.

Hengkangnya beberapa perusahaan multinasional dari Indonesia disebabkan 
beberapa faktor. Ketidakstabilan politik dalam negeri maupun global yang 
berakhir pada krisis global. Biaya produksi meningkat dan kalah persaingan, 
sehingga perlu dilakukan efisiensi faslitas produksi dan karyawan. Selain itu, 
kontrak kerja komersial yang berakhir pun juga membuat mereka melepaskan 
Indonesia. 



Kirim email ke