Jelas ente ini NYINYIR. Ini bukan thread ini saja. Dari dulu juga kerjaannya ente dimilis ini NYINYIR. Moso gak ngaku?
Ane dimilis ini ente cekokin/gelarin sbg pendukung Jokowi plus pake’ istilah pendukung fanatic dll. Sedangkan sebetulnya ente hanya mengkounter NYINYIR2nya ente saja. Ente belum sempat sama sekali nulis detail gimana memuji Jokowi dan ahok. Begitu juga gak sempat mengkritik Jokowi dan ahok krn kesibukan mengkounter tulisan2 NYINYIR nya ente. DAH NGERTI?!!!! Jelas2 ente gak ngerti istilah komut dan dirut, makanya ente bermimpi kalau ahok jadi dirut akan bisa ngurus pertamina. Jelas2 ente gak ngerti bisnis. Orang yg belajar bisnis, gak akan berpendapat begini. Persis sama idenya RR yg bashing ahok katanya gak punya pengalaman menjalankan perusahaan tetapi ujung2nya bashingnya ke ahok yg selalu bikin masalah. Persis suara ente dgn RR itu. Kalau gak suka sama ahok, ya bilang saja. Gak usah cari2 alasan spt ahok gak punya pengalaman perusahaan dll. Ane sudah tanyakan gimana ente bisa berkesimpulan kalau posisi komut akan lebih baik drpd dirut dalam mengatasi pertamina? Ente jawab sampai modarpun gak akan ketemu jawabannya. Menjalankan perusahaan ente anggap kayak kentut saja gampangnya apalagi perusahaan separah pertamina yg masalahnya adalah bukan masalah management koq. Ini masalah diluar bisnis management perusahaan. Ini masalah korupsi. Ini masalah tempat bancakan orang banyak dari penguasa s/d asing yg pengin migasnya Indonesia. Yg akhirnya menjadi masalah politik dan merembet2 kemasalah2 lain seperti social dll. Coba jelaskan kalau masalah sertifikat kawin ini bukan NYINYIR! Ini kan jelas2 NYINYIR nya ente. Malahan dikontraskan dgn pembabatan birokrasi di sector bisnis. Tapi ngomong2 ente ini mendukung dan tidak mendukung yg mana sih? Sertifikat kawin atau pembabatan birokrasi? Jadi bingung ane lihat ide2nya ente ini. Makanya dari dulu ane sudah peringatin kalau sudah kelewatan NYINYIR nya, ente bisa salah sendiri. Ketika mengkontraskan antara pembabatan birokrasi vs sertifikat kawin ini kan, ente sudah terjebak kedalam pro dan kontra antara kedua hal ini. Jelas2 kalau ente tukang NYINYIR, kan ente mau bilang kedua hal ini salah. Sekarang ente kasih tahu kita2 ini kedua hal ini berseberangan. Sudah ngerti gimana jalannya logika ente itu? Gak usah ngomong siapa yg sok pinter dan siapa yg oon ya hehehehe!!!! Ente jelas2 gak pernah mikir kenapa simenteri muhadjir yg sdh ngomong sama menteri agama fachrul masalah sertifikat ini. Ini gak maen2 loh krn yg diurus dan yg menjadi fokus ini kebanyakan adalah yg beragama Islam. Kenapa coba tanya dulu lah kira2 apa sih alasan sertifikat kawin ini perlu ditekankan? Bangsa Indonesia itu kawin kepenghulu itu gampangnya minta ampun. Ini ada dampak sosialnya. Ngerti? Ente pernah enggak pergi kedesa2 lihat gimana kehidupan rakyat ditempat2 terpencil? Anak gadis baru menstruasi sdh dikawinkan krn alasan ini itu. Ngerti apa anak umur 12, 13 tahun ini punya anak? Alasan penolakannya mah gampang sekali yaitu: HAM. Orang kawin koq diatur dll. Bukan ini persoalannya. Siapa emangnya yg melarang orang kawin. Permasalahannya adalah dampak socialnya utk bangsa ini. Ini seperti larangan RRT punya anak lebih dari 1 tempo hari itu. Akh ente ini ada2 saja kalau sudah NYINYIR. Bukannya diskusi kenapanya, eh langsung saja diembat dipromosikan dan dikumandangkan utk NYINYIR, sedangkan substansi permasalahannya tidak digubris sama sekali. Ini kalau bukan NYINYIR apa Namanya? Jadi kesimpulannnya gak usah bertanya siapa yg NYINYIR buta, sudah pasti jawabannya yg NYINYIR buta itu adalah: ENTE!!!! Dan NYINYIR BUTA ini sudah dari dulu, bukan baru ini saja. Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> Sent: Sunday, November 17, 2019 1:59 AM To: GELORA45 <gelora45@yahoogroups.com> Subject: Re: [GELORA45] aturan baru di era Jokowi Bimbingan atau nasehat perkawinan bagi calon pengantin kan sudah ada sejak dulu. Isinya seputar pentingnya merencanakan keluarga, kesehatan reproduksi, dan keuangan (gono-gini). Sekarang Jokowi membuat urusan nasehat ini jadi birokratis; wajib ikut kursus dan harus lulus untuk dapatkan sertifikat. Tanpa sertifikat maka paslon pengantin tidak diizinkan menikah. Tentu saja aturan baru ini mengundang pertanyaan masyarakat, apa Jokowi sedang membuka lebar peluang pungli di sektor sertifikat kawin? Apa pun jawabannya, aturan baru soal perizinan ini jelas tabrakan frontal dengan pembabatan aturan yang dituding menghalangi investasi karena menjadi sumber pungli. Jadi, siapa yang nyinyir buta. --- SADAR@... wrote: Iyaaa, ... yg menamakan diri Ajeg ini tukang NYINYIR saja! Samasekali tidak mengungkap jelaskan dimana masalah yg ticela dengan "Aturan Baru di Era Jokowi-Maruf" pernikahan, tapi ditarik atau dikaitkan ke masalah investasi modal-asing?! Setelah saya baca tulisan Tribunnews dibawah itu, mestinya baguuus kalau dilaksanakan! Syukur bisa mengurangi jumlah perceraian keluarga, setelah setiap pasangan penganten baru, lebih dahulu ikuti kursus pengetahuan bagaimana membangun KELUARGA BARU, bisa dengan ilmiah mengatasi setiap masalah yang muncul dalam pembangunan keluarga, kehidupan bersama yang mutlak harus bisa saling memberi toleransi tinggi dan saling menghormati satu sama lain, ... Agar bisa membangun keluarga baru dengan berhasil kembangkan saling cinta, saling bantu, ... Begitu juga dengan usaha membuka investasi modal-asing, perlu dibuat ketentuan-ketentuan yang melindungi kepentingan nasional, jangan biarkan modal-asing masuk hanya dijadikan usaha merebut keuntungan besar dengan penghisapan buruh lokal murah dan meninggalkan kerusakan lingkungan yang mencelakakan rakyat banyak! Lalu, dimana salahnya, ...??? On 11/16/2019 9:52 PM, nesare wrote: Disini kan ente jelas2 nyinyir lagi kan? Masalah membabati birokrasi yg jelas2 mengganggu dan sarang korupsi, eh ente bawa dan kontraskan dgn Jokowi bikin peraturan baru! Emangnya salahnya Jokowi dimana? Gak boleh memberantas birokrasi yg penuh dgn meja2 yg minta uang korupsi? Gak boleh bikin peraturan bar u? Atau apa? Gak usah ngomong2 sok pinter, males mikir, malas baca dll. Coba bertanggung jawab saja sama tulisan ente sendiri! Itu sudah cukup. Nesare From: ajeg Selain membabati peraturan yang dianggap menghalangi investasi, Jokowi j uga membuat peraturan baru untuk "penanaman modal" khusus yang satu ini. Jadi, barangsiapa lulus kursus wajib dan mengantongi kartu eh sertifikat pranikah, barulah dia boleh kawin 😂 Ada pertanyaan? Misalnya yang mau tau bagaimana dengan yang pengin kawin, eh nikah lagi!? 😂😃😄 - Aturan Baru di Era Jokowi - Maruf, Mulai 2020 Syarat Nikah Gunakan Sertifikasi Perkawinan mereka yang akan menikah diwajibkan mengikuti kelas atau bimbingan pra nikah untuk mendapatkan sertifikat yang dijadikan sebagai syarat perkawinan <https://www.tribunnews.com/nasional/2019/11/15/populer-aturan-baru-di-era-jokowi-maruf-mulai-2020-syarat-nikah-gunakan-sertifikasi-perkawinan> https://www.tribunnews.com/nasional/2019/11/15/populer-aturan-baru-di-era-jokowi-maruf-mulai-2020-syarat-nikah-gunakan-sertifikasi-perkawinan