-------- Forwarded Message --------
Subject: Tiongkok Targetkan Negara Perdagangan Kuat
Date: Tue, 3 Dec 2019 18:06:04 +0800
From: ChanCT <sa...@netvigator.com>
To: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>
Tiongkok Targetkan Negara Perdagangan Kuat
http://indonesian.cri.cn/20191203/4fc4121a-ddd8-1806-9dd8-a4b37062986c.html
2019-12-03 14:57:59
Belum lama lalu Tiongkok memublikasikan Pedoman tentang Peningkatan
Perdagangan Bermutu Tinggi, yang antara lain mengajukan arahan mengenai
pengoptimalan struktur perdagangan dan peningkatan efisiensi
perdagangan. Pedoman tersebut merupakan “peta jalan” yang akan memimpin
Tiongkok berkembang dari negara besar perdagangan menjadi negara kuat
perdagangan.
Pertama, struktur perdagangan Tiongkok berpotensi dioptimalkan lebih
lanjut. Saat ini ekspor produk teknologi tinggi dan baru Tiongkok
mengambil proporsi sebesar 28,3 persen dari seluruh ekspornya, yang
masih berkesenjangan jauh dibanding negara-negara maju, apa lagi tidak
sedikit dari ekspor produk teknologi adalah hasil pengolahan produk luar
negeri. Pedoman tersebut mengajukan perlunya mengembangkan perdagangan
produk teknologi tinggi dengan nilai tambah tinggi serta mengintensifkan
industri manufaktur yang berlandaskan pada kecerdasan buatan untuk
meningkatkan daya saing perusahaan Tiongkok.
Kedua, perdagangan Tiongkok akan mengutamakan tenaga penggerak yang
baru. Misalnya bisnis Online lintas wilayah akan dimanfaatkan untuk
menekan biaya perdagangan dan meningkatkan efisiensi. Menurut statistik,
pada paro pertama tahun ini, komoditas ritel yang diimpor melalui toko
Online lintas wilayah tercatat 45,6 miliar dolar AS, atau meningkat 24,3
persen dibanding periode sama tahun lalu. Untuk meningkatkan kemudahan
perdagangan, Pedoman tersebut tidak hanya mendukung perusahaan domestik
melakukan e-bisnis di negara lain, tapi juga mendukung mereka mendirikan
pusat distribusi logistik di luar negeri.
Ketiga, sebagai negara berkembang, Tiongkok akan dengan sikap lebih
positif berpartisipasi dalam penyusunan peraturan perdagangan internasional.
Keempat, Tiongkok berpotensi merampungkan sistem perdagangan yang
seimbang. Pada tahun-tahun terakhir ini, rasio bea masuk rata-rata
Tiongkok terus menurun. Dalam CIIE kedua pada bulan lalu, tercatat nilai
transaksi sebesar 71,13 miliar dolar AS, atau meningkat 23 persen
dibanding CIIE pertama tahun lalu. Menurut rencana, Tiongkok akan tepat
pada waktunya menurunkan bea masuk dan ongkos sistematis dan
mengembangkan kawasan percontohan perdagangan impor. Ini sepenuhnya
menunjukkan kebulatan hati Tiongkok untuk merealisasi perkembangan
seimbang dan berkelanjutan perdagangan.